Peringatan :
⸙͎۪۫ ⊰ Mature Content
⸙͎۪۫ ⊰ Typo BertebaranA.N
↳ ׂׂૢ༘ ۵♡ Persamaan nama, pengalaman hidup, dan kejadian merupakan hanya sebuah fiktif belaka.↳ ׂׂૢ༘ ۵♡ Sangat diharapkan bagi pembaca untuk memberi vote dan komentar. Author membuka lebar catatan kritik dan saran.
↳ ׂׂૢ༘ ۵♡Diharapkan juga tidak menimbulkan bentrokan karena perbedaan pendapat.
↳ ׂׂૢ༘ ۵♡ Memaklumi segala kesalahan tata bahasa, huruf, dan kata.
———
5
———Hinata terlena, sentuhan Kakashi benar-benar membangkitkan sisi liarnya. Erangan dan desahan kecil dari Hinata pun tak ayal membuat pria seksi itu berhenti. Kakashi terus-menerus menjamah Hinata. Seolah Hinata dewi yang di pujanya.
Ritual pemujaannya tak hanya berhenti disitu saja. Sementara tangan kanannya sibuk dengan gundukan Hinata, tangan kiri Kakashi mengelus paha lembut Hinata, lalu naik dan mencari titik sensitif yang bersembunyi di balik seonggok kain yang sebentar lagi tak berguna.
Kakashi menekan dan mengelus sesuatu yang lembut dan berukuran sebiji jagung itu. Hinata mengangkat pinggulnya, mendambakan kenikmatan. Gerakan alami dari tubuh gadis itu membuat Kakashi menyeringai.
Ia menggeser celana dalam Hinata dan membuka gundukan yang menyembunyikan benda sensitif Hinata. Di tangan Kakashi sudah banyak cairan lengket yang merembes karena ulah Hinata.
Tubuh Hinata bergetar merasakan pelepasannya yang kepalang nikmat. Hinata baru merasakan hal seintim ini. Kepalanya seakan ingin pecah ketika mencapai puncak. Otot-otot perutnya menegang kembali, pelepasannya akan dimulai.
Kakashi memasuki jari tengahnya, mengobrak-abrik lubang surgawi yang akan dimasukinya. Ia kembali menyeringai ketika mengetahui jika Hinata benar-benar perawan seperti yang Sai katakan.
Kakashi merasakan jemarinya di remas, ia tau Hinata akan sampai lagi. Tapi ia tak memberikan kenikmatan untuk gadis kecil itu. Ia menarik tangannya. Di dengarnya Hinata mengerang frustasi. Wajah Hinata di kabuti hawa nafsu.
Pemandangan erotis yang sudah sering di dapatkan oleh Kakashi. Tapi Hinata berbeda. Ia yakin itu.
Kakashi membuka ikat pinggang dan resleting celananya. Tak ingin membuat Hinata menunggu lama, karena ia juga sudah tidak tahan. Kakashi melepas seluruh pakaiannya dan melemparnya entah kemana.
"Baiklah, baby girl. Kita akan memulainya hm." Suara serak Kakashi semakin membuat Hinata terpancing. Gerakan-gerakan alami tubuhnya seperti mengerang dan mengangkat pinggul pun di lakukannya.
Kakashi melucuti pakaian Hinata yang tersisa. Sedangkan Hinata hanya pasrah dengan tatapan sayu nan mendamba sentuhannya.
"Katakan apa maumu, baby girl? atau kau mau kita berhenti disini hm?" bisik Kakashi sembari mengelus paha mulus Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Girl
Random❝Hidup sebatang kara dan tak memiliki siapa pun di dunia membuat Hinata sedikit depresi. Hingga ketika teman-temannya menawari sebuah tawaran yang menggiurkan. Hinata pun menjadi lebih 'hidup' dan bergelimang harta.❞ ☃︎*.° Warni...