BT05 : Firasat

1.3K 186 27
                                    

Lampu lampu jalan sudah menyala sekitar tiga puluh menit lalu. Menandakan malam sudah menggantikan posisi siang.

Jika biasanya di jam ini Jimin sudah ada di rumah, merebahkan diri di kasur empuknya. Maka sekarang cukup berbeda.

Duduk bersisian bersama Jungkook di atas motor cowok itu sembari nikmati keramaian jalan dengan satu contong es krim digenggaman. Itulah yang dilakukannya kini. Satu momen yang mana dia ingin terjadi antaranya dan Taehyung.

Benar-benar ga ada harapan, Jimin menghela nafas panjang dengan kenyataan itu.

Tanpa menghiraukan celotehan Jungkook. Dia berkelana dalam pikirannya, mencari motivasi untuk tetap jatuhkan hati pada Taehyung.

Kenapa?

Hatinya goyah sejenak lho gara-gara hampir dua jam bareng Jungkook dan mendapati perlakuan manis dari cowok itu. Hal yang selalu ingin Jimin dapat dari Taehyung.

Dan semua tau, mustahil sangat hal itu bisa jadi kenyataan.

"Gue selalu ingin berduaan gini sama lo lho, kak,"

Kembali ke kakak kelas dan adik kelas?

"Udah dibilang nggak usah manggil kak," Jimin sahut.

"Gue nggak jadi manis lagi dong,"

"Ih, apa sih, Jung,"

Sumpah Jimin udah usaha keras terlihat nggak peduli. Anggap omongan Jungkook cuma guyonan cowok itu. Bukan gombalan yang bisa buat dia malu-malu kucing. Tapi, Jimin gagal kali ini.

Tanpa sadar dia pukul geli lengan Jungkook. Hal yang mungkin bakal buat cowok itu berpikir dia punya harapan dapatkan Jimin karena sosoknya yang menyenangkan.

"Aduh, sakit kak," rintih Jungkook main-main. Tapi Jimin tanggapi itu tidak.

Dia yang suka mudah merasa bersalah mulai gelagapan.

"E-eh, sorry Jung, nggak sengaja, lo sih godain mulu. Sakit banget?"

"Sakit banget, tapi kalo udah lo pegang gini ya lari deh itu sakit," Jungkook lirik-lirik sekilas tangan Jimin yang memegang lengannya. Buat cowok itu langsung jauhkan tangannya dan teriaki Jungkook.

"JUNGKOOK GOBLOK!! DIKHAWATIRIN JUGA MASIH AJA MAIN-MAIN!" Jimin buang muka cepat dan lanjutkan makan es krim contongnya.

"Buahaha, lucu banget sih kak kalo lagi kesel gitu."

"Basi ya Jung,"

Jungkook senyum. Sekilas.

"Lo juga biasanya lempar gombalan basi buat kak Taehyung,"

Taehyung??

Jimin diam. Nggak lanjutkan lagi makan es krimnya. Seolah waktu berhenti untuk Jimin.

"Gue tau lo suka sama dia, awalnya. Tapi dari tiap kali lo bawain minum buat kak Taehyung sehabis latihan basket. Dari lo yang rela dihukum guru gara-gara keluar kelas padahal belum bel istirahat hanya untuk bisa nyapa kak Taehyung tepat saat dia keluar kelas. Gue tau itu bukan suka lagi."

Kenapa Jungkook tiba-tiba bahas itu? Dari mana dia tau segalanya!?

"Gue nggak tau alasan lo berjuang ampe segitunya buat dapatkan hati kak Taehyung itu apa? Tapi bisa nggak lo nggak usah lakukan lagi? Itu buat gue sakit."

Lah loh? -Jimin belum konek.

"Tiap kali lo sodorin air mineral buat kak Taehyung sehabis dia latihan, gue pingin banget bilang itu sia-sia. Nggak perlu lo kasih karena ujung-ujungnya Taehyung cuma terima dan saat lo pergi dia tawarin ke anak-anak lain,"

✔Bebas Terbatas [VMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang