Happy reading :)
Sesampainya di rumah sesil langsung masuk kedalam kamarnya. Meletakkan tasnya sembarang, lalu merebahkan badannya di atas kasur king size miliknya tanpa melepas sepatunya terlebih dahulu. Kedua mata itu terpejam, terkadang badannya mengeliat mencari posisi nyaman demi merehatkan sejenak otot-otot tubuhnya. Hari ini sungguh melelahkan.
Tak lama sepasang mata indah itu terbuka kembali. Sesilia tersadar dan duduk secara tiba-tiba. Dia segera beranjak ke dapan cermin, melihat pantulan dirinya dengan kaos hijau aroma citrus yang melekat di tubuh mungilnya itu.
"aduh.. gue lupa lagi nanyak siapa namanya. Gimana cara gue mulangi kaos ini? Ya kali gue cariin dia di seantero sekolah. Kek kuker banget gue" ucap sesil pada dirinya sendiri.
"ah.. bodo amatlah, entar kalau dia butuh kaosnya, pasti nongol sendiri. Bukan salah gue" rancaunya lagi.
Sesil kebali duduk dipinggiran kasur, lalu membuka smartphone miliknya. Membuka menu call. Sesil berencana mengubungi mamanya, karena dia sudah sangat merindukan wanita itu.
Tit...tit..tit...
Percobaan pertama tidak ada jawaban dari sebrang sana. Sesil mencobanya lagi
Tit..tit..
"hallo cila" kini terdenggar suara wanita yang sangat di rindukan sesil.
" hallo mama, kenapa gak telfon cila? Mama juga tadi gak anggat telfon dari cila" kata sesil meburu
"maafin mama sayang, tdi mama baru siap masakin makanan kesukaannya rafa."
Tanpa di sadari maya, jawabannya tersebut mampu mengubah ekspresi sesil.
"hallo.. sayang kok diam aja?"
"gapapa ma"
"mama minta maaf yah.. kamu apa kabar nak? Gimana sekolah kamu?"
"baik.. mama dan papa gimana kabarnya?"
"mama dan papa baik sayang. Cuman rafa lagi gaenak badan."
"em.. mama cila mau cerita nih.."
"cerita apa sayang?"
"tadi ada cowok yang gak sengaja melempar bola terus...." Belum sempat sesil menyelesaikan ceritanya, terdengar suara gaduh dari sebrang sana.
"hallo ma?"
'hem.. cila ceritanya nanti aja yah. Mama ada urusan. Nanti sore mama telfon lagi. Jaga kesehatan yah sayang. Mama sayang cila"
Tit.
Belum sempat sesil menjawab telefon itu sudah di putuskan.
"mama ada urusan apasih?" gumam sesil.
*****
"cila mau temeni opah kegereja gak" Tanya Broto kepada sesil.
Saat ini mereka sedang menikmati udara sore Bandung yang begitu sejuk, di temani teh hangat dan sepiring roti kering serta kicauan burung di teras rumah Broto.
"mau ngapain opah?" sesil malah nanyak balik.
"opah ada rapat pertemuan pengurus gereja. Udah ayo ikut opah. Kamu bisa keliling-keliling biar gak bosan"
Sesil berfikir sejenak sambil melihat smartphonenya.
"oke deh. Cila ganti baju dulu opah"
"oke sayang"
****
"cila bisa keliling-keliling tapi jangan jauh-jauh, opah mau rapat sebentar" pesann broto kepada cucunya itu setelah ,ereka sampai di depan gereja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Tak Sampai
RomanceIni tentang dia, cinta pertama yang tidak akan pernah kumiliki, karena bagaimanapun aku tidak akan bersaing dengan Tuhan.