PROLOG

46 7 3
                                    

Seperti biasa Ella dan Yohan berangkat ke sekolah bersamaan. Seperti biasa juga, Yohan membuat wajahnya menjadi serius. Katanya itu menambah daya tariknya.

"Gak usah sok keren gitu deh, Lo gak ada keren-kerennya tau~"

"Yang buat gue keliatan gak keren itu karena jalan bareng sama Lo."

Wajah Ella terlihat kesal karena ucapan Yohan. "Siapa juga yang mau jalan bareng sama Lo, gak usah ke ge'er-an ya~"

"Terus ngapain masih disini? Sono jalan duluan di depan gue, kan emang seharusnya Raja itu dilindungin sama pengawalnya 'kan?"

"Terus ngapain masih disini? Sono jalan duluan di depan gue, kan emang seharusnya Raja itu dilindungin sama pengawalnya 'kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*anggap saja itu Yohan dengan wajah seriusnya.

Yohan memang sering mengganggu Ella, membuatnya kesal sendiri.

Ella mempercepat langkah kakinya berjalan di depan Yohan dan meninggalkan dia di belakang.



Dikelas sudah banyak siswa/siswi yang berdatangan. Kedua sahabat Ella juga sudah duduk di bangkunya masing-masing.

"Hhhhhh" Ella menghembuskan nafasnya sambil duduk di kursinya. Lalu menopang kedua dagunya di atas meja.

"Kenapa sih El pagi-pagi gini udah kucel aja itu muka?" Ucap Luna yang memutar bangkunya menghadap meja Ella.

"Tau, mau Lo menua dini?" Sahut Yulia yang ikut menarik bangkunya mendekat kearah Ella.

"Gue heran kenapa banyak cewek yang tergila-gila sama si gila itu."

"Siapa? Yohan?" Tanya Yulia.

"Iyalah siapa lagi. Masa dia bilang gue itu pengawalnya."

"Lo berdua tuh ya suka banget ribut pagi-pagi begini. Gak Abang gak adek sama aja gebleknya." Kata Luna yang di dukung dengan anggukan Yulia.

"Namanya juga kakak, kalau gak nyiksa adeknya rasanya kurang afdol. Apalagi dirumah Lo paling kecil, ya kudu sabar sabar emang." Tambah Luna sambil menepuk pundak Ella lalu memutar kembali bangkunya.

"Gue juga udah bilang berkali-kali ya, gue sama Yohan itu bukan saudara apalagi kakak beradik. Gak paham-paham sih."

"Kalau gue jadi Lo sih gue bakalan seneng di gangguin sama Yohan, dia kan ganteng bisa sekalian PDK——" Mulut Yulia di tutup oleh Luna.

"Ssttt! Masih pagi gak usah berkhayal yang enggak-enggak deh. Balik sana ke meja Lo."

Yulia memang terkadang suka mendramatisir keadaan.

More Time (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang