ACDD 2-12

325 18 1
                                    

(Keesokan Harinya)

Saat ini Jovan dan Nediva sedang sarapan pagi bersama.

"Bi, Aya mana koq gak ikut sarapan?" Kata Jovan

"Non Aya, ada di depan sana Tuan, katanya dia gak mau sarapan pagi disini" Kata Bi Ratih

"Ya sudah, Bibi Antar makanan ini ke dia ya soalnya dia belum makan apa-apa malam tadi" Kata Jovan

"Baik, Tuan" Kata Bi Ratih

Saat Bi Ratih ingin membawa makanan untuk Cahaya, tiba-tiba Nediva menghentikannya.

"Tunggu, Bi" Kata Nediva" Biar aku aja yang antar ini ke Cahaya" Lanjutnya

"Tidak, biar saya saja" Kata Bi Ratih

"Bi, biarkan Nediva yang mengantar makanan untuk Cahaya" Kata Jovan

Mendengar perkataan Jovan, membuat Bi Ratih terpaksa mengalah dan menyerahkan makanan itu ke Nediva. Nediva segera pergi menuju kolam renang.

"Saya harus ikuti dia" Kata Bi Ratih

Bi Ratih pun mengikuti Nediva secara diam-diam.

Di kolam renang, Cahaya sedang belajar di meja dekat kolam renang.

"Nih, sarapan untuk kamu" Kata Nediva

Namun Cahaya hanya diam saja tanpa menghiraukan Nediva.

"Kamu dengar gak, nih sarapan untuk kamu" Kata Nediva

Namun lagi-lagi Cahaya tidak menjawab perkataan dari Nediva, sehingga Nediva menarik pergelangan tangan Cahaya dengan keras.

"Aduh, sakit" Kata Cahaya

"Dengar ya aku sudah bosan dengan perlakuan kamu itu ke aku" Kata Nediva" Kalau bukan karena Ayah kamu itu, aku sudah melenyapkan kamu" Lanjutnya

Cahaya berusaha untuk menarik tangannya dari Nediva. Namun tanpa sengaja Cahaya mendorong Nediva dan alhasil, Nediva terjatuh ke kolam renang.

"Tolong" Teriak Nediva

Di dalam, mendengar teriakan Nediva, membuat Jovan segera pergi menuju kolam renang.

"Ya ampun, Nediva" Kata Jovan

Jovan segera menyeburkan dirinya untuk menolong Nediva. Setelah itu Jovan segera membawa Nediva ke tepi kolam renang.

"Nediva kamu kenapa sampai jatuh begini?" Kata Jovan

"Aku didorong sama Cahaya, Jovan dia gak mau kalau aku yang bawain sarapan pagi untuk dia" Kata Nediva berbohong.

Jovan menatap Cahaya dengan marah dan segera menghampiri Cahaya lalu mencengkram tangan Cahaya dengan sangat keras.

"Papah, sakit" Kata Cahaya

Jovan segera membawa Cahaya masuk ke dalam. Saat di dalam, Bi Ratih berusaha menghentikan Jovan.

"Tuan, sabar Tuan ini bukan salah Non Aya" Kata Bi Ratih

Antara Cinta Dan Dusta 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang