Truth

2.5K 171 23
                                    

Peringatan :
⸙͎۪۫ ⊰ Mature Content
⸙͎۪۫ ⊰ Typo Bertebaran

A.N
↳ ׂׂૢ༘ ۵♡  Persamaan nama, pengalaman hidup, dan kejadian merupakan hanya sebuah fiktif belaka.

↳ ׂׂૢ༘ ۵♡ Sangat diharapkan bagi pembaca untuk memberi vote dan komentar. Author membuka lebar catatan kritik dan saran.

↳ ׂׂૢ༘ ۵ Diharapkan juga tidak menimbulkan bentrokan karena perbedaan pendapat.

↳ ׂׂૢ༘ ۵♡ Memaklumi segala kesalahan tata bahasa, huruf, dan kata.

———
2
———

Hinata mendengus kesal lantaran sahabat blonde nya itu sibuk dengan penampilannya. Ino memang suka sekali menjadikan Hinata boneka hidup yang bisa ia dandani sesuka hati. Sedangkan Hinata hanya bisa menggembungkan pipinya dan terus menatap kesal Ino.

“Oh ayolah dear, kau harus lebih sering memikirkan penampilanmu. Sangat disayangkan kalau tubuh dan wajah indahmu itu jika tidak terawat.” ujar Ino terkekeh dengan kelakuan sahabat lavendernya itu.

“Kau selalu mengucapkan itu Ino.” Hinata memutar bola matanya sebal.

Lagi-lagi Ino terkekeh. “Kau sangat imut, membuatku gemas untuk terus mendandanimu dengan segala keimutanmu itu, kau dapat menaklukan banyak pria! Tapi kau tak sadar.”

“Aku hanya tak ingin repot-repot dengan masalah percintaan. Aku masih ingin hidup tenang tanpa perasaan was-was jikalau kekasihku selingkuh dan bercinta dengan wanita lain. Not my style!

Ino mendengus dengan sindiran yang secara tidak langsung itu ditujukan padanya. “Ya, kau akan merasakannya nanti. Dan mungkin tidak lama lagi.”

Nope.” ujar Hinata tidak memberikan nada minatnya sama sekali.

Ino masih sibuk dengan pemilihan bajunya, jika tadi ia sibuk merias wajah maka kini ia ingin merubah penampilan lugu Hinata menjadi liar. Ia sengaja memilih tanktop hitam, jaket jeans lengan panjang, stoking jaring untuk menambah kesan seksi, dan hot pants setengah paha.

Baby GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang