O5° tiba tiba jadi aneh

93 20 16
                                    

Wooyoung mendengus kesal, sedangkan Rei hanya menghela nafas berat.

Ntah sejak kapan sahabat sebelah rumahnyaㅡSanㅡ terus saja menempel pada dirinya akhir - akhir ini, namun jika hanya ada Wooyoung.

Dengan orang lain tidak seperti itu.

Sedangkan Wooyoung, merasa jika ia di batasi bertemu Rei.

Si San ini... bapaknya Rei juga bukan, kok lagaknya seolah seperti melindungi anak perempuannya dari orang jahat. Itu pikir Wooyoung.

Jadi agak tersungging dia.

"Ya allah San, jatoh aku kalo kamu gitu terus"
"Hehe maaf"

Tuh kan.

Wooyoung emosi lama - lama.

"San coba agak geseran deh, kasian tuh Rei"
"Suka suka ane la, ngapa ente ikut ikut"

Hng... ati ati war.

Padahal planning Wooyoung tuh keluar berdua bareng Rei di perpus kota.

Iya berdua doang.

Karena yang waktu itu di gagalin San dan sekarang mau di gagalin lagi?!

What the bebek!

Tadi Wooyoung lagi seneng, dengan embel - embel minta ajarin Rei materi yang dia ga paham, mereka berdua ke perpustakan kota berdua.

Eh tiba - tiba muncul San dan langsung duduk di tengah tengah, antara Rei dan Wooyoung.

Sungguh terlalu kau San.

Drrtt

Ibu negara is calling

Wooyoung mengangkat telfonnya dan mengatakan pada Rei jika ia harus menerima panggilan telfonnya.

Rei hanya mengangguk.

Saat Wooyoung menjauh Rei buru buru memasang wajah sebal pada San.

"Kamu kenapa sih San? Kek ngga biasanya" dengus Rei, San sedikit mencebikan bibirnya.

Mau marah tapi gemas...

"Gue cuman takut Rei"

"Takut apa?"

"Takut kalo lo bakal jatuh pada orang yang salah lagi... I don't want to see your precious tears, falling for jerks..."

Rei tersentak.

"San.. don't worry to much..."

"He's just my friend, nothing special between us"

"Nothing special?? Itu kalimat yang gue denger waktu itu, tapi akhirnya gimana? Lo tetep jatuh, dan sekarang gue cuman gamau kalau kejadian itu terulang lagi Rei."

"Stop hurting your feeling."

Rei hanya diam.














"Gue rasa kalian berdua lagi serius, makanya gue agak jauhan tadi"

Rei dan San tersentak, lantas menoleh dan menemukan Wooyoung ada di belakang mereka.

"No, nothing serious" ujar Rei.

"Kalau gitu pulang yuk, mamak gue nelfon tadi. Ada panggilan mendadak"

"Okay"

Dan pada akhirnya Rei pulang bersama San sedangkan Wooyoung pulang sendiri kerumahnya.

"Kejadian apa yang di maksut San? Masa iya gue wajah wajah brengsek? Kurang ajar sangad" dumel Wooyoung di perjalanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

whatever ㅡj.wooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang