7

25 5 3
                                    

"Lo ngajak gue jalan?" tanya gadis itu dengan mata yang membulat tak percaya.

"Iya, mau?"

"T-tapi..."

"Kenapa len?" Alvaro mengerutkan alis tebalnya. "Lo keberatan ya?"

"Eh? Nggak, bukan gitu. Gue cuma... kaget aja" jawab Alena gagap.

"Loh kok kaget sih? Lucu banget" Alvaro memamerkan senyum menawannya yang semakin membuat Alena terpesona.

"Nggak usah canggung gitu Alena. Lagian kan jalannya nggak berdua. Gue undang lo dan temen-temen lo buat liat band gue tampil. Baru deh abis itu kita jalan hehe"

"Ya kalo gitu sama aja dong" Alena memutar bola matanya malas.

Alvaro tersenyum manis. Bola matanya fokus menatapi tingkah gadis didepannya yang tengah menimang-nimang keputusannya.

"Imut..."

Setelah memantapkan hati dan tekad, Alena menganggukkan kepalanya.

"Okedeh, gue dateng"

Mendengar itu Alvaro tersenyum cerah. Senyum yang membuat Alena tidak bisa tidak ikut tersenyum. Ah, sepertinya mereka berdua sudah gila.

"Nah gitu dong! Gue kan jadi tambah semangat nyanyinya"

"Ih apaan sih, nyanyi tinggal nyanyi kok"

"Kan kalo ada lo gue lebih semangat, hehe" jawaban Alvaro tidak bisa membuat Alena tidak bersemu. Ia yakin, saat ini wajahnya sudah semerah tomat.

"Yaudah, ntar gue share lokasinya ya. Jangan lupa dandan yang cantik, kan abis itu kita mau ngedate haha"

"Varoo! Apaan sih!"

"Hahahaaa..."

*****


"Beneran kita semua diundang?" Tanya Riri sembari mencondongkan tubuhnya.

Ya, saat ini kelas kosong dan Alena sudah memberi tahu ajakan Alvaro pada ketiga sahabatnya itu.

Mereka terkejut, tentu saja. Apalagi Riri, dia memang selalu heboh. Calista juga tak kalah heboh sebenarnya. Hanya Nadya yang selalu bersikap kalem apapun keadaannya.

"Lo serius len? Dia beneran ngajak kita semua?" Calista menanyakan hal yang belum terjawab sedari tadi.

"Yaampun iyaaa. Iya dia ngajak kita semua. Iya dia ngundang kita semua. Iya dia gratisin tiket buat kita semua. Jelas?" Jawab Alena sedikit sewot

"Beneran deh, heran gue" - Riri

"Heran kenapa?" Nadya menyahut setelah sekian lama diam dan menyimak

"Ya heran aja. Kenapa coba dia harus ngajak kita semua? Kan dia bisa cuma ajak Alena. Lagian percuma juga dia ngajak kita, ntar juga endingnya dia ngajak Alena jalan berdua kan? Terus faedahnya kita disana tuh apa?"

"Yaelah ri, lo ngomong gitu kaya pidato tau gak?" Sambar Nadya

"Tau tuh, bukannya bersyukur dah dikasih tiket gratis" Calista juga menimpali

"Ih kalian tuh nggak paham" sahut Riri cemberut

Alena yang melihat ketiga temannya malah berdebat jadi merotasikan bola matanya.

"Udah ah, apapun pendapat kalian tolong jangan berprasangka buruk sama Varo. Pokoknya nanti kalian harus berterima kasih sama dia. Dia baik tau dah kasih kita tiket gratisan"

"Iya iyaaa..." Jawab mereka bertiga kompak.

.

.

.

.

.


Sedikit dulu untuk mengawali update lagi setelah sekian lama hibernasi. Maaf yaa hehe

Not PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang