HappyReading!
Vote jangan lupa.
"
Rumah lo masuk blok mana Sil?"
"Blok D Nad." Nadya mengangguk dan langsung menancapkan gasnya lagi. Mata Nadya sedari tadi mencari cari blok D untuk mengantarkan Asila pulang.
"Belok mana Sil." tanyanya kencang. Asila langsung menunjukkan jarinya untuk memberi arah kepada Nadya. Nadya mengikuti arah jari Asila. "Nad rumah gue tuh yang pagar coklat." Nadya mengangguk dan langsung menepikan motornya dirumah Asila.
Asila membuka helmnya lalu ia kembalikan ke Nadya. Untungnya Nadya membawa helm cadangan di bagasi motornya.
"Mau mampir dulu gk Nad." Nadya yang sedang memasukkan helmnya di bagasi langsung menggeleng "Nggak deh Sil,udah sore nanti gue mau nganterin Mama gue ke tokonya." sambil menutup bagasinya dan Asila mengangguk sebagai jawaban.
Nadya menyalakan gasnya lalu ia buka kaca helmnya "Gue pulang ya bilangin Mama lo kalau lo pulang bareng sama princess yang cantik ini." Asila tertawa mendengarnya. Suara motor Nadya sudah berbunyi dan ia melambaikan tangannya.
Dilihat tubuh Nadya sudah menjauh,Asila langsung masuk ke dalam rumahnya. Ia dorong pintu utama ternyata Mamanya sedang membaca majalah diruang tamu.
Asila menutup pintu keras dengan sengaja agar Mamanya tidak terlalu fokus dengan majalahnya.
Brak.
Mama Sila langsung menutup majalahnya dan mendongakan kepalanya. Ia geleng geleng ternyata anak bungsunya yang menutup pintunya dengan kencang. Mama Asila menatap anaknya dengan tatapan tajam sedangkan Asila yang ditatap hanya cengar cengir tidak jelas.
"Maaf Ma,hehe." ucapnya sambil menuju kearah Mamanya yang masih menatap anaknya ini.
Asila menyalimi tangan Mamanya dan mencium pipi Mamanya "Maaf Ma abisan Mama sibuk aja sama majalahnya."
"Mana Kakak kamu kok gk ada?" melihat lihat kearah pintu untuk melihat Farrel.
"Sila gk bareng Kak Farrel."
"Loh,terus tadi kamu pulang sama siapa?"
"Sama Nadya." ucapnya sambil mendudukkan pantatnya di sofa panjang dan empuk.
"Nadya? Temen kamu Sil?" Asila mengangguk sebagai jawaban. Asila melepaskan hoodienya dan membuka alas kakinya. Saat Asila ingin berdiri untuk ke kamarnya,Mamanya menahan tangannya lebih dulu "Jangan langsung tidur,makan siang dulu." Asila langsung berdehem.
Sampai dikamar,Sila langsug membanting tubuhnya di king sizenya. Ia kembali mengingat kata kata Devan yang sangat menyakitkan. Ia juga mengingat kata kata Nadya yang terngiang kembali di kepalanya.
Flashback on
"Asal lo tau Sil,Devan ingin punya pacar karena ia ingin di khawatirkan tapi setelah dia punya,dia mengabaikan lo. Lo gk mikir apa selama ini? Di dalam hubungan lo,cuma lo yang berjuang,cuma lo yang khawatir sama Devan,cuma lo yang sayang dia,dan cuma lo yang bertahan disini?!" ucap Nadya tegas. Nadya selalu mencoba menyadarkan Asila tapi semuanya percuma karena Asila terlalu bucin!
"Kalau dia bener bener berjuang,dia gk mungkin anggurin lo selama 2 minggu. Chat lo hanya dibaca dan telpon lo gk diangkat. Lo angkat suara tapi dia hanya cuek sama suara lo!"
"Nad dia gk seperti yang lo pikirin! Dia baik sama gue,dia sayang sama gue Nad,sayang!" ucapnya sambil menekankan kata 'sayang' dibawah rintikan hujan seperti ini Nadya dan Asila masih berdebat.
![](https://img.wattpad.com/cover/222005247-288-k714664.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Considered
Teen Fiction"Kalau boleh tau kamu kenapa putus dengan mantan mantan kamu?" "Bosan." Sejak percakapan singkat itu aku langsung berpikir dengan hubunganku,apakah nanti aku akan senasib dengan mantan mantannya yang lain? Atau nanti nasibku akan lebih parah dari ma...