BT15 : Ke Jadian

1.1K 149 9
                                    

"Haah~, Taehyung emang gitu ya kak?"

Masih di rumah sakit, beberapa menit sehabis kepergian Taehyung. Jimin utarakan pertanyaan yang terpendan dalam otak sejak tadi ke Hoseok, dan beruntung Hoseok pengertian sangat. Jadi dengan mudah ia beritahu Jimin segala yang dia tau tentang Taehyung.

Gimana Hoseok bisa segitu mudahnya bagi tau? Iya, insting dia percaya Jimin anak baik-baik dan bisa dipercaya— uwu.

"Sebenernya, gue nggak terlalu dekat sama si Taehyung, dek."

Kerutkan dahi. Jimin bener nggak nyangka lho Hoseok jawab gitu. Dikira dia abangnya Taehyung ini cukup akrab sama adeknya meski kadang suka olokan satu sama lain.

Iya biasanya yang suka saling caci maki itu nyatanya solid sekali kan?

"Taehyung itu bukan adek kandung gue. Kita beda ibu. Lo tau soal Taehyung yang pernah dijeblosin ke penjara?"

"Dia bunuh ayah dia buat lindungi bundanya," Jimin jawab. "Cuma itu yang ku tau. Detailnya enggak,"

Hoseok senyum sekilas. Berat rasanya untuk bagi informasi lebih tapi dia harus lakukan. Jimin udah dia anggap kayak adek sendiri. Nggak mau buat dia kaget dengan kenyataan diri Taehyung.

Dari sofa tempatnya duduk, dia beranjak dan jalan hampiri Jimin. Duduk di tepi kasur Jimin, hadapi cowok mungil itu.

Setelah Taehyung pergi tadi, Jimin udah balik posisi duduk dengan sandar bantal di kasurnya.

"Yeah, agak rumit sih." Hoseok hela nafas. "Taehyung. Dia diadopsi papa gue yang pernah kerja di kantor polisi dimana Taehyung dipenjara dulu sebelum papa gue dirikan sekolah tetangga"

Jimin baru tau sekolah tetangga punyanya ayahnya Hoseok. Yang artinya Taehyung juga.

"Setelah masa tahanan berakhir. Dari yang semua tau, dia dipenjara gegara bunuh ayahnya yang pemabuk untuk lindungi bundanya yang sering disiksa ayahnya. Tapi dipengadilan, dia dinyatakan lagi mabuk saat bunuh ayahnya itu dan nggak ada bukti yang membenarkan tentang KDRT yang dilakukan ayah dia meski bener ayahnya pemabuk."

"Gimana bisa? Luka-luka bunda Taehyung bukan bukti?"

"Mungkin kalau bunda dia nggak dinyatakan punya kelainan jiwa, itu bisa jadi bukti Jim."

Jimin mumet~

"Maksud kakak, bunda Taehyung punya kelainan jiwa yang suka siksa diri sendiri gitu? Makanya nggak bisa dijadikan bukti buat KDRT yang kejadian di keluarga Taehyung?" Jimin pastikan, dan anggukan dari Hoseok adalah jawaban yang beneran ngagetin.

"Itu kenapa bunda dia masuk rumah sakit jiwa juga."

Nggak lagi cowok imut itu sandaran. Asli nggak nyangka hal semacam itu kejadian di kehidupan Taehyung. Karena setau dia, saat pertama kali lihat Taehyung, cowok itu nggak kelihatan kayak anak broken home.

"Itu kejadian saat Taehyung umur berapa ya kak?" hampir lupa pastikan yang satu ini Jimin.

"Umur duabelas."

Jimin kenal Taehyung dua tahun sebelum itu lho. Masalalu yang nyatanya Taehyung udah lupa.

"Itu masih dibawah umur buat dapat hukuman penjara,"

"Emang. Tapi Taehyung sendiri yang minta." kini Hoseok pandangi Jimin. Perhatikan raut cemas cowok imut itu. "Nggak usah cemas gitu. Taehyung udah jinak kok."— humornya Hobi.

"Ih, apa sih kak, dikira Taehyung hewan buas apa? Udah jinak, udah jinak," malah dianggap serius sama Jimin.

"Lah, niat hati guyon doang padahal. Segitu sayangnya ya sama Taehyung?"

✔Bebas Terbatas [VMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang