Sedekah itu indah, jadi kiranya readers memberikan votment untuk cerita ini,supaya author nya jadi semangat! peluk sayangggg 😘
Happy Reading!
"Hai. kenalin aku Alena. Minta nomor hp kamu dong! Hehehe."
Cowok yang berada di depan Alena, akhirnya memandang dirinya.
"Atas dasar apa lu minta nomor gua?" Ucap cowok tersebut. Alena seketika merasa kedua kakinya keram. benar-benar tegang rasanya!
Ditambah murid di kantin fokus memandang insiden yang memalukan ini. Dasar gada kerjaan! Semakin jatuh harga dirinya didepan mereka.
Benaran mulut Alena terasa dikunci, tidak bisa ngomong. Dan, cuman menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Dengan lancangnya, lo minta nomor gua seenaknya? Dasar murahan!"
Seketika pertahanan Alena hancur. Tidak salah dengar kah dia? dirinya dibilang murahan? Alena benar-benar tersinggung dengan perkataan cowok didepan nya.
"maaf ya, saya kesini datang baik-baik. kamu dengan seenaknya bilang saya murahan? siapa kamu yang berhak komentarin diri saya? saya tadi lagi main TOD, dan saya ditantang seperti ini. Ogah juga saya mau minta nomor cowok kayak kamu!" Alena membalikkan badannya, ingin meninggalkan tempat ini.
Tiba-tiba tangannya dicekal oleh cowok itu. Dahi Alena mengkerut. Apa maksudnya ini?
Cowok itu yang awalnya duduk, akhirnya berdiri menghadap Alena. Memandang tajam dirinya .
"Jaga omongan lo ke gua! Mulut ya mulut gua! Siapa lo yang seenaknya marahin gua hah? Emang bener kan, lu dengan seenaknya minta nomor gua? Murahnya diri lo dengan tidak tau malu minta nomor gua. Cih." Cowok itu langsung pergi meninggalkan Alena yang daritadi sudah menahan air matanya.
Alena menatap kepergian cowok itu dengan tatapan benci.
Sejak saat itu, Alena membenci cowok itu dengan bernama Revan Alexander Dirgantara.
Hello guys!
Gimana nich kesan kalian dengan prolog ini?apa yang kalian mau sampaikan ke Alena?
atau
Revan mungkin? hahaha
apa yang kalian rasain setelah membaca ni cerita? Kepo ni 😂
Next ga ni? yok komen yok
See you next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected [ On Going.]
Teen FictionAkibat kebodohan sendiri pada hari itu, yang membukakan jalan menuju kesialan seorang Alena Callista Angelista, dan sejak hari itulah masa sekolahnya menjadi buruk. Apa yang dimaksud oleh Alena? Cerita ini akan direvisi setelah selesai. Jadi,jika a...