SIAPA DIA?

76 11 12
                                    

"Senja mengajarkan kita bahwa arti hidup adalah suatu kunci untuk dimana seseorang itu mengejar indahnya suatu cinta dengan suatu jarak yang menghalangi perjuangan itu tanpa imbalan perasaannya"-Naila Naziya

                      ✿✿✿✿✿✿✿✿

Setelah cowok dingin itu pergi ke arah barat dengan motor moge yang ia naiki, grab car yang Anisa dan Naila pesan itu datang beberapa menit setelah cowok itu pergi.

"Nai, kok gue baru ketemu cowok yang tampan nya melebihi kak Reza yahh? kalau gini mah gue mau ganti pangeran aja lah" ucap Anisa sambil membayangkan cowok dingin itu.

Naila hanya terdiam karna ia masih memikirkan cowok misterius itu.

"Woi Naila!" Anisa memukul bahu Naila.

"Auch! sakit tau Anisa!" teriak Naila yang kesakitan.

"Habis nya gue lagi ngomong malah lu diem aja" ucap Anisa sambil memasang wajah kesalnya itu.

Disaat diperjalanan, lampu merah pun menyala semua kendaraan dijalan raya itu pun berhenti.

Naila yang sedang melihat kaca jendela mobil, tanpa berpikir panjang cowok berhati dingin itu pun datang menggunakan motor moge nya yang berhenti di sebelah mobil grab car yang Anisa dan Naila naiki.

"pak! pak! pak! saya turun disini aja temen saya aja yang bayarin nya yah pak!" kata Naila yang sambil membuka pintu mobil itu dan pergi meninggalkan Anisa yang masih ada di mobil itu.

"Nai! Nai! lu mau kemana woi?! ahh elahh uang gue boke tolonggg!" teriak Anisa sambil kesal saat melihat dompetnya yang penuh lalat itu (tau lahh kan kosong).

"Hah? kosong? astaghfirullah aladzim Astaghfirullah aladzim kerja lembur bagai kudaa sampai lupa orang tuaa..." bapak yang menyetir grab car itu pun menyanyi lagu Ramayana untuk Anisa.

"pak ngajak gelud yahh?!" tanya Anisa sambil memasang wajah emosinya itu.

Naila pun mendatangi cowok dingin itu dan menghalangi nya untuk kedua kalinya agar si cowok itu tidak pergi lagi.

"Masih inget gue gak?!" tanya Naila sambil teriak.

cowok itu pun memindahkan motornya dan membuka helm yang ia pakai itu.

"nggak" jawab singkat cowok itu.

"Pikun lu dasar!" emosi Naila.

cowok itu hanya terdiam.

"Lu kena penyakit tuna wicara yah?! setiap orang yang di hadapan lu gak di respons terus" emosi Naila.

"Lu kena amnesia yah?" tanya cowok itu.

"amnesia?" tanya heran Naila.

"pada pukul 13.00 disaat gue mau pulang ada seorang cewek aneh yang tiba tiba dateng ke gue dengan tampang yang watados itu menanyakan hal yang dia tanya tapi dia tau jawabannya sendiri, sekarang pukul 13.30 gue bertemu seorang cewek aneh itu lagi yang nanya ke gue kalau gue inget ke lu apa nggak, baru 30 menit yang lalu gue ketemu lu gue dikata pikun" ucap cowok itu dengan muka datarnya lalu pergi menghampiri motornya dan meninggalkan Naila sendiri.

Naila pun memikirkan kembali apa kata si cowok itu ucapkan kepada dia.

"ehh iyah yahh bego gue, ehh kok jadi nyalahin diri gue sendiri sii yaa tetep lahh mau gue salah mau gue bener tetep aja tuh cowok yang salah! titisan bagong dasar!" emosi Naila sambil menendang batu dihadapannya lalu batu itu mengenai orang gila.

Tersenyum Untuk Siapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang