Happy Reading^^
Jalan kehidupan setiap orang berbeda, ada yang terlahir untuk menjadi orang sukses, menjalani hidup dari keluarga kaya sementara di sisi lain ada yang bisa dibilang kurang beruntung karena harus menjalani kehidupan sebagai orang miskin tidak memiliki apa-apa hingga kekurangan makanan sampai terlahir tanpa kedua orang tua.
Son Wendy adalah salah satu dari ketidakberuntungan itu. Sejak kecil ia telah tinggal di panti asuhan dan tidak tahu mengenai kedua orangtuanya sampai ia tumbuh dewasa tapi meski begitu Wendy tidak berkecil hati. Ia cukup bahagia dengan ketidaksempurnaan tersebut ia mampu menjadi seorang malaikat pelindung untuk adik-adiknya di panti asuhan.
Menginjak usia delapan belas tahun Wendy memutuskan keluar dari panti asuhan untuk mengadu nasib diluar karena tidak ingin membebani panti yang kekurangan donasi selama lima tahun terakhir.
Berbekal ijazah Sma yang dimiliki olehnya. Wendy mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan disebuah cafe sampai sore, dan pada malam hari ia akan melanjutkan pekerjaan paruh waktu di sebuah club malam yang terletak di gangnam sebagai cleaning service hingga subuh. Itu semua dilakukan oleh Wendy agar bisa menghidupi dirinya sendiri dan adik-adiknya di panti.
"Wendy, cepat bersihkan ruang VIP nomor satu dilantai dua karena sebentar lagi akan dipakai oleh salah satu pemegang member ultimate club."
"Iya, pak." Jawab Wendy. Ia baru saja selesai memberikan toilet dilantai utama dan beberapa ruang lain termasuk ruangan boss nya, dan sekarang ia sudah diminta membersikan ruang VIP yang luasnya dua kali lipat lebih besar dari ruangan lain yang ada di club.
Dengan langkah kaki tak bersemangat Wendy menaiki anak tangga, melewati beberapa pengunjung yang kebanyakan pria berlalu lalang disekitar. Beberapa diantara mereka datang bersama pacar berpakaian mini, tapi ada juga yang memakai para wanita khusus yang diperkerjakan di club tersebut.
Wendy tidak mau mengambil pusing. Bila dibanding dengan wanita cantik, berpakaian ketat nan mahal ditambah perhiasan mewah melekat ditubuh ramping mereka, sungguh Wendy merasa dirinya tidak ada apa-apanya karena uang yang dihasilkan dari pekerjaan serabutan yang dia lakukan langsung saja habis, dan Wendy tidak punya cukup uang untuk sekedar membeli pakaian mahal dan sejenisnya yang biasa ia lihat dipakai oleh wanita-wanita cantik penghuni club malam tempat ia bekerja.
Sesampainya diruang VIP nomor satu. Wendy tidak membuang banyak waktu mulai mengangkat kaleng-kaleng bir bekas yang berserakan, menyedot debu dilantai ruangan kemudian membersihkan meja yang terletak disana sampai mengkilat hingga nampak seperti ruangan baru.
"Akhirnya selesai juga," desah Wendy merapikan peralatan bersihnya lalu beranjak keluar dari ruangan tersebut.
Brukk
Tepat ketika Wendy membuka pintu. Tubuhnya tidak sengaja menabrak tubuh seorang pria yang menjulang tinggi dihadapannya. Wendy mendongak, ia melihat kemeja yang kotor akibat terkena cipratan air kotor dari ember yang dibawa olehnya.
Kedua mata Wendy membulat sempurna, benar-benar panik menundukkan kepala cepat, "Maaf, aku tidak sengaja, Tuan."
Pria dihadapannya mendengus, guratan lelah nampak sekali dari garis wajah tegas pria tampan bersurai hitam dengan potongan rambut undercut tersebut. Aura mengintimidasi yang nyata nan gagah. Sorot mata tajam serta wajah serius selalu berhasil membuat jutaan wanita diluar sana menggila.
Dilihat dari pakaian kerja yang masih melekat di tubuh pria itu membuat Wendy yakin bahwa dirinya sedang dalam masalah. Sudah jelas, orang dihadapannya ini bukan lelaki biasa seperti yang banyak ia temui dibawah sana ditambah fakta pria itu akan memasuki ruangan yang baru saja dia bersihkan semakin menambah kekhawatiran Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You (Wenhope)
FanfictionPernah di khianati membuat Hoseok tidak mau lagi terlibat dalam romansa apapun yang melibatkan hati namun hidup terus berjalan. Dia seorang pria sukses, salah satu anggota dari group boy terkenal dan mendunia yang tidak lagi membutuhkan seorang wani...