4. Hangout

9 5 2
                                    

Saat ini, Raina tengah berada di salah satu mall untuk pergi berbelanja dengan kedua sahabatnya. Sesuai kesepakatan mereka, siapa yang datang duluan akan menunggu di salah satu tempat makan mereka. Dan berhubung Raina yang datang duluan, ia pun menunggu kedua sahabatnya itu. Sampai di temat makan favoritnya, Raina memilih duduk di meja yang berada di pojok dan dia juga langsung memesan milkshake chocolate. Saat pesanan datang, kedua sahabatnya belum juga datang. 

Raina yang merasa bosan pun mengeluarkan handphone untuk membuka instagram. Raina mengamati foto yang diunggah oleh Thalia di Instagram. Foto itu merupakan foto Thalia dan saudara-saudarnya yang diambil waktu acara resepsi pernikahan Bang Edgar kemarin. Dalam foto itu, menampilkan raut kebahagiaan dari kedua mempelai dan seluruh orang yang berada di foto tersebut. Ada satu orang yang menarik perhatian Raina, saat melihat foto itu. Lelaki dengan jas warna hitam dan dasi warna biru tua itu, mengingatkan dirinya dengan sosok sahabat kecilnya dulu. Senyum laki-laki itu, sama dengan senyum sahabat kecilnya dulu. Dari segi penampilan memang jauh berbeda. Jika sahabatnya dulu memiliki tubuh yang sedikit berisi dan tingginya tidak terlalu jauh darinya, namun dalam foto itu, laki-laki itu memiliki tubuh yang tegap dan memiliki tubuh paling tinggi diatara yang lain. Dalam hati Raina yakin bahwa laki-laki dalam foto itu adalah sahabtnya dulu. Walau sudah berpisah lebih dari 10 tahun, tapi senyuman itu tak pernah Raina lupakan. Sekali lagi dia mengamati wajah laki-laki itu. Tetapi, jika benar laki-laki yang berada dalam foto tersebut adalah sahabat kecilnya, mengapa ia tidak menyapa Raina. Atau mungkin, kemarin mereka tidak berjumpa. Karena saking banyaknya tamu undangan yang menghadiri acara resepsi Bang Edgar. Kemarin disana Raina juga tidak melihat laki-laki tersebut. Apa mungkin mereka hanya mirip saja? Ah sudahlah daripada terus memikirkan laki-laki dalam foto itu, Raina buru-buru memencet tombol kembali di handphonenya. Nanti ia akan bertanya langsung saja dengan Thalia, menganai laki-laki itu.

"Uadah dari tadi, Na?" Tanya Kinan yang baru saja datang dan menghampiri Raina.

"Enggak kok, baru juga 10 menit yang lalu gue sampai."

"Thalia, belum juga datang nih? Kebiasaan deh tuh anak kalau janjian selalu molor. " Kata Kinan. Thalia datang saat Kinan baru saja menyelesaikan omongannya itu.

"Hai gyus, maaf nih gue telat." Thalia yang baru saja datang langsung mendudukan tubuhnya di kursi depan Raina.

"Elo Thal, kebiasaan banget kalau dateng pasti terakhir." Omongan Kinan itu hanya dibalas Thalia dengan cengiran saja.

"Ya udah yuk, kita langsung aja pergi liat tas sama sepatunya." Ajak Raina

"Tar dulu kenapa Na, baru juga gue dateng masa langsung belanja aja. Makan dulu aja, gue laper nih belum makan." Sahut Thalia.

" Iya Na, gue juga laper."

" Ya udah deh." Jawab Raina pada akhirnya

" Mbak." Panggil Thalia kepada pelayan yang lewat de dekat meja mereka.

" Iya Kak, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan itu dengan ramah.

"Saya mau pesen Steak tendeloin satu, sama milkshake chocolate satu ya, lo mau pesen apa Nan, Na? Tanya Thalia kepada Kinan dan Thalia.

"Gue sama kaya elo aja Thal." Balas Kinan

"Gue enggak aja, nih milkshake gue masih." Balas Raina.

"Ya udah itu aja deh, Mbak."

"Saya ulang sekali lagi ya Kak, Steak tenderloin 2 sama milkshake chocolate 2."

"Iya, Mbak."

"Mohon tunggu sebentar ya, Kak." Kata pelayan dengan senyum ramah , lalu pergi meninggalkan meja mereka.

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang