"Eh gila itu Zella?"
"Anjir makin cakep aja"
"Bondol gitu makin keliatan sexy oi"
"You look so sexy Zella"
Zella hanya acuh mendengar suara riuh yang sedang membiacarakannya, ya suara itu diisi dengan suara laki laki di SMA Gardania. Zella berjalan santai melewati mereka, namun Zella terkejut ketika lehernya diapit oleh lengan kekar.
"Oh ini yang bikin anak laki riuh pagi pagi" Zella mendengus dan menyingkirkan tangan Leo dari lehernya.
"Ya you know lah, secara aura gue terpancar di seluruh dunia" Jawab Zella dengan tingkat kepedean nya semakin bertambah.
"Gue kira pas liburan lo galau,bisa nurunin tingkat kepedean lo,ternyata makin parah ye" Jawab Leo sambil mengacak rambut kembarannya itu.
Zella berdecak "Kebiasaan rambut gua jadi sasaran lo mulu"
"Kalau cowo disini tau kelakuan asli lo kaya gimana,gue yakin pada gak jadi demen sama lo" Celetuk Leo yang melihat kembarannya ini yang sering dilihat laki laki dengan tatapan memuja.
Zella mengibas rambutnya "Gak apa apa yang penting cantik"
Leo mendengus "Udah masuk kelas sono" Tunjuk Leo kearah kelas XII MIA 3.
Kelas Zella dan Leo hanya terpisah satu kelas, Zella XII MIA 3 sedangkan Leo XII MIA 1. Entah mengapa otak kembaran nya itu lebih jalan dari pada otak Zella, mungkin karena faktor H, faktor hoki.
"Iya bawel, jangan ngecengin adek kelas, eh ups emang ada yang mau di cengin sama lo?" Ucap Zella lalu masuk ke kelas nya sedangkan Leo hanya mengumpat, tetapi Leo bersyukur Zella sudah lebih baik hari ini.
Zella memasuki kelasnya mencari keberadaan tiga temannya, Olin salah satu teman Zella melambaikan tangan, langsung saja Zella menghampiri Olin.
"Gue tebak, Sena sama Keyla belom dateng" Ucap Zella sambil duduk disebelah Olin.
Olin mengangguk membenarkan ucapan Zella "Kaya gak tau tabiat temen temen lo aja"
Olin melihat Zella intens membuat Zella yang sedang menyeruput susu strawberry kini menaikkan alisnya.
"Kenapa lo liatin gue gitu, demen lo sama gue, sorry gue lebih suka yang macho" Jawab Zella.
Olin yang gemas menyonyor kepala Zella "Kenapa kalau orang abis putus lebih milih ngerubah penampilannya, contohnya kaya potong rambut gini" Ucap Olin sambil memegang rambut Zella.
"Biar keliatan fresh, biar gak bosen diliatnya itu itu aja" Jawab Zella.
"Bagus deh seenggaknya lo kaga keperangkap kisah sama dia" Balas Olin sambil mengingat kisah Zella dengan mantannya dulu.
"Pantes ya laki laki heboh banget omongin lo, ternyata penampilan lo beda" Celetuk Sena yang baru saja datang diikuti dengan Keyla.
"Orang cantik mah bebas" Jawab Zella seadanya, bukan karena dia sombong memang Zella cantik, bibir tipis, bola mata coklat terang, hidung mancung dan kulit putih bersih, tak sia sia Dian membiayai biaya kecantikan anak nya.
"Gue denger denger ada murid baru pengganti mantan lo, Ze" Celetuk Keyla, perempuan yang selalu update dimana pun kapan pun, Zella jadi curiga bahwa Keyla adalah admin Lambe Turah.
"Emmm lo admin lambe turah ya, Key?" Tanya Zella.
"Aku jadi admin lambe turah? Haha ya tidak mungkin" Ucapnya sambil menirukan iklan shampo yang terkenal itu.
"Logat lo kaya artis aja, gak pantes Key gak pantes" Ucap Olin yang sedari tadi menguyah sarapannya, ya Olin mempunyai kebiasaan membawa makanan dari rumah untuk sarapan pagi dikelas bukan untuk saat istirahat.
"Biarin apa Lin, orang gak waras kan bebas mau ngapain aja" Balas Sena sambil menaburkan bedak di pipi nya dan mengolesi liptint, sudah menjadi kebiasaan Sena jika datang ke kelas langsung touch up.
"Anak pindahan dari mana, Key?" Tanya Zella. Zella bukan tipe gengsi yang malas menanyai ini itu, namun sifatnya yang seperti itu kadang membuatnya dikira menyukai laki laki yang dia tanya, padahal hanya ingin tau saja.
"Dari Bandung katanya, cowo cakep banget manis gitu" Balas Keyla sambil membayangkan wajah Cowo baru itu.
"Lo udah ketemu sama orangnya, Key?" Tanya Sena."Belom, tapi gue udah ngefollow ig nya" Jujur Keyla.
"Gila tim gercep banget lo" Balas Olin.
"Apa nama ig nya?" Tanya Zella.
"Keanze"
•••
Benar saja yang dikatakan Keyla, anak baru itu manis, rahang yang tegas, hidung mancung, alis tebal, bola mata biru, bibir yang tebal dan bewarna pink alami. Keyla pun tak bisa berkedip saat memandangi Kean.
Zella akui Kean cukup membuatnya terpukau, dan kini Kean duduk dibelakang Zella, hal itu membuat Keyla sering menoleh kebelakang, ingin rasanya Zella memegangi kepala Keyla ngeri copot sering sekali melihat kebelakang lalu kedepan lagi. Tidak selebay itu sih sampai copot, paling lehernya saja bisa bisa salah urat.
Zella terkejut ketika pundaknya di ketuk dengan pensil, Zella lantas menoleh lalu menaikkan sebelah alisnya seolah berkata ada apa?
"Boleh minjem pulpen?"
•••
Hai, udah part dua nih semoga dapet feelnya :))
Vote and comment ✨
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry
Teen FictionBukan kisah cinta buah buahan. Dia datang, disaat yang lain pergi dia menemani, disaat dia pergi yang lain datang menggores luka. -Strawberry-