Gangster - 16

121 17 0
                                    

Double update nih (☞ ͡ ͡° ͜ ʖ ͡ ͡°)☞

Saat ini adalah waktu istirahat, Alana memilih untuk pergi ke taman sekolahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini adalah waktu istirahat, Alana memilih untuk pergi ke taman sekolahan. Ia bersandar di pohon yang ada disana.

Ia asik memandangi para murid yang sedang berolahraga di lapangan karena jaraknya memang dekat.

Sampai matanya bertuburukan dengan salah satu orang yang dikenalnya. Alana pun tersenyum canggung, dan senyumannya itu pun dibalas hingga membuat kaum hawa disana menjerit-jerit dan mengaku-ngaku.

Ia pun kembali menyibukkan diri dengan melihat kegiatan yang dilakukan orang-orang disekelilingnya. Hingga ia tak sadar ada orang yang menghampirinya.

"Hey."

"Aaawawawa! Ish ngagetin aja sih Ru!"

"Ru?" Tanya orang itu bingung.

"Iya Ru, nama kamu kan Haruto. Ada kata Ru kan disana."

"Ohhh hehe, biasanya orang manggil gue To sih."

"Ooooh yaudah gapap kalo pengen dipanggil To."

"Ehhh gausah, panggil Ru aja gapapa. Biar spesial, hehehe." Ucap Haruto.

"Ngapain nyamperin kesini? Nggak main basket lagi?"

"Nggak ah, mending nungguin lo biar nggak diculik sama orang."

"Yeee, dikira aku anak kecil apa!"

"Iya kan lo emang bocil, pendek lagi."

"Orang udah dibilangin kamunya yang ketinggian!" Alana kesal, ia mengerecutkan bibirnya.

"Hahaha, lucu deh lo." Ucap Haruto, ia lalu menarik hidung Alana gemas.

"Lepaaaaas!"

"Aww! Aw! Iya ini gue lepas, jangan dicubitin dong badan gue."

"Makanya jangan ngeselin!" Ucap Alana, ia memalingkan wajahnya dari Haruto. Ia kesal dengan Haruto.

Alana berdiri dan ingin pergi dari sana. Namun Haruto dengan cepat mencekal tangannya dan menariknya hingga membuat Alana duduk disamping Haruto.

"Jangan pergi dulu! Temenin gue sini!"

"Ish!" Alana pun dengan terpaksa kembali pada posisi semula, bersandar di pohon.

"Al."

"Hmm."

"Tau gak, gue lagi suka- ah enggak, jatuh cinta sama seseorang."

"Siapapun orangnya pasti dia bahagia bisa dicintai kamu."

"Mau tau orangnya gak?"

"Boleh?"

"Bolehlah, sini ikutin gue."

Haruto menggiring Alana ke dekat kolam buatan disana.

"Lihat ke air."

Alana bingung, ia hanya bisa melihat bebatuan dan beberap ikan yang ada disana.

"Kamu..... cinta..... sama i....kan?"

"Pffftt, hahahaha. Nggaklah, liat lebih jelas lagi coba."

Alana menyipitkan matanya guna melihat siapa sih gadis yang dicintai Haruto. Hingga ia sadar bahwa air disana memantulkan bayangan wajahnya.

"H-ha? Nggak mungkin... A-ku kan..?"

"Kebenarannya itu memang lo Al." Haruto tersenyum memandang Alana.

Seketika suasana canggung meliputi mereka dua.

"Ah- maaf gue malah buat suasana jadi canggung, lo bisa lupain perkataan gue tadi."

"Sebenarnya aku juga sedang jatuh cinta sama seseorang." Wajah Haruto langsung murung, ia pikir sudah tak ada lagi harapan untuk menjadikan Alana sebagai kekasihnya.

"Tapi beberapa hari ini aku ragu sama dia. Kalo kamu mau, kamu bisa nunggu aku. Soalnya aku sedang meyakinkan perasaanku."

"Ehhh- tapi aku nggak maksa ya, kalo kamu mau doang." Alan kembali memainkan jarinya karena gugup.

Haruto mengacak rambut Alana dan terkekeh pelan.
"Iya gue bakal nunggu lo kok, selalu."

Kringgggg

"U-udah bell. Akupergidulu." Alana langsung berlari dari sana meninggalkan Haruto yang senyum-senyum sendiri.

Sampai dikelas ia disambut tatapan tajam dan penuh tanya. sahabat-sahabatnya.

"Hayo ngapain aja sama Haruto? Digampar lo?" Ucap Somi

"Yakali som!" Seru Beomgyu

"Ohhhh, berati kalo nggak digampar. Cieeee Alanaa."

"Ihh apaansih!"

"Itu pipi lo merah banget, wkwkwk." Ucap Somi.

Alana lalu meraba pipinya, ia merasakan pipinya memang panas. Karena malu ia pun menelungkupkan wajahnya ke meja.

"Wayoloo, anak orang lo buat nangis Som." Ucap Soobin.

"Kagak nangis dia, biasaaaa. Kalo malu kan mesti gitu, ye gak Na."

"Diem deh Som!" Seru Alana.

Alana kembali menegakkan badannya, dan ia memasang raut kesal.

"Aciaaa ngambek, mau dipanggilan Aa' Haruto ga nih."

"Ihhhh Soooobin! Jangan ikut-ikut!"

Mereka bertiga lalu menertawakan Alana yang sedang kesal.

Dan akhirnya Alana memilih untuk diam tidak menyahuti mereka sama sekali.

"Yahh, ngambek beneran dong."

"Bodo gue ga ikut-ikut."

"Lu ikut ngetawain ya Gyu!"

"Alana canteeeeek."

Somi pun melancarkan misinya, ia mulai mengusili Alana. Mulai dari mengambil barang-barang Alana lalu dilempar, menggoyang-nggoyangkan meja, membuat meja berdecit, menyanyi di telinga Alana, dan yang terakhir dia melakukan aegyo. Namun semua cara tersebut tidak bisa membuat Alana tersenyum se dikit pun.

Sementara itu Alana sedang membatin kenapa gurunya datang lama sekali, enek dia sama aegyo yang dibuat Somi. Mau muntah tapi dia juga lagi ngambek.

Dan untunglah setelah sepuluh menit gurunya datang dan memulai pelajaran.

Dan untunglah setelah sepuluh menit gurunya datang dan memulai pelajaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐆𝐚𝐧𝐠𝐬𝐭𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang