2

254 17 13
                                    

Sesampainya di apartemen, ia membuka pintu dan melihat keseluruh ruangan.

"Bagus, tapi-" ucapan Hana menggantung saat melihat foto Jaehyun terpajang bersama foto dirinya.

'Selamat Menikah Anakku Jaehyun dan Hana, kebahagiann selalu bersama kalian'

Tulisan yang berada di kertas kecil yang tergeletak membuat Hana sedikit tersenyum tipis.

"Bukan aku yang bahagia tapi Jaehyun, dia yang bahagia diatas penderitaanku." Ucap Hana lirih.

Hana mulai memasuki satu-satu ruangan. Tapi yang ia kejutkan adalah di apartemen itu hanya memiliki satu kamar tidur.

Apa mungkin nanti dia bakal tidur bareng Jaehyun?

Hana membuka gaunnya dan meletakannya ke sembarang tempat. Ia meniduri kasur yang ada di kamar itu dan lama-kelamaan matanya mulai mengantuk. Ia pun tertidur pulas.

.

.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu Jaehyun,

"Babynya aku kok cemberut sih?" Tanya Jaehyun sambil mencubit pipi Jennie.

"Gamau ah! Males!" Jawab Jennie ketus.

"Princess mau apa hm? Bilang sama pangeran sini, jangan cemberut dong pipinya tumpah ntar!"

"Ih malessss......!!!" Jennie mencubit perut Jaehyun.

"Sini peluk dulu, princess mau apa hayo? Nanti pangeran turutin deh janji."

"Kamu kenapa sih harus nikah sama orang lain gak sama aku aja?"

"Sayang dengerin dulu ya, mama papa aku tuh punya temen, nah temennya ini udah temenan lama sama mama papa aku, papa mutusin buat nikahin anak mereka ke aku biar kita sama-sama untung. Kamu jangan khawatir kalo soal cewek yang nikah sama aku. Aku bakal sayang sama kamu aku janji." Jelas Jaehyun dengan lembut.

"Janji ya, kalo kamu bohong aku bakal bunuh cewek itu sekalian sama kamunya!!!" Ancam Jennie.

"Aduh princess galak ih... takut!!! Eh tadi di telfon minta apa? Minta manja? Di sini ga ada manja, gatau belinya juga dimana." Goda Jaehyun.

"Ihh... Jaehyunn sebel!!!"

"Sini manja."

Jaehyun merangkul Jennie dan mulai mencium Jennie. Awalnya hanyalah kecupan lama kelamaan keduanya terhanyut dalam suasana.

Jennie memindahkan posisinya dengan menaiki tubuh Jaehyun. Tubuh Jaehyun dijamah, Jennie mulai liar dan menciumi tubuh bagian atas Jaehyun.

"Mulai nakal ya?" Goda Jaehyun.

"Kamu duluan yang nakal... eummphh."

Giliran Jaehyun yang menjamah tubuh Jennie. Jennie yang saat itu menggunakan dress hitam seksi dengan mudahnya Jaehyun menariknya ke bawah.

Keduanya benar-benar terhanyut dalam suasana keheningan.

Jaehyun pun sudah menjadi liar dibuatnya. Jaehyun meraup rakus bibir Jennie. Jennie menggeliatkan tubuhnya yang membuat Jaehyun ingin melakukannya lebih.

"Kita ke kamar ya?"

Jaehyun menggendong koala Jennie tanpa menghentikan aksinya. Jennie yang mendongak membuat Jaehyun semakin nafsu dengan aksinya.

.
.
.
.
.

Keesokan paginya Hana bangun dan menatap langit-langit kamar. Ia masih berharap kalau dia hanya bermimpi buruk.

Tapi ini nyata, Hana bangun dan memulai harinya.

Ia menatap ke ruang tamu untuk memastikan Jaehyun sudah pulang atau belum.

Kemudian ia membereskan beberapa ruangan.

Setelah selesai beres-beres, ia menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

"Jaehyun bener-bener gak pulang? Nanti kalo mama mertua nanya gimana ya?"

Dan benar saja, ponsel Hana berdering. Nama 'Mama Mertua' terpampang jelas di layar ponselnya.

"Aduh! Aku harus ngomong apa???! Aduh gimana ya?! Angkat ajalah! Pokoknya mama ga boleh tau soal Jaehyun."

Hana menarik napas dan menenangkan dirinya.

"Halo Ma?"

"Halo sayang, eh... Jaehyun mama telpon kenapa ga diangkat?"

"Anu mah... Eum... Jaehyun-n...Eung...HPnya mati." Hana benar-benar gugup.

"Oh yaudah, kamu gakpapa kan? Kok gugup? Ohhh maama tau nih... pasti kalian abis... aduhh maaf ya mama ganggu... Kamu yang sehat ya sayang... Mama matiin telponnya dulu.. dadah sayang!!!"

Hana bernapas lega karena mama mertuanya tidak menanyakan Jaehyun lebih jauh lagi.

Hana bergegas mandi untuk menyegarkan tubuhnya.









Sorry || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang