Sorry || Jung Jaehyun

8

Jaehyun menghampiri kantor papanya. Ia kemudian mengetuk pintu saat amoai di depan pintu ruangan papanya.

"Silahkan masuk!" Ucap papanya Jaehyun dari dalam ruangan.

Jaehyun masuk saat dipersilakan masuk. Jaehyun duduk dan bersiap untuk mengatakan sesuatu.

"Pa, Jaehyun satu bulan lagi cerai sama Hana. Itu kesepakatan Papa dan sekarang Papa bisa mengatur perusahaan papa dengan mudah." Ucap Jaehyun.

"Papa salah Jae! Papa nyesel bilang itu sama kamu!" Sahut papanya Jaehyun.

"Maksud papa?"

"Awalnya papa sama mama berniat melakukan itu, tapi orang tua Hana terlalu baik buat kita. Dia nolongin papa waktu papa hampir ditabrak sama saingan papa di perusahaan." Jelasnya.

"Terus?"

"Papa menyesal udah berpikiran jahat sama mereka, papa harap kamu melanjutkan pernikahan kamu sama Hana."

Jaehyun bagai disambar petir, ia sudah berjanji akan menikahi Jennie setelah menceraikan Hana.

"Pa, gabisa gitu dong! Aku udah ngomong bakalan cerai sama dia. "

"Maafin papa Jae! Tapi papa berharap agar kamu mempertahankan hubungan kamu sama Hana."
.
.
.
.
Hana membereskan bajunya dan segera meninggalkan apartemen. Ia kemudian mengirimkan pesan pada Jaehyun.
Aku pergi Jae! Aku tunggu sebulan biar kamu bebas tanpa aku! Aku tunggu surat perceraiannya sebulan lagi!

Hana menarik kopernya dan pergi. Awalnya ia berniat menuju ke rumah orang tuanya. Namun, ia takut akan ditanyai mengenai kelanjutan hubungannya dengan Jaehyun.

Ia kemudian menuju ke stasiun untuk mencari tempat jauh yang bisa menenangkan dirinya. Ia bertemu dengan Taeyong yang akan berpergian juga.

Taeyong menghampiri Hana, awalnya ia ragu namun ia memberanikan diri.

"Hana?"

"Taeyong?"

Hana menatap Taeyong dengan air mata yang terus mengalir. Taeyong langsung memeluk Hana erat dan berusaha menenangkannya.

"Aku sebulan lagi cerai sama Jaehyun, Yong." Ucap Hana sambil terisak.

"Aku mau ngomong itu sama kamu dari awal, Na. Dan sekarang yang aku takutin ternyata terjadi. Aku gamau liat kamu nangis." Sahut Taeyong.
"Kenapa kamu gak bilang aja? Biar aku pergi lebih awal dan gak sesakit ini."

"Kamu mau kemana?" Tanya Taeyong saat melihat tas koper milik Hana.

Hana menggelengkan kepalanya tanda ia tak tahu harus kemana.
"Kamu tinggal sama aku gimana? Sampai semuanya selesai." Ucap Taeyong.

"Tapi..."

"Tenang aku bakal jagain kamu." Taeyong tulus melakukan semuanya. Karena ia memang mencintai Hana dari dulu.

Taeyong menggandeng tangan Hana sampai ke parkiran.

Ia menuntun Hana sampai Hana masuk mobilnya. Setelah itu, Taeyong melajukan mobilnya.

"Apa kamu gak risih ada cewek di rumahmu?" Tanya Hana.

"Enggak selagi kamu." Jawab Taeyong santai.

"Maksudnya?"

"Kamu udah tau dari awal kalo aku suka kamu kan?"

Hana mengalihkan pandangannya menuju jendela mobil di sampingnya.

"Mungkin ini bukan hal yang tepat dan bukan waktu yang pas buat diomongin."

Hana menoleh ke arah Taeyong.

"Aku mau nikahin kamu Na."

Hana membelalakan matanya tanda tak percaya.

"Bener kan? Ini bukan waktu yang pas! Tapi aku harap kamu mempertimbangkan semuanya."

Hana masih berusaha mencerna apa yang dibicarakan Taeyong.

"Maaf, Yong tapi aku-"

"Iya, aku tau. Aku udah bilang, bukan waktu yang pas. Dan... maaf aku egois. Dan satu lagi! Kamu jangan berpikiran aku berbuat baik sama kamu dengan tujuan tertentu. Aku tulus sama kamu."

Hana diam seribu bahasa mendengar semua yang dibicarakan Taeyong.

Kini ia berada diposisi sedang dalam masalah dengan Jaehyun. Dan...