Distrik Geumjeong, Busan, Korea Selatan.
Tanpa matahari, bunga tidak akan bisa mekar dengan sempurna. Tanpa perempuan tidak akan ada cinta dan tanpa seorang ibu tidak akan pernah ada sosok pahlawan sejati.
Itu adalah kutipan yang ditulis Maxim Gorky, seorang penulis asal Rusia untuk memberikan apresiasi pada perjuangan sosok ibu di seluruh dunia.
Betapa tidak, selama 9 bulan 10 hari seorang ibu rela mengandung dan membawa anaknya kemana pun ia pergi. Saat pergi tidur, memasak, mencuci, mandi hingga bekerja, tanpa pamrih ibu rela dan ikhlas membawa beban berat yang ada di dalam perutnya. Perjuangan seorang ibu akan semakin besar ketika tiba saatnya melahirkan. Entah melahirkan secara normal maupun secara sesar tetap saja seorang ibu akan merasakan sakit yang luar biasa.
Tidak ada satu kata pun yang bisa menggambarkan bagaimana perjuangan seorang ibu ketika melahirkan buah hatinya. Ibu tidak peduli sekalipun nyawa adalah taruhannya. Ia hanya menginginkan anaknya bisa lahir dengan sehat dan sempurna tanpa kekurangan.
Ketika proses melahirkan berjalan, sang ibu--Heeyoung mengalami rasa sakit selama lebih dari 15 jam, itupun setelah sang ibu dibujuk dan mengalah untuk disuntik epidural. Dokter memberi epidural sampai 5 dosis, namun ia tidak dapat melanjutkannya karena sang ibu tidak tahan dak akhirnya muntah. Akhirnya setelah 26 jam sang ibu dibawa ke bagian unit gawat darurat untuk mendapatkan operasi Caesar untuk anak kedua mereka, semua orang akhirnya lega sekali ketika melihat sang putri kecil akhirnya lahir dengan selamat, putrinya lahir dengan berat 3.46kg, dan tinggi 49cm. Putrinya itu memiliki mata yang sangat indah berwarna coklat terang seperti ibunya dan juga wajah yang sama seperti sang ayah.
Kelahiran anak kedua dari keluarga Varishikov inilah yang sangat di nanti-nanti oleh mereka--kelahirannya ini disambut oleh musim semi pada bulan April yang berada di kota Busan, bertepatan pada tanggal 12 April 1996.
***
George Sergei Varishikov ialah suami dari ibu yang melahirkan putrinya dengan selamat sekaligus penerus bisnis keluarganya yang ke-7, Igor Maksim Varishikov ialah ayah mendiang George--seorang pengusaha Rusia dengan kekayaan 1,3 miliar dolar AS yang menempati urutan ke-79 dalam daftar kekayaan global Forbes. Ia memiliki bisnis Restoran cepat saji yang sudah menyebar di berbagai penjuru kota, seperti Moskow, St. Petersburg, dan yang terakhir Busan.
George memiliki kakak yang bernama Josef Paul Varishikov, meskipun ia memiliki seorang kakak sang ayah tetap memilih George sebagai pewaris bisnis keluarganya itu dikarenakan George sangat ahli dalam dunia bisnis dan sudah membuahkan hasil dengan memiliki cabang di negara Korea yang saat ini ia tempatkan bersama istri dan kedua anaknya.
Heeyoung ialah istri tercinta George--Heeyoung merupakan warga negara asli Korea, yang di pertemukan oleh George saat dirinya bekerja sebagai pegawai di perusahaannya yang berbeda di Korea. Saat pertama kali George melihat Heeyoung, George langsung memiliki ketertarikan kepada Heeyoung sehingga ia berusaha untuk mendekati Heeyoung dan langsung menikahinya--1 tahun pernikahan mereka berjalan, mereka di karuniai seorang anak laki-laki yang begitu tampan. Kelahiran anaknya yang pertama di sambut bahagia oleh keluarga Varishikov--tetapi tidak dengan sang kakak Josef Paul Varishikov yang merasa iri dengan sang adik George, pasalnya Josef belum di karuniai seorang anak selama 2 tahun pernikahannya berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE |✔️
RomanceJangan patah semangat saat kehidupan ini tak berjalan seperti rencanamu. Ingatlah, hidupmu ada untuk menggenapi rencana Tuhan, bukan rencanamu. Rencana Tuhan yang terbaik, maka jangan berhenti berjuang. Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti l...