『0-6』Arrive in Seoul

35 15 14
                                    

Dua bulan kemudian.



      Di hari jum'at malam ini keluarga George tampaknya sedikit sibuk mengemasi perlengkapan-perlengkapan apa saja yang akan dibawa nanti, semua keluarga baik orang tuanya serta anak-anaknya sedang disibukkan dengan kegiatan berkemas. Pasalnya hari minggu pagi nanti baik orang tua Khareen dan sang kakak akan pergi keluar negeri, sementara Khareena akan berpindah ke kota Seoul untuk melanjutkan sekolah menengahnya. Mungkin rumah yang berada di Busan ini akan ditinggalkan seperti tahun lalu, namun tidak akan lama karena sang ayah dan ibu hanya berada di Rusia sekitar satu pekan dan kembali lagi ke Busan. Sang kakak Khareen—Seokjin akan melanjutkan kuliahnya di salah satu Universitas ternama di dunia yaitu University of Pennsylvania yang berlokasi di Philadelphia, Amerika Serikat. Tidak heran karena sang ayah ingin anaknya sekaligus calon penerus perusahaannya sudah ahli dalam menjalankan bisnis keluarga ini supaya tidak ada kesalahan yang terjadi ketika sang putranya itu mencoba menjalankan bisnis keluarga ini, begitu pula dengan Seokjin, ia tidak mau membuat sang ayah kecewa karena hasil kerjanya tidak memuaskan, maka dari itu Seokjin menerima tawaran sang ayah untuk melanjutkan kuliahnya di luar negeri sekalipun.


      Sementara sang adik—Khareena masih dalam pendiriannya untuk melanjutkan sekolah menengahnya di Korea, sang ayah dan sang ibu tidak bisa memaksa keputusan anak bungsunya itu karena ia memang sangat menginginkan melanjutkan sekolahnya di Korea. Hari sabtu pagi nanti mereka akan mengantarkan anak bungsunya ketempat kediaman barunya yang berada di Seoul, sang ayah sudah menyiapkan tempat tinggal untuk putri tercintanya itu. 

Jam sudah menunjukkan pukul 10.15 sang ibu yang sudah selesai menyiapkan keperluannya beserta keperluan suaminya itu mengampiri kamar anaknya masing-masing dengan mebawa nampan yang berisikan dua gelas susu hangat. Sang ibu yang sudah berada di depan kamar anak bungsunya itu mendengar anaknya sedang berbicara dengan seseorang, ketika sang ibu sudah membuka pintunya ia melihat anak bungsunya itu ternyata sedang berbicara dengan temannya lewat telepon. 



       Khareen yang mendengar pintunya terbuka lalu mengarahkan atensinya dari telepon ke pintu kamarnya yang menampakkan sang ibu yang sedang membawakan dua gelas susu. "Eoh, Eomma. Museun il-iya?" ujar Khareen yang masih terduduk di meja belajarnya. (ada apa)

"Kau sudah selesai berkemas?" tanya sang ibu sambil menaruh segelas susunya di samping anaknya.

"Ne, aku baru saja selesai. Kamsahamnida Eomma." jawab Khareen sembari meneguk susunya itu.

"Kau sedang berbicara dengan siapa di telepon?"

"Eoh, ini temanku Ana. Apa ibu masih mengenalnya?" jawab Khareen sambil menunjukkan layar teleponnya yang masih terhubung dengan Ana yang berada di Rusia itu.

"Tentu bagaimana ibu bisa lupa, karena hampir setiap hari kau selalu bersamanya." kekeh Heeyoung sembari mengelus surai rambut sang anak "Ana, приезжай в Корею в следующий раз." ucap sang ibu sambil mendekatkan suaranya dengan telepon yang digenggam anaknya. (priyezzhay v Koreyu v sleduyushchiy raz—datanglah ke korea lain kali)

"конечно тетя" jawab Ana yang berada jauh di sebrang sana dengan kekehan yang terdengar pelan di telepon, setelah mengucapkan selamat tinggal Khareen mematikan sambungannya. (konechno tetyatentu saja bibi)

"Ibu akan mengantarkan susu ini untuk kakakmu." ujar Heeyoung sembari mengangkat nampan itu yang semula ia letakkan dimeja belajar.

"Eomma, biar aku saja yang mengantarkannya." sahut Khareen sembari menaruh ponselnya di nakas dan segera mengambil alih nampan yang berada dipegangan sang ibu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INEFFABLE |✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang