01-Azalea Queensha Melviano

185 15 6
                                    


Haii ini cerita pertam. Kalian hargainya biar Momo semangattt bagett up-nyaa, karna vote dan komen dari kalian itu penting buat Author, Momo.


HAPPY READING


•••••


"I miss you who knows where."

Gadis cantik dengan pita hitam bernotif kupu-kupu, sedang berjalan lurus di koridor sekolah barunya. Bel masuk sudah berbunyi 30 menit yang lalu, tapi Alea masih setia dengan benda pipih yang berwarna abu, hp ipone kesayangannya. Bagi Alea peraturan yang tertulis di SMA Mahardika tak berlaku, karna apapun yang Alea perbuat dia tak akan mendapat sangsi apalagi di keluarkan dari sekolah milik kakeknya.

Alea kini berada di depan ruang kepala sekolah. Mungkin kebanyakan orang akan takut jika menghadap kepala sekolah SMA Mahardika, bukan karna jabatannya yang tinggi melainkan aura mencengkram jika berada di dekat Vano Melviano-kakek Azalea-

Tok..tok..tok..

"Masuk" Alea membuka knop pintu dengan perlahan, memperhatikan kakenya yang belum menyadari bahwa cucu kesayangganya sudah berada di ruangan miliknya.

"hmm, kake-eh maksudnya pak itu hmm ini saya murid baru" Entah kenapa Alea sangat gugup saat ini, padalah Alea adalah cucu kesayanggan kakenya. Mungkin karna aura yang sangat mencengkam ketika berada dekat kakenya.

"Ayo duduk Azalea" Katanya tegas, sambil melirik penampilan cucu kesayangganya tegas.

"Hmm, kek-ehh pak saya-" ucapan Alea terpotong ketika tawa kakeknya pecah. Alea mengeryitkan dahinya heran kenapa kakeknya tertawa?? apa ada yang salah dengan penampilannya?? Apa pitanya rusak?? apa ada yang jelek?? Alea sungguh kebinggungan sekarang

"Apa ini??" tanya kakek sambil menunjuk ke arah pita hitam yang di pakai Alea.

"emang aneh ya?!" Tanya Alea sambil membenarkan pita yang bertengger di atas kepalanya

"bagus baget malahan. Tapi kenapa kamu pake pita? biasanya juga jadi tomboy ga suka pake pita apa lagi mau sekolah?!" Tanya Vano sambil menaik turunkan halisnya, berniat mengoda cucu kesayanggannya.

"Alea mau berubah, Alea mau rehat dulu, Alea ga mau jadi tomboy dulu. Apalagi geng gengan. Azalea capek" Wajah Alea tiba-tiba tertekuk, Vano tau bahwa cucunya sangat sensitif bila berbicara mengenai kakaknya.

"Kakak kmu pasti sembuh. Alea ko kamu milih pita warna item? ga ada warna lain apa?" Vano sengaja mengalihkan pembicaraan agar wajah cucunya tidak tertekuk. Dan Alea menyadarinya, Alea senang, sangat senang mempunyai kakek yang pengertian seperti kakek Vano.

"Alea sengaja milih warna hitam dengan motif kupu kupu kek" jawab Alea sambil kembali merapihkan pitanya, kembali. Vano menaikan halisnya lelaki itu hapal betul penampilan cucunya.

"Iya kakek tau tapi kenapa pake yang kaya gini?" Tanya Vano dengan tatapan penuh selidik pada Alea.

"Kakek pikir ini lucu baget ya?"
Vano semakin di buat bingung akan pertanyaan yang di lontarkan cucu kesayanggannya. Bukannya kepo tapi memang tidak seperti biasanya Alea memakai hiasan di kepala dan sekarang pita hitam dengan motif kupu-kupu.

"Memang lucu, tapi kenapa hitam?" Vano semakin penasaran akan jawaban cucunya, Sekarang Vano jadi curiga bahwa ada orang yang memaksa cucunya agar memakai pita, jika itu benar Vano akan segera mengerahkan para bodyguardnya agar mengangkap pelaku yang sudah memaksa cucu kesayanggannya memakai pita.

"Gini ya kek, kakek jangan liat bentuk pitanya tapi liat warna pitanya, kakek juga jangan liat cantik lucunya kupu kupu. Tapi kakek liat cara kupu kupu menjadi hewan yang banyak di sukai, banyak yang mengejar kupu kupu tapi tak tergapai oleh sembarang orang." Jawaban Alea berhasil membuat Vano berdecak kagum, Vano tak percaya bahwa cucunya sepintar itu dalam berbicara apalagi pandai jika menyangkut hal teka-teki.

"You're the same as your grandmother, she's good at puzzles. And maybe all of that was inherited to you, Azalea." Vano menatap sayu mata Alea. Cucunya telah mewarisi kecerdasan Lina-Nenek Azalea-, bukan hanya cerdas tetapi parasnya juga telah di wariskan kepada Alea. Cucu tersayangnya.

"Alea dapet kelas berapa kek?"

"You get class Xl Ipa-1"

"thank you grandfather you the best, Alea ke kelas ya kek. See you" Ucap Alea sambil tersenyum manis ke arah kakenya

"Kamu tau kelasnya di mana?!" Tanya kakek tegas tak inggin cucunya tersesat.

"Alea datang telat ke sini karna tadi keliling dulu kek, jadi Alea tau kelasnya di mana" Alibi Alea padalah tadi Alea datang terlambat karna telat bangun. Dan sekarang dia terpaksa berbohong karna tak inggin sang kakek khawatir apalagi jika kakek sampai mengerahkan para bodyguard hanya untuk mengantar dirinya ke kelas. Alea tak suka jika harus jadi pusat perhatian, terlebih dirinya murid baru.

"Ya sudah ini berkas yang harus kamu kasih ke wali kelas Kamu" Ucapan yang baru di lontarkan Vano membuat Alea bernapas lega, Alea lega karna kakenya tak perlu mengerahkan para bodyguard hanya intuk mengantarnya kekelas.

"Makasih ya kek, see you" Sahut Alea sambil melangkah pergi ke arah pintu. Vano menatap punggung cucunya nanar, banyak hal yang di pendam Alea sampai dia tertutup seperti ini. Tak sedikit pria jatuh hati padanya tapi Alea selalu menolaknya. Entah apa yang menjadi alasan cucunya menolak para pria yang mengerjarnya bahkan pilihan Papanya pun dia tolak. Kecuali cinta pertamanya, Vano tau Alea belum bisa melupakan cinta pertamanya, dia Ezza

"Dia sama seperti mu, penuh Rahasia"

*****


Alea, gadis cantik itu kini menghembuskan nafas berat, sudah berapa kali dia mengelilingi gedung kakenya ini, tapi nihil tak ada tanda-tanda kelas Xl Ipa-2 terlihat. Alea ingin sekali bertanya pada siswa atau siswi lain tapi niatnya dia urungkan karna ini masih jam KBM belajar jadi tak ada siswa yang berkeliaran di luar kelas. Jika tau bahwa dirinya akan tersesat seperti ini, maka Alea inggin sekali diantar oleh kakeknya atau tidak para bodyguard yang tau di mana letak kelas Xl Ipa-2.

'Sial perut gue' Alea mengerutu dalam hati karna cacing-cacing perutnya sedang mengadakan konser. Di keadaan seperti ini perutnya tak bisa di ajak kompromi dan itu berhasil membuat Alea merasa badmood.

"Laper banget belum sempat sarapan tadi, hmm gapapa deh istirahat juga tiga puluh menitan lagi" Guman Alea sambil menaiki satu per satu anak tangga.

Alea terlalu fokus pada ponselnya sampai keseimbangan tubuhnya hilang akibat kakinya sedikit terkilir tali sepatu.

Alea hendak berteriak, tubuhnya mungkin akan jatuh. Alea memejamkan matanya kuat-kuat, pasrah jika harus jatuh dari atas tangga.

Grepp..!

Alea mengeryitkan dahinya heran karna dia sama sekali tak merasa jatuh, Alea kembali heran ketika merasa ada tangan kekar memeluk pinggangnya erat.

Gadis itu mengerjabkan matanya kaget, lalu tiba-tiba membulatkan mata tak percaya melihat pemandangan di hadapannya. Entah siapa namanya tapi penampilanya yang berantakan berhasil membuat seorang Azalea Queensha Melviano mematung terpesona akan ketampanannya.

*****


Jangan lypa follow akun Instagram:
@Wollfezonly
@Aleaqueenmlvn
@Altezzanrndra

Ketemu lagi nanti sama Momo bye


INEFFABLE -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang