01

1K 97 11
                                    


Apa yang kalian pikirkan saat mendengar sesuatu tentang tipe B? Tipe B biasanya adalah pilihan kedua setelah type A, type B merupakan alternative jika type A tidak bisa didapatkan. Kalau dalam golongan darah, golongan type B pun identik dengan pemalas, kasar, cuek, dingin, tidak mau banyak bicara, omongannya menusuk dan lain sebagainya.

Tapi bagaimana cerita nya kalau justru Tipe B lah yang menjadi awal pilihan, bukan tipe A?

Sebut saja nama lelaki ini Mino, cowok berusia 21 tahun yang baru saja selesai melaksanakan tugas PKL nya sebagai guru seni rupa disalah satu sekolah menengah atas yang ada di kota bandung. Baru jadi guru magang, Mino sudah punya gebetan dan naksir salah satu guru yang ada disana, guru wanita cantik bernama Dara yang umurnya sudah 28 tahun. Dara adalah guru olahraga yang begitu imut, selain wajahnya yang cantik dan awet muda Dara juga diberkahi tubuh mungil ideal yang membuat siapa saja yang mengenalnya dapat tersihir oleh pesona nya. Banyak sekali guru lelaki yang naksir pada Dara, begitupun murid laki-laki yang juga menjadikan Dara sebagai guru idaman. Tanpa terkecuali Mino.

Karena hari ini adalah hari terakhir Mino bertugas sebagai guru PKL, rencana nya pihak sekolah dan pihak kampus akan mengadakan pesta perpisahan kecil-kecilan untuk mahasiswa yang melaksanakan tugas PKL. Mino sedih sebenarnya karena dia tidak bisa lagi bertemu dengan Dara, selama 3 bulan PKL di sekolah justru Mino tidak bisa mendapatkan nomor Hp Dara sama sekali, malah banyak anak SMA yang naksir dengan Mino. Setiap mau PDKT dengan Dara selalu saja ada hambatan dan gangguan, entah itu dari murid maupun sesama guru laki-laki yang bersaing.

Mino merapikan barang-barang nya diatas meja untuk dimasukkan kedalam kardus, begitupun buku-buku pelajaran yang ia jadikan bahan ajar pada muridnya. Lumayan juga peralatan dan buku milik Mino yang tersimpan disana, sampai kardus pun nyaris penuh meskipun barang barang belum semuanya masuk.

"Kardusnya kurang ya?" tanya sebuah suara manis perempuan yang amat Mino kenali.

Mino mendongak, tanpa sadar bibirnya tersenyum manis kearah si perempuan, dia itu Dara yang sudah bersiap dengan pakaian olahraga dengan rambut dikuncir ke belakang.

"Eh.. iya.. hehe" kata Mino sambil menggaruk tengkuk kepala nya.

Dara kemudian menghampiri meja kerja nya dan mengeluarkan sesuatu dari lemari kecil disana, "Nih, saya punya kayaknya kardus. Engga besar sih, tapi... kayaknya cukup untuk sisa-sisa barang kamu" Dara menyerahkan kardus yang ada ditangannya pada Mino. Mino tampak nya sangat senang sampai dia lupa untuk mengontrol ekspresinya dihadapan Dara.

"Oh.. makasih" jawab Mino singkat, padahal dalam hati Mino begitu senang sampai berteriak-teriak ingin ngobrol sekalian minta nomer telepon Dara.

"hari ini terakhir kamu ngajar ya? Wah, sekolah pasti sepi karena ga ada guru PKL. Rencana sehabis lulus mau jadi guru juga?"

Mino lagi-lagi mendongak, Dara masih memasang tampang cantik dan santai nya, "hm masih kurang tahu.. mungkin lanjut hobby aja, gambar-gambar" jawab Mino, berusaha terdengar tenang dan santai.

'jangan gugup No!' peringat Mino pada dirinya sendiri.

Dara tersenyum, "ah.. gitu ya, emang sih kamu kan ga menjurus ke pendidikan ya." Kata Dara manggut-manggut.

Ruang guru begitu sepi, hanya ada Mino dan Dara yang ada disana, sepertinya ini adalah kesempatan bagi Mino untuk meminta nomor Hp Dara. Ya, kesempatan Mino untuk mencoba mengadu nasibnya adalah sekarang. Pokoknya masalah dikasih atau engga itu mah urusan belakangan, yang penting Mino ada usaha dulu.

"Ehmm... Kak Dara.." kata Mino halus, Dara menoleh.

"Iya?"

"Ehmmm... jadi gini.. Mino mau minta..."

With Queen B (Mino x Jennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang