awal

2K 349 213
                                    

"Adkiel mainnya hebat!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adkiel mainnya hebat!!!"

Felix nyaris tersandung kakinya sendiri saat melangkah mendekati tempat ia menaruh tasnya dan melihat sosok jangkung yang terlewat familiar di sana. "Lho?! Fikar dari tadi di sini? Nggak istirahat?"

Pemuda yang duduk di tempat biasa Felix dan Jisung menaruh barang-barang sebelum latihan itu cengar-cengir, menggeleng-geleng. "Mau liat Kiel latihan."

"Dari mess ke sini sendirian?" Felix menatapnya dari atas ke bawah dengan skeptis. "Bukannya istirahat aja, kamu tuh."

"Nggak ada kerjaan aku di kamar, soalnya." Sang pemuda Dinata mencebikkan bibir, membuat Felix menahan diri agar tak mengulurkan tangan untuk mencubit pipinya gemas. "Anak-anak pada latihan, aku sendirian."

Felix melirik kruk yang disandarkan di bangku-tepat di sebelah tasnya sendiri-dan menggigit bibir.

Hyunjin menyadari arah tatapannya, kemudian mengulurkan tangan untuk mengelus pipi Felix. "Kiel mikir apa? Udah ah nggak usah sedih-sedih, Fikar nggak apa-apa, kok."

"Nggak apa-apa, nggak apa-apa terus kamu teh, kesel!"

"Lah kok kesel?" Hyunjin terbahak, mengusak poni Felix. "Jangan kesel-kesel ntar makin jelek."

"Biarin aja Kiel jelek." Felix bersidekap.

"Iya deh, nggak apa-apa. Jelek juga tetep nomor satu buat aku."

"Naon si budak teu jelas! (Apaan sih bocah nggak jelas!)"

"UHUK!"

Baik Felix maupun Hyunjin berjengit saat Jisung terbatuk keras di belakang punggung Felix, menatap Hyunjin tajam.

"Mohon maaf ya, ada beberapa orang kayak aing yang dengki sama kalian yang cinta-cintaan."

"Bintang ih! Teu aya nu bobogohan! (Nggak ada yang cinta-cintaan!)" Felix mendorong bahu Jisung. "Udah ah ayo balik ke kamar, mau mandi Kielnya."

"Udah selesai cinta-cintaannya?" tanya Jisung skeptis.

"Dibilang nggak ada yang cinta-cintaan, atuhlah."

"Ya udah iya," Jisung mengulurkan tangan untuk mengusak poni Felix yang lepek seraya menatap Hyunjin dengan alis terangkat, seakan menantang yang lebih jangkung. "Hayu atuh balik ke kamar."

"Eng-Kiel." Hyunjin meraih tangan Felix kemudian meletakkan lipatan kertas di atas telapak tangannya. "Bukanya nanti ya kalo sendirian." Dia balas melirik Jisung dengan rengut kesal.

Jisung membalas lirikannya dengan delikan tajam. "Mau ngajakin aneh-aneh ya sia ke Kiel? Awas aja!" Pemuda itu mengacungkan kepalan tangan pada Hyunjin. "Aing gaplok nyaho sia (aku pukul tau rasa kamu)."

Trouvaille +HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang