7

130 9 0
                                    

Jaehyun berjalan sempoyongan. Entah akan kemana ia akan pergi. Ia mentertawakan setiap orang yang lewat di depannya.
"Dia gila."
"Dia mabuk! Jadi biarkan saja!"
"Dia bodoh!"

Beberapa orang mengatainya seperti itu, namun Jaehyun dalam kondisi tidak sadar akibat mabuk.

"Jenniee! Ayo pulang sama aku! Aku cinta kamu!!!" ucapnya dengan keras.

"Maaf tuan, anda mabuk. Apa ada alamat? Biar saya pesankan taksi." Ucap seorang pria yang saat itu melihat Jaehyun.

"Kamu siapa? Kamu mau ngerebut Jennie hah? Kamu itu... chhh... ganteng aja enggak hahahaha."

Pria tadi  langsung pergi karena tersinggung dengan perkataan Jaehyun.
.
.
.
"Jennie bukain apartemennya sayang! Aku pulang."
Hana berlari untuk membuka kan pintu. Ia panik karena itu adalah suara Jaehyun.

"Jaehyun?"

"Sayang?! Kamu kenapa marah sama aku? Kamu mau manja sama aku? Sini aku manjain" ucap Jaehyun.

"Jaehyun kamu mabuk! Ayo masuk!"

Hana menggandeng Jaehyun yang berjalan tidak seimbang dan terus meminta maaf.

"Aku tau kamu lagi mau ketemu sama pacar kamu! Tapi tolong gak kaya gini plis!" Ucap Hana.

"Kamu kan pacar aku! Oh... Dia? Dia cuman cewek murahan yang ahhh... udahlah jangan dibahas!" Sahut Jaehyun dan tertawa keras.

"Jaehyun..." lirih Hana. Hana menahan air matanya saat mendengar perkataan Jaehyun yang begitu menyakitkan hati.

"Sini kamu sayang..."

Jaehyun menarik kasar Hana dan menjatuhkannya di kasur. Perlahan Jaehyun mencium Hana secara lembut namun kemudian menjadi semakin kasar saat Hana berusaha memberontak.

"Jaehyun berhentmmphhh... kamu mabukk!!!" Hana berusaha menghalangi pergerakan Jaehyun.

"Aku mabuk karna kamu sayang! Nikmati aja! Biasanya kamu menikmatinya." Ucap Jaehyun kemudian melanjutkan aksinya.

Hana berulang kali memberontak. Namun sesekali ia berpikir, baru kali ini Jaehyun bersentuhan dengan tubuhhnya. Namun, Jaehyun melakukannya karena ia tidak sedang bersamanya.

"Jaehyun plis akhh sakit." Rintih Hana.
.
.

.

.
"Jen? Kamu bisa balikan lagi sama aku?"

"Gabisa aku masih pacaran sama Jaehyun." Ucap Jennie sambil menghisap rokoknya.

"Putusin aja! Aku bisa ngelakuin apapun buat kamu!"

Jennie menatap tajam dan mematikan puntung rokok yang sudah separuh ia hisap.

"Kim Jongin, pria yang hanya mengandalkan nafsu dan-"

Pria bernama Kim Jongin itu mencium Jennie secara spontan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pria bernama Kim Jongin itu mencium Jennie secara spontan.

Jennie berusaha mengelak namun Jongin terlalu rakus dan sulit dihentikan. Namun Jongin berhenti saat melihat sesuatu di leher Jennie.

"Oh! Kamu udah ngelakuin lebih dari ini sama Jaehyun?" Tanya Jongin dengan senyum miringnya.

"Diem kamu! Banyak omong!" Bentak Jennie.

"Jadi kamu sudah-"

"Iya karna Jaehyun bakal nikahin aku!" Potong Jennie lantang.

"Apa dia bakal nerima kamu?" Jongin menaikan alisnya.

"Pastinya!" Tegas Jennie.

"Dengan penyakit kamu yang... ah... dia belum tau ya?"

.
.
.
.
Hana bangun perlahan saat Jaehyun tertidur, tubuhnya merasakan sakit di seluruh tubuhnya.

Kini ia sudah tidak memiliki hal berharga dalam hidupnya, ia menangis dengan tangan yang menutupi mulutnya agar Jaehyun tidak bangun.

Kini ia sudah tidak memiliki hal berharga dalam hidupnya, ia menangis dengan tangan yang menutupi mulutnya agar Jaehyun tidak bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana mandi dan segera membereskan akibat kekacauan yang Jaehyun buat semalam.

Tak lama setelah itu Jaehyun bangun.


Ia melihat ke arah luar jendela yang menunjukkan bahwa sudah pagi.

Tapi ia terkejut saat ia menyadari bahwa ia tidak menggunakan pakaian. Dan... DARAH!

Ia tiba-tiba sadar akan perbuatannya. Ia langsung keluar dan mendapati Hana dengan wajah yang penuh bekas kemerahan akibat perbuatannya.

"Kenapa kamu diem?" Tanya Jaehyun sambil menarik kasar tangan Hana.

Hana diam dan tak menjawab.

"KENAPA HAH? Kamu suka? Kamu menikmatinya?" Jaehyun kini menangkup dagu Hana dengan keras.

Hana bungkam dan matanya terasa panas.

"JAWAB!!!" bentak Jaehyun.

"Karna kamu gila Jae! Kamu yang gila! Kamu mabuk! Dan kamu bilang aku kenapa diem? Karna kamu gila! Kamu gak sadar perbuatan kamu sendiri Jae?"

"Karna kamu gila Jae! Kamu yang gila! Kamu mabuk! Dan kamu bilang aku kenapa diem? Karna kamu gila! Kamu gak sadar perbuatan kamu sendiri Jae?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun menatap Hana.

Hana menangis saat mengucapkan perkataannya. Jaehyun tersenyum remeh mendengar jawaban dari Jaehyun.

"Wah... hebat! Seorang Hana telah berani..." Jaehyun bertepuk tangan.

"Seandainya sekarang aku bisa cerai sama kamu! Aku ceraiin kamu sekarang! Tapi karena mama papaku suruh nungguin sebulan jadi aku harus nungguin menderita sama kamu!" Bentak Jaehyun.

"Cerai? Kamu mau itu? Kita Cerai Jae!" Hana yang akan pergi meninggalkan Jaehyun ditahan oleh Jaehyun.

"Mau kemana? Hah? Tungguin satu bulan dulu! Atau orang tua kamu yang jadi taruhannya, setelah satu bulan kita cerai!" Ucap Jaehyun.

Sorry || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang