Part 4

848 50 0
                                    

Happy reading!
**************

Author pov

"Lepas Wonwoo. Aku masih harus ke rumah sakit"ucap Mina berusaha melepas pelukan Wonwoo. "Baby, kan kita belum pernah bermesraan begini. Ayolah sebentar saja"bujuk Wonwoo. "Sudah kubilang lepas!"bentak Mina sambil mendorong Wonwoo

"Kau baru saja membentak ku?"tanya Wonwoo dingin. "T-tadikan sudah kubilang lepas"lawan Mina. "Kau sudah terlalu berani sekarang baby"ucap Wonwoo sambil mendekati Mina lagi. "Kumohon jangan mendekat"pinta Mina

"Why should I do that?"ucap Wonwoo masih mendekati Mina. "Jangan kurang ajar Jeon Wonwoo"sinis Mina saat Wonwoo memojokkan nya di dinding. "Sepertinya tidak apa apa jika melakukan hal ini pada calon istri"elak Wonwoo

"Kau tau? Kau menjijikkan. Kau membuat ku muak"sinis Mina. "Sayang, jangan galak ah. Kan aku sudah membantu rumah sakit kalian itu"ucap Wonwoo sambil memainkan rambut indah Mina

"Jangan sentuh aku"sinis Mina. "Jangan melawanku Mina. Apa perlu aku melakukan hal seperti 5 tahun yang lalu?"ancam Wonwoo. "Dasar sinting! Kau sekarang menjadi pria sinting dan kejam ternyata"ejek Mina sinis

"Jangan kasar pada calon suami mu Mina"ucap Wonwoo. "Kau kira aku serius? Lebih baik kau simpan saja harapan mu itu dalam dalam"ucap Mina. "Kau pikir kau bisa lari sekarang? Jika kau menolak ku, semua fasilitas yang kuberikan pada rumah sakit akan kucabut"ancam Wonwoo

"Jika kau berani melakukan itu, aku akan mengadu pada orang tuamu. Kau tau kan kalau mereka sangat menyukai ku"balas Mina sambil menyeringai kemenangan. "Heh ternyata kau jadi licik sekarang"ucap Wonwoo. "Tentu saja. Jadi, ingat perkataan ku tadi ya jika kau berani mencabut nya, aku akan berbicara pada orang tuamu"ucap Mina lagi dan langsung keluar dari ruangan Wonwoo

"Sialan! Hah kau kira kau bisa mengancam ku little girl? Sayang sekali tidak haha. Aku yang mengendalikan permainan ini, jadi kau tidak mungkin bisa mengalahkan ku atau membuat ku lengah"ucap Wonwoo sambil menyeringai licik

Di rumah sakit Han

"Minaa! Terima kasih ya. Semua fasilitas sedang proses pengiriman ke sini"ucap Wendy menghampiri Mina lalu memeluknya. "No problem"balas Mina sambil tersenyum

"Oh ya bagaimana kau bisa membuat CEO nya itu menyetujui untuk membantu kita?"tanya Wendy. "Um dia hanya meminta alasan yang jelas padaku. Lalu aku memberi tahunya, dan tiba-tiba dia mau"jawab Mina berbohong. Wendy hanya mengangguk saja

----------

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Mina sudah tidak punya janji dengan pasien lagi. Dia memutuskan untuk pulang

"Mina!"panggil seseorang. Mina menoleh dan menyahut panggil orang itu. "Eh? Ada apa Lay?"
"Kau mau pulang kan? Bagaimana kalau kita pulang bersama saja?"tawar Lay. "Ah tidak usah. Aku bisa naik taksi"tolak Mina lembut

"Tidak apa apa kok. Memang kau tinggal dimana?"tanya Lay. "Apartemen di daerah Cheongdam-dong"jawab Mina. "Nah kebetulan searah. Ayolah"bujuk Lay. "Um baiklah"akhirnya Mina menerima tawaran Lay

"Apa kau mau makan dulu Mina?"tanya Lay. "Ah sepertinya tidak, aku sudah sangat lelah. Memang kau mau makan?"tanya Mina. "Ah tidak kok"jawab Lay. "Hufftt baru saja mau berlama-lama berdua"batin Lay kecewa

"Nah kita sudah sampai"ucap Lay. Mereka berdua langsung turun dari mobil bersama. "Terima kasih sudah mengantar ku ya. Hati hati di jalan"ucap Mina sambil tersenyum manis. "Ah iya tidak masalah. Oh ya, besok kau ke rumah sakit bersama siapa?"tanya Lay

"Aku pergi sendiri biasanya"jawab Mina. "Bagaimana kalau aku menjemputmu saja besok?"tawar Lay. "Hm boleh "ucap Mina menerima tawaran Lay. "Baiklah sampai jumpa besok"pamit Lay lalu langsung pergi dengan mobilnya

Mina pun langsung naik menuju kamar apartemen nya. Saat sedang membuka sepatu, tibatiba lampu apartemen nya menyala. "Baru pulang bersama pria lain heh?"ucap Wonwoo yang duduk di sofa milik Mina

"Ahh!! Kau membuat ku kaget"ucap Mina yang kaget karna Wonwoo tiba-tiba ada di apartemen nya. "Jangan mengalihkan pembicaraan Mina. Siapa pria tadi?"tanya Wonwoo datar

"Dia rekan satu rumah sakit ku"jawab Mina malas. "Ternyata hanya dokter"ucap Wonwoo. "Sudah sudah pulang sana. Aku mau tidur"usir Mina pada Wonwoo. "Tidak. Aku masih mau disini"tegas Wonwoo

"Kau ini kenapa sih? Selalu saja mengganggu saat aku mau tenang"kesal Mina. "Ck aku hanya mau berlama-lama bersama mu sayang"rengek Wonwoo yang sifat childish nya sudah keluar. "Memang kau tidak lelah apa di kantor? Lebih baik kau pulang dan istirahat"Ucap Mina

"Ha? Kau menghawatirkan ku?"tanya Wonwoo antusias sambil menarik Mina ke pangkuan nya. "Ck! Jangan percaya diri. Aku hanya mau kau pergi. Dan lepaskan pelukan mu ini"ucap Mina. "Jangan bergerak sayang. Nanti kalau Wonwoo junior bangun bagaimana?"goda Wonwoo

"Dasar menyebalkan. Sudah lebih baik kau pulang. Besok kau kerja kan? Jadi pulang saja sana"usir Mina. "Sebentar lagi. Aku mau memeluk mu lagi sayang"manja Wonwoo sambik memeluk erat Mina. "Aku lelah Wonwoo"ucap Mina

"Baiklah aku pulang. Tapi ingat 1 hal, jangan dekati pria tadi. Kalian pasti akan berangkat bersama besok kan? Tidak boleh!"tegas Wonwoo yang sifat dingin nya keluar. "Kau siapa mengatur ku"sinis Mina

"Jauhi dia atau aku bertindak kasar hm?"ancam Wonwoo. "Kau kira aku peduli?"balas Mina. "Jangan melawanku sayang. Jika kau tidak menjauhi nya, aku akan membuat nya hilang dari dunia ini. Dan kalau kau masih melawan juga, adik mu itu akan kena imbasnya"bisik Wonwoo

"Jangan sentuh adikku"sinis Mina. "Aku tidak akan macam macam padanya kalau kau menurut padaku"balas Wonwoo datar. "Baiklah! Aku akan menjauhi Lay! Tapi ingat janjimu itu, jangan sentuh adikku "ucap Mina datar

"Tenang saja baby"ucap Wonwoo. "Sekarang kau pulang"usir Mina. "Cium aku dulu"ucap Wonwoo. "Jangan gila"sinis Mina. "Kalau kau tidak mencium ku, aku tidak akan pulang"tegas Wonwoo

Cup!

Mina mengecup pipi Wonwoo singkat. "Loh? Aku maunya di bibir bukan di pipi. Lagipula aku kan minta dicium bukan dikecup"kesal Wonwoo. "Dasar manja"gerutu Mina

Cupp!

Mina mencium bibir Wonwoo. Saat hendak menyudahi, Wonwoo malah menarik tengkuk nya dan memperdalam ciuman mereka. Entah dorongan darimana Mina malah mengalungkan tangannya pada leher Wonwoo

Merasa ciuman nya dibalas, Wonwoo mulai meraba raba tubuh Mina. Ia menurunkan ciuman nya ke leher dan dada Mina. Saat Wonwoo membuka kancing kemeja Mina, saat itu juga kesadaran Mina kembali

"Eh eh eh. Cukup"ucap Mina menjauh dari Wonwoo. "Tanggung baby. Aku menyukai bibirmu yang manis"ucap Wonwoo. "Jangan macam macam kau"sinis Mina

"Baiklah aku akan pulang. Tapi ingat perkataan ku tadi babe. Jauhi pria itu oke"ucap Wonwoo lembut namun penuh penekanan dan perintah. "Baiklah sana sana"usir Mina. "Aku tidak sabar melihat anak kita tumbuh disini"bisik Wonwoo mengelus perut mina

"Ck! Jangan banyak bicara! Pergi saja"usir Mina. Saat Wonwoo sudah keluar, Mina langsung menutup dan mengunci pintunya

"Masih menggoda"batin Wonwoo saat di luar

.
.
.
.
Sampai sini dulu ya
Harap vote coment dan follow
Terima kasih

P R O M I S E [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang