One🍁

127 23 68
                                    

saya yakin kalian semua paham caranya menghargai karya seseorang  '🌟'

                🍃Happy reading🍃

Gadis itu berjalan menyusuri koridor, rambutnya yang panjang menjuntai sengaja dibiarkan terurai karena masih agak basah. Ia berjalan dengan tenang sambil menikmati alunan musik yang masih terdengar penuh di telinganya yang tersumbat earphone

"Al"Panggil seseorang dari belakang,
"oi Al tungguin dong" kini laki-laki itu setengah berlari hendak meraih tali tas milik gadis yang kini sudah tak jauh di depannya. Namun saat dirasa semakin dekat Ia malah berhenti dan mengurungkan niatnya, mengatur napas sejenak lalu menarik sebelah earphone milik gadis itu. Membuat si empunya menoleh dengan raut wajah kelewat datar, pertanda dirinya kesal

"Apasih?!!" Wajah kesalnya nampak sangat jelas, atau bahkan terlalu jelas? Arjuna hanya cengengesan didepannya, ia tau sahabatnya tengah kesal. pasti

Gadis itu bernama Alana.

Alana paramitha, Gadis cantik dengan wajah dan perilaku dingin yang diyakini orang-orang bahwa dia kurang ramah atau bahkan memang tidak ramah sama sekali. Ia tidak suka keramaian dan lebih suka sendiri, bahkan saat pembagian tugas kelompok ia juga lebih memilih sendiri, atau hanya berdua dengan Arjuna. Teman sebangku sekaligus sahabat kecilnya itu

"L-lo sih gue teriakin gak nyaut, gue kejar juga sampe ngos-ngosan lu ga lirik" Arjuna masih menyesuaikan nafasnya

"Emang gue nyuruh lo ngejar?"

"Y-ya ng-ngga sih" Arjuna menggaruk tengkuknya yang bahkan tak gatal, Alana menatap malas lalu kembali memasang earphonenya yang terlepas tadi

"Eh eh lo lagi denger lagu apa?" Laki-laki itu kembali buka suara, Alana hanya melihatnya lalu menunjuk diri sendiri. pertanda ia bertanya

"Iya lo, emang ada orang lain disini?"

"Oh, Heather" Jawabnya pelan bahkan nyaris tak terdengar oleh Arjuna

"Hah?Haters?" Gantian laki-laki itu yang mengerutkan dahi, Alana menarik napasnya. Dia malas banyak bicara

"Heather Jun, lagunya conan gray" Arjuna hanya mengangguk sebagai jawaban

setelah itu mereka tidak membicarakan apapun lagi, Alana berjalan tenang dengan telinganya yang masih tersumbat earphone, pun dengan Arjuna yang memilih bungkam. Tak ingin membuat mood sahabatnya itu rusak di pagi hari, walau ia yakini Alana pasti agak kesal atas perbuatannya tadi

🕊🕊🕊🕊

Jam menunjukkan pukul 6 lebih 30 menit ketika Alana terduduk dibangkunya bersama Juna dengan sekotak roti dan novel di tangan kirinya. Kelas masih sepi, belum banyak murid yang berdatangan karena ini juga masih terbilang cukup pagi, paling yang datang juga karena tugas piket pagi atau mungkin lebih banyak karena menyalin tugas.

Namun Alana? tanpa harus piket pagi atau menyalin tugas pun ia memang selalu datang lebih pagi, Ia heran dengan orang-orang yang suka terlambat atau datang 5 menit sebelum gerbang di tutup

Mereka berdesak-desakan, sangat mengganggu.

"Eh eh lo kok tumben banget gerai rambut?"

"Masih basah"

"Oh kirain" Arjuna senyum-senyum sendiri, sangat jarang ia melihat sahabatnya seperti ini. Alana malah heran dibuatnya, ia membuka mulut hendak mengucap sesuatu namun suara seseorang dari luar kelas menarik atensinya

"Spada!! Princess coming, Yuhuuuu" Teriak seseorang dari luar kelas, Juna kenal betul suara siapa ini, Ia segera berjongkok dibawah meja dan menarik tasnya membuat perempuan disebelahnya menatap dengan heran

ELEANA  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang