Bab 1

104 13 5
                                    


Seberkas cahaya berpendar terang di langit timur Alengka. Sinar itu bergerak begitu cepat membelah gelap langit malam ini. Belum genap rasa takjub ini tiba-tiba dentuman kencang menggegerkan seisi kota. Di balik bukit Carmani, cahaya menyilaukan muncul disusul kilatan bertubi-tubi disertai gemuruh kencang.

Joglo ini berderit-derit menahan goncangan. Kami bertiga-Sinta yang sedari tadi menangis tersedu, Laksmana yang menatap nanar kesegala arah, dan aku-segera keluar mencari perlindungan. Belum sempat kami melihat situasi, tanah yang kami pijak seketika retak. Merekah bagai dibelah oleh tangan-tangan raksasa. Dari dalam retakan itu terlihat nyala merah, magma perut bumi yang menggeliat seakan mencari mangsa.

"Aksa, bagaimana?" Tanya Sinta sambil menatapku nanar

"Lari, kita harus pergi dari sini!" ucapku seraya menarik Sinta dan Laksmana pergi

Retakan ini makin menjadi-jadi. Kami harus memutar otak, memilah tanah mana yang bisa dipijak. Salah langkah, kami akan berkahir dilumat magma panas di bawah sana. Namun situasi ini benar-benar rumit. Setengah areal joglo ini telah hilang, jatuh ke dalam tanah. Saat hendak melanjutkan langkah, tanah yang dipijak Sinta runtuh.

"Sinta! Jangan lepaskan tanganku!"

"Bertahan Sinta, aku dan Aksa akan menarikmu" timpal Laksmana.

"Baiklah, hitungan ketiga kita tarik Sinta. Satu..!! Dua...!! Ti.."

Dentuman keras menggetarkan seluruh daratan ini. Genggaman Sinta tetiba lepas. Sinta akhirnya terjatuh kedalam tanah.

***

"Sinta....!!!!!!!!"

Mataku terbelalak. Kaus yang kupakai basah oleh keringat. Kepalaku terasa pening. Perlahan ku amati situasi. Jam dinding berwarna coklat kayu dengan gambar burung macau merah, sebuah lemari kayu dua pintu, kasur kapuk, tumpukan novel dan buku di sisi kirinya.

Ada sesuatu yang mengganjal di punggungku. Ternyata ponselku. Delapan puluh panggilan tidak terjawab dari Naja. Sial! Aku terlambat! Pekikku dalam hati. Aku langsung meloncat menyambar handuk lalu menghambur masuk ke kamar mandi.

Nendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang