"ADKIEL, SEMANGAT!"
Felix bertatapan dengan Jisung saat teriakan itu terdengar dan saling melontarkan cengiran, terlebih saat para penonton yang lain mulai meneriakkan hal yang sama dengan yang dikatakan pemuda yang duduk di salah satu tribun itu.
"Disemangatin Fikar, tuh." Jisung mengendikkan bahu, bersiap dan memakai headbandnya.
"Udah tau!" Felix melempar teman lapangannya itu dengan gelas plastik kosong air mineral yang tadi diminumnya. "Bikin malu aja, ish." Dia mendelik ke arah tribun tempat sang atlet voli duduk, namun senyum lebar terpatri di wajahnya.
Ini bukan pertama kalinya Hyunjin berteriak menyemangatinya saat akan atau sedang berlaga di lapangan. Sejak janji kecil mereka waktu itu, setiap kali Felix bertanding, Hyunjin akan hadir untuk menontonnya dan memberi semangat, begitu pula sebaliknya. Hanya saja Felix tidak pernah terlalu vokal menyuarakan semangatnya. Dia lebih memilih melakukannya dengan aksi kecil, seperti membawakan Hyunjin handuk kecil atau botol minum setiap kali pemuda itu selesai bertanding. Sudah terhitung tiga kali pertandingan Felix yang dihadiri Hyunjin, dan empat kali pertandingan Hyunjin yang dihadiri Felix.
Sang wasit yang duduk di kursi tinggi di bagian luar garis net mulai meminta penonton untuk tenang dan membacakan peraturan dasar permainan. Felix sudah menghafal semuanya di luar kepala.
Pemuda itu berjalan ke sisi lapangan bersisian dengan Jisung, mengambil tempat lebih dekat dengan net, sementara Jisung lebih dekat dengan garis belakang lapangan. Dia menoleh sejenak pada Jisung yang mengangguk padanya, saat tim lawan-kali ini dari Kalimantan Timur-mulai menyervis bola.
Servis pendek yang dilakukan lawan dengan mudah dikembalikan Felix, pun ketika reli mereka dimulai, pemuda itu beberapa kali melakukan pukulan tipuan hingga koknya tak dapat dikembalikan lawan.
Teriakan dan tepukan tangan yang riuh mengudara, merayakan pukulan demi pukulannya atau Jisung yang tak bisa dikembalikan lawan mereka.
Saat set pertama berakhir, skor 16-21 dengan keunggulan di pihak Felix. Mereka diberi waktu untuk minum sejenak sebelum kemudian set kedua dimulai.
Di set kedua ini, lawan mereka nampak lebih bersemangat dalam mengejar poin, berkali-kali menyusul dan bahkan mengungguli skor mereka.
Saat smash tajam dari Jisung berhasil menambahkan keunggulan dan membuat mereka memegang championship point, Kaivan Daehwi Andara-salah satu atlet ganda putra Kalimantan Timur itu-melakukan servis pendek yang gagal dikembalikan Felix, hingga kini kedua tim seri memegang championship point dan harus mendapat poin 22 untuk memenangkan pertandingan.
Jisung mengulas cengiran pada Felix saat wasit mengumumkan tie-break. Kedua pemuda itu kembali bersiap di tempatnya dan berusaha sekuat tenaga untuk menang. Mereka berdua sedang membawa nama provinsi, dan sebelumnya sudah pernah membawa nama negara, malu rasanya jika kalah saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouvaille +Hyunlix
General FictionKamu tahu, kenapa kita dibatasi jarak? Supaya Tuhan tidak sia-sia menciptakan rindu.