Apakah dia?

12 2 0
                                    

Kejadian kemarin masih menjadi trending topic di kelas, bagaimana mungkin seorang Xamee bisa terhindar dari terkaman Bu Ani, yang killernya minta ampun. Mungkin saat Xamee sedang hoki-hokinya. Bukan itu saja teman-temannya masih penasaran dengan sosok cowok yang jadi superhero-nya seorang Xameera Aurora Khumaira. Bukan hanya cowok itu katanya ganteng , namun bagaimana keadaannya sekarang. Mati konyol dan jadi arwah gentayang. Kalupun masih hidup apakah cowok itu seumuran dengan mereka. Entahlah. Yang pasti otak mereka dipenuhi banyak pertanyaan tentang itu.

Namanya juga perempuan remaja, yang dipikirinya cuman cowok ganteng dan keinginannya yang terpenuhi. Dan kebetulan drama Xameera kemarin membuat mereka semakin penasaran dengan sosok cowok ganteng itu. Yang katanya kemungkinan besar dia masih pelajar dan bersekolah disini.

Indro yang paling getol nyari sosok cowok ganteng itu, dengan mengantongi ciri-ciri yang Xamee berikan. Indro disini bukan cowok ya, melainkan pelesetan dari nama Indri. Cuman Indro yang punya beberapa teman dikalangan cowok. Ada juga sih Welli, tapi dia terlalu gengsi katanya. Secara mantannya numpuk disekolahan ini.

Dan dengan ekspresi bahagianya indri menyampaikan setiap info baru yang dia dapatkan kepada teman-temannya. Seperti istirahat hari ini, Xamee dan semua teman-teman segengnya tetap berkumpul di kelas, karena Indro punya info baru tentang cowok itu yang sangat-sangat penting dan sangat-sangat perlu untuk diketahui. Saking pentingnya info itu, cewek-cewek itu sampai rela nggak nonton drama korea. Mereka membeli satu kantong plastik penuh snack hingga gorengan dari kantin.

“Ternyata ada murid cowok dengan ciri-ciri itu, tapi dia kelas 11” Mereka memulai kongres nggak resmi itu. Sambil makan makanan tadi yang mereka beli

“ Gak nonton drama bencong yang bikin kuping budeg. Lah sekarang ngomongin cowok yang belum jelas” Tiba-tiba ucapan Rommy mengagetkan mereka yang sedang  fokus mendengarkan kata-kata Indri

“Mendingan liatin mereka, dibandingin liat muka lo yang bikin sakit mata” ucapan Zara yang selalu pedes dan nusuk ke hati. Dianggukiin mereka semua. Tapi untungnya Rommy bukan tipe cowok yang baperan. Dia bakalan santai-santai aja.

“Mending gue sama lo ajadeh, dro. Biar jelek tapi lo cewek tulen” ucap Rommy asal

“Sialan lu mimi!” teriak Indri yang tak lupa mulutnya penuh dengan makanan. Dia merasa tersinggung. Jelaslah. Mana ada cewek yang nggak marah kalo dibilang jelek, meskipun kenyataannya jelek. Tapi Indri bukan tipe cewek jelek melainkan manis menarik dengan perawakan yang bongsor namun dia tomboy. Dan Rommy hanya menjawab dengan cekikikan saja lalu langsung pergi meninggalkan mereka semua. Rommy sangat senang sekali menjahili mereka terutama Indri.

“Udahlah, Bercanda doang dia, Dro” Hibur Xamee, yang kata-katanya mampu jadi obat buat mereka.

“Iya Xa. Tapikan nggak lucu”ujar Indri sambil memakan gorengan dan tak lupa saus sebagai pelengkap. “ Ntar ya, Gue makan dulu, takutnya gue nyerocos terus sampe jam istirahat kelar. Lah lo-lo mah tinggal dengerin doang, gue yang berbusa.” ucapnya saat dilihatnya wajah-wajah tak sabar di sekelilingnya.

Mereka hanya menjawab dengan anggukan dan cekikikan saja. Dan tak lupa mereka pun ikut makan. Takut nanti berita yang Indri berikan benar-benar menegangkan dan mereka jadi keselek masal. Berabe deh.

“Kita lanjut ya. Jadi gini ya…” Baru aja Indri memulai ceritanya kembali

“Dro, lu dapet beritanya dari orangnya langsung bukan?” sela Ellin disaat mereka lagi fokus-fokusnya

“Gila aja Lin, kalo gue nanya langsung ke orangnya mati konyol dong namanya. Dan sekarang mungkin gue ga bisa cerita disini” rasanya Indri pengen nyumbangin otak deh ke Elin. Seolah-olah Elin itu manusia peling bego di seluruh jagat raya.

XameeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang