empat

17 6 3
                                    

Don't forget to vote and comment^^

"Memang benar kata pepatah bahwa, 'mulutmu harimaumu'.
Jadi,berpikirlah sebelum bicara.karena bisa saja apa yang kau katakan adalah perkataan yang menyakitkan seseorang"

ALINA

@wahyullatifahiyee
____________________________________

"Permisi"

Aku mendongak,melihat siapa gerangan yang telah memanggilku.Seorang gadis dengan rambut hitam sebahu,bibir tipis kemerahan,bulu mata yang lentik serta manik mata hitam yang berbingkai kacamata.

Aku hanya diam menatapnya.Menunggu dia bicara.

"B-boleh aku menempati kursi di sebelahmu?b-bangku yang lain udah ditempatin semua" mohonnya.Bukan,kalian salah jika berpikir bahwa dia gadis gagu.Sepertinya dia hanya gugup.Entah karena apa.Yang penting aku tak mau tau!.

"Hmm,"aku hanya berdehem pelan seakan mengatakan 'silakan'.Dia menerbitkan senyumnya kemudian berterimakasih.Sebelum dia duduk,aku mencegahnya,"tapi dengan syarat lo nggak boleh berisik.Gue benci orang yang berisik.kalau lo berisik,gue tendang lo dari sini.Dan satu lagi,kalau ngomong nggak usah gugup kayak gitu.Lo kira gue setan kok ngomong gugup kayak gitu,huh?."aku mengajukan syarat.

Dia menjawab dengan anggukan.

Huh,aku kira bakal duduk sendirian lagi.Tapi sekarang, kursi sampingku berpenghuni.Tak apalah,sepertinya dia gadis pendiam dan polos.Jadi, aku tak terganggu.

Sepertinya para gadis kecentilan yang sedang mengerubungi lelaki dibelakangku sudah pada bubar.syukurlah.

Aku memejamkan mataku sembari menunggu guru datang.Sekarang, para guru sedang melaksanakan rapat.Jadi lebih baik aku melunasi jatah tidurku yang kurang karena tadi malam sulit tidur gara-gara kepikiran lelaki yang menyebut dirinya pangeran Arka.cihh,alay banget!.

Tidurku mulai terusik saat aku merasakan rambutku ditarik.Reflek tanganku memelintir bedebah yang menganggu tidurku hingga dia berteriak kesakitan.Gini-gini aku jago bela diri!

Tapi tunggu!

Aku seperti mengenali suara itu!

"Awww bidadari,aku pangeranmu!"

'Sial!,kenapa dia ada disini?,'runtukku dalam hati.

"Berisik!,lagian kenapa lo narik-narik rambut gue,huh?"

Aku melepas tanganku yang memelintirnya.Dia mengibas-ngibaskan tangannya kesakitan.Kasihan sekali tangannya sampai membiru.Apa aku memelintirnya terlalu kuat, ya?ah bodo amat,lagia suruh siapa menarik-narik rambutku.

"Bidadari jangan galak-galak lah,nanti pangeran Arka jadi tambah cinta.Lagian sih,rambut bidadari wangi banget,aku juga pengen liat gimana cantiknya bidadari jadi berkali-kali lipat pas rambutnya digerai.Jadi,aku pengen ngelepas karet kucirnya."jelasnya dengan santai.Dan aku mendadak merasakan aura suram di kelas ini.Bingo!semua menatapku seakan akan aku mangsa yang siap diterkam.Tapi aku tak peduli!.

Aku mulai duduk kembali dan mendengarkan lagu yang berputar dari ponselku hingga sebuah tangan menarikku.

"Apalagi sih?"tanyaku saat tau arka yang mulai menarikku menuju uks."Tanggung jawablah bidadari.kamu kan yang udah buat tangan aku biru!" Jelasnya padaku.

"Nggak mau!"

"Harus mau!"

"Nggak!"

"Harus!"

"Berisik,iya-iya gue tanggung jawab!puas lo?"dia mengangguk dan seketika senyumnya mengembang.Aku tak bisa menyangkal bahwa dia tampan!'oh tidak Alina!ingat!dia memang tampan.namun,juga menyebalkan dan tidak tau malu!.'

"Aku tau kok kalau aku tampan!tapi jangan ngeliat aku sebegitunya.Jangan-jangan bidadari jatuh cinta sama pesona pangeran Arka, ya?"

Aku mendengus lalu membuang muka.

Sesampainya di UKS,aku mengompres tangannya dengan es batu.Aku tidak tau itu dapat mengurangi rasa sakitnya atau tidak.Karena aku tidak mengikuti ekskul PMR.Dan disini tidak ada satupun penjaga UKS.

"Bidadari nggak mau tanya sesuatu sama pangeran Arka?"dia mulai membuka obrolan.

"Nggak"

"Bidadari nggak mau tau kenapa pangeran Arka bisa ada disini?"

"Nggak penting!"memang aku dalam hati bertanya-tanya kenapa dia bisa bersekolah disini.Tapi sekali lagi,aku tak peduli.

"Yaudah,aku jelasin sama bidadari.Kalau aku pindah sekolah biar bisa ketemu bidadari tiap hari."

Aku tertegun dengan penjelasannya.Apa mungkin seperti itu?'ah bodo amat!ngapain gue pikirin.'

"Semu--"

"Berisik!"potongku dengan cepat."Gue gak peduli alasan Lo pindah sekolah.Jadi nggak usah repot-repot jelasin ke gue.Karena itu berisik!kalau Lo berisik lagi,gue sumpah mulut Lo pakai es batu ini!"lanjutku dengan mengancam.

Dia mengatupkan mulutnya.Dan kulihat rautnya mulai menyendu.Apa aku terlalu kasar?



M260420
_

_________________________________

Ya umpan!!!Alina kok nggak peka banget ya!!gregetan sendiri deh jadinya:(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang