O4° sering mampir

68 18 7
                                    

Rei terbangun karena panggilan sang ibu.

"Kenapa maa?? Ini hari liburr" sautnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Iya memang hari ini hari libur dan masih pagi.

Pukul setengah enam pagi lebih tepatnya.

"Ada temenmu tuh" saut ibunya lagi dari luar.

'Hah? Siapa? Pagi bener'

"Bentarr ma, suruh tunggu bentar aku mandi"

Rei memutuskan untuk membersihkan badannya terlebih dahulu.

Kebiasaannya jika ada teman yang mengunjungi rumahnya.

Ia mengambil baju ganti dan langsung membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Selesai mandi ia meletakan bajunya di keranjang baju kotor lalu menuju meja belajarnya.

Ia mengambil sisirnya dan mulai menyisir rambutnya yang sedikit basah.

Setelah selesai ia segera menuju ruang tamu.

Sesampainya disana Rei mendengus datar.
























"Wooyoung? Ngapain pagi pagi kesini?"

Rei hanya diam dan terus saja mendengar ocehan Wooyoung di sepanjang jalan jalannya di taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rei hanya diam dan terus saja mendengar ocehan Wooyoung di sepanjang jalan jalannya di taman.

Pagi pagi Wooyoung datang kerumahnya dan mengajaknya ke taman.

Padahal Rei punya planning mau nyantai sambil lihat drama di rumahnya.

"Rei beli makan yuk" Rei hanya mengangguk.

Mereka berdua menuju ke arah bapak bapak yang menjual bakso.

"Abang tukang bakso, aku sudah mampir. Aku mau beli~" Rei malu dan nepuk pundak Wooyoung sedangkan laki laki itu cuman nyengir lebar.

Setelah di beri semangkuk bakso, Wooyoung langsung memberikan semangkuk bakso tadi kepada Rei.

"Makasih"

Wooyoung mengangguk dan menerima baksonya.

Mereka berdua makan dengan tenang.

Sampai ponsel Rei berdering

San is calling

"Halo, apa?"

"rEII BURUAN PULANG"

"Apasih, gausah teriak teriak" dengus Rei merasa kupingnya sedikit nyut nyutan.

"Katanya lo mau nemenin gue main voli" rengeknya.

"Aduh iya iya aku abis ini pulang"

"Nah gitu dong, sayang deh! Dadah rei!" Telfon dimatikan begitu saja.

"Kenapa Rei?" Tanya Wooyoung setelah selesai menghabiskan baksonya.

"Aku ada janji sama tetanggaku, lupa"

"Oalah yaudah buruan habisin terus pulang" Rei mengangguk dan menghabiskan baksonya.

Setelah sampai sana Wooyoung tidak langsung pulang.

"Tapi aku abis makann Sann" ujar Rei lemas, masa habis makan langsung di suruh lari sana sini sama loncat loncat:(

"Yaudah kalo gitu temenin gue main basket ya?" Rei mengangguk mengiyakan.

Wooyoung merasa tidak terlihat.

"San, ngikut dong" ujar Wooyoung.

"Bole la"

Keduanya bermain basket, San unggul dua poin.

Tiba - tiba Wooyoung menunjuk bola dan menujuk Rei seolah olah bilang 'ini buat lo'

Dan segera melemparkannya kearah ring basket.

Namun mbeleset kawan kawan. Rei mau ketawa tapi kasian.





















Wooyoung memutuskan pulang karena ingat kalo dia harus wash wash baju.

Sekarang ini Rei udah di rumah nonton tv, sedangan San ngikutin cewe itu.

"Rei"

"Hmm??"

"Jangan deket deket Wooyoung"

Rei menatap san dengan salah satu alis yang terangkat.

"Kenapa?"

"Dia kebanyakan modus"

Hayoloh pak, temennya udah siaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayoloh pak, temennya udah siaga

whatever ㅡj.wooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang