Prolog

27 3 0
                                    

Happy Reading!

Hari pertama pindah. Meninggalkan hitam putih kenangan di masa lalu. Hanya karena bosan dikota dimana Dilan dan Milea bertemu, papah mengusulkan pindah satu keluarga. Sebenarnya aku nggak setuju atas keputusan mamah papah untuk pindah. Ya... Apa boleh buat? "Baiklah." Itu kata pertama yang ku ucapkan saat papah mengatakan akan pindah ke kota yang kata orang orang kota bersejarah. Batavia, sebutan kota yang kupijaki sekarang pada tahun 1900-an.

Kota baru, tempat tinggal baru, sekolah baru, lingkungan baru, bahkan orang orang baru.  Aku paling tidak suka dengan hal hal baru, sulit untukku beradaptasi. Dulu saja, waktu hari pertama Ospek aku masih dianterin mamah berangkat ke sekolah. Tapi, hari hari berikutnya aku sudah cukup berani, dan mamah nggak repot repot dandan pagi untuk mengantar ku ke sekolah. Iya, hobi mamahku itu fasionable. Bertolak belakang sama papah. Papah sederhana saja sudah cukup.

Menurutku, ada alasan lain mengapa kita semua harus pindah. Mengingat, dulu aku ingin sekali lanjut kuliah di Universitas yang ada di Bandung. Tapi, papah menolak mentah. Kalau mamah sih dimanapun boleh, yang penting bener bener cari ilmu. Aku. Sebagai seorang anak, apalagi aku anak semata wayangnya.  Harus menuruti apa kata orang tua.

Because Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang