NARS5

5 0 0
                                    

Hari ke-12 aku tidak masuk sekolah , pikiran makin ruwet karena kejadian waktu itu selalu teringat setiap kali aku keluar dari rumah .

Aku sampai bingung , apakah aku akan terus seperti ini , mengurung diri di rumah sendirian .

Akhirnya aku memutuskan untuk benar benar keluar dari sekolahku , setelah bergelut dengan pikiranku sendiri selama beberapa hari , aku sesegera mungkin membuat surat pernyataan keluar sekolah .

Selasa 12 Mei 2017 aku memberanikan diri datang ke sekolahku dengan memakai baju formal (bukan seragam sekolah)  , dengan percaya dirinya aku berjalan menuju ruangan TU saat itu .

sekilas aku melihat teman-teman ku di lapangan sekolah sedang melaksanakan tugas olahraga , sontak mereka kaget dengan kedatanganku memakai baju seperti ini .

Lalu mereka menghampiriku dan kami berbincang ria sebentar untuk saling sapa
(Ramdan) "kemana aja lu Bambang?!!"

"Ada ko dirumah , lagi bertapa dulu kan "

"Ah bisa aja lu , eh knapa baju mu kaya gini?!"

Dengan santai dan percaya dirinya aku menjawab pertanyaan itu "gua mau keluar . "

"Keluar ? Keluar mana ? "

" Keluar sekolah lah , ini gua udah buat surat pernyataan sama yang lainnya"

"Ih *bangsat bercanda lu ga ada lucu lucunya"

"Lah , yang bercanda siapa Ramdan? Nih kalo ga percaya !" Aku tunjukan berkas pernyataan keluar dari sekolahku itu pada Ramdan .

Dia terdiam dan mukanya mulai ga karuan melihat tingkah gegabah ku saat itu ,
"udah ah ntar TU nya keburu tutup , gua ke TU dulu ya , bye bye" 
Ramdan tak bisa berkata apa-apa lagi saat tau kalau aku benar-benar serius saat itu .

Ternyata aku tak sadar bahwa di belakangku Tia menguping pembicaraan ku dengan Ramdan ...

Saat itu , sontak alangkah kagetnya aku saat melihat tangan seorang perempuan memeluk erat tubuhku dari belakang .
Aku terkejut setengah sadar karena jujur itu pertama kali aku di peluk erat oleh seorang perempuan , saat aku membalikkan badan ku , ternyata itu Tia .

Jujur aku tak mengira dia akan memelukku seperti itu , Setelah pelukan itu lepas , dia menarikku dan membawaku ke samping sekolah , yang mana agak lumayan sepi .

"Maksudmu apa keluar dari sekolah?!" Tanya Tia dengan muka syahdunya .

" Iya keluar . Keluar sekolah "

" Maksudmu apa keluar dari sekolah?!?!!
Maksudmu apa keluar dari sekolah??
Apa!
Apa!
Apa maksudnya dra apa!!! "

"Iya keluar . Aku mau keluar dari sekolah ini Tia , aku mau bantu keluarga ku saja untuk cari nafkah , aku mau kamu tenang belajarnya , aku mau kamu jangan mikirin aku yang bego ini lagi , biar aku hilang aja dari kehidupan kamu , supaya kamu ga dihukum lagi gara gara tingkah bodoh aku !!"

Lalu Tia menampar pipiku dengan keras
*PLAK

dan setelah itu mata Tia berkaca , dan air matanya jatuh secara perlahan .

"Ti---"
belum sempat aku menyebut namanya , Tia langsung memelukku dengan erat.

" Apa yang ada di pikiranmu dra!!
   Tia suka sama kamu dra !!!
   Tia sayang sama kamu dra!!
  Tia cinta sama kamu dra !! , Kenapa kamu sampai bilang kaya gitu , tia ga mau kamu keluar , Tia ga mau , karena sudra Tia jadi semangat belajar , karena sudra Tia jadi seneng terlambat , karena sudra Tia pertama kalinya suka di hukum , karena sudra juga Tia jadi ga sedih lagi !!!"

"Tapi waktu itu--"

Dia menampar kecil pipiku ..

"Udah lupain aja kejadian itu , Tia udah ngelupain itu, dan Tia udah tau gimana kondisi waktu itu . Pokok nya sekarang Tia ga mau tau , kalo kamu mau keluar dari sekolah ini , berarti Tia juga bakal keluar !"

"Lho ko gitu "

" Yaudah makanya jangan keluar !! "

" Tapi kan surat nya  ud--- "

" Belum di kasih ke TU kan , sini mana surat nya!!??"
Tia mengambil berkas ku dan saat itu juga Tia merobek semua berkas ku .

" Sekarang kamu pulang , besok sekolah !!"

" Tia--"

" Pulang sudraaaaa"

" Yaudah iya ,,, tapi ? "

" Apalagi ?? "

" Ini pipiku sakit tau !!"

" Eh --- iya maaf , abis nya kamu nya bandel sih! Yaudah nunduk sini !"

" Mau ngapain?"

" Udah nurut aja sih susah banget "
Tia pun menarik rambut ku lalu .....
.
.
TIA MENCIUM PIPIKU  yang tadi dia tampar

" Udah ga sakit kan ?!! Yaudah pulang sana " sambil tersenyum manis dia pergi meninggalkan ku yang saat itu terdiam karena tak percaya dengan apa yang terjadi .

"Anjir ... " Aku masih tak percaya
Selama perjalanan menuju rumah , aku masih melongo dan kebingungan sekaligus bahagia .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang