Pagi-pagi sekali Jungkook bangun, hidungnya mencium bau masakan yang membuatnya lapar, maka kaki kecilnya melangkah cepat keluar dari kamar lalu menerobos kotak kecil yang tertutup kain, hanya muat untuk dirinya seorang.
Kakinya semakin cepat melangkah saat hampir sampai di dapur, "Mama mam Mama mam," cuitnya saat sudah sampai didapur.
Naeri menoleh sejenak lalu mencuci tangannya, dan berjalan ke Jungkook, menggendong anak bungsunya itu.
"Mau makan?"
Jungkook mengangguk semangat, mata bulatnya berbinar cerah sewaktu melihat Naeri tersenyum lebar dan mencium pipinya lama, "Un! Mam, Too mau ici Boo"
"Oke, tapi Koo duduk disini dulu ya, Mama harus memasak, setelah selesai Koo Mama mandikan dulu, lalu baru Koo makan, oke?" ucap Naeri, mengecup seluruh wajah Jungkook.
Tangannya bergerak untuk menyentuh celana piyama yang dipakai Jungkook, mengecek apakah anak bungsunya itu mengompol atau tidak, senyumnya mengembang lebar setelah mengetahui kalau celana piyama itu dalam keadaan kering, "Koo tidak mengompol ya?"
Jungkook mengangguk lagi, membenarkan perkataan Naeri barusan, senyumnya terbit, menampilkan gigi terbawahnya yang baru muncul dua buah.
"Koo, bisa tolong Mama?"
Jungkook mengangguk semangat.
"Tolong bangunkan Yoonie, Cimi, Tata sama Papa ya? Suruh mereka mandi lalu kita sarapan" Naeri menurunkan Jungkook, dan anak bungsunya itu langsung berlari kecil menuju kamarnya. Dia tertawa, lucu sekali cara berlari Jungkook.
Seperti kelinci menggelinding, karena dia bulat.
Jungkook masuk kekamar, langsung menaiki ranjang Jimin karena ranjangnya yang dibawah, sementara ranjang Taehyung ada diatas ranjang Jimin, ranjang dua susun begitu.
"Cimi banun, mani cepat, Ma maca mam, Too mau mam"
Jungkook mengguncang tubuh Jimin, namun kakaknya itu tidak bangun, dia tidur seperti orang pingsan. Yang lebih muda terduduk, bingung harus melakukan apa lagi agar kakak keduanya ini bangun.
"Cimi banun, heungg~"
Dan, berhasil.
"Aduh Koo, telinga Cimi kenapa digigit? Sakit" Jimin berucap dan langsung duduk, mengusap telinganya yang merah sempurna. Sedikit heran, gigi adiknya ini baru tumbuh dua dibawah, tapi kenapa gigitannya terasa sakit sekali?
Jungkook tertawa, khas bayi sekali, lalu bertepuk tangan senang, "Cimi banun, kekeke~"
Jimin tersenyum, "Iya, Cimi bangun, kan Koo yang bangunkan"
"Cimi, Tata banun, Too mau banun Yoonie ma Papa"
Kemudian Jungkook langsung berlari keluar dari kamarnya, tujuannya berganti menjadi kamar Yoongi yang ada disebelah kamarnya.
Pintunya terbuka, itu membuat Jungkook senang sekali karena tidak perlu repot-repot mengambil kursi dan naik ke atasnya, membuka pintunya.
Jadi ia langsung masuk ke kamar kakak pertamanya, mendekat pada Yoongi yang masih tidur.
"Yoonie banun"
Tidak bangun?
Langsung saja,
Plak!
"Yoonie banun!"
Yoongi membuka matanya cepat saat merasakan panas didahi, hendak memarahi siapapun itu yang berani mengganggu tidur nyenyaknya, namun tidak jadi karena menemukan buntalan uwu berdiri disampingnya dengan tatapan polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koo
FanfictionIni bukan Our Baby Bunny ver 2. Eh, bisa dibilang gitu sih, tapi ini beda, intinya sama tapi beda. Bingung? Yaudah baca aja biar gak bingung, simpel kan? -Ra cantek-