Chapter 10

352 72 10
                                    


Hoseok memperhatikan Namjoon sehari tadi. Pria itu nampak seperti menyembunyikan sesuatu membuat Hoseok memutuskan untuk mengajak Namjoon bicara berdua.

"Kau kenapa?"

Namjoon menoleh, "Apa?"

"Kau terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu?"

Helaan nafas terdengar keluar dari mulut Namjoon. Ia sudah dapat menebak Hoseok mampu membaca situasi di banding yang lain. Inilah mengapa mereka bisa sangat dekat.

"Hyung." panggil Jimin menghampiri Namjoon dan Hoseok, "Apa benar yang di katakan oleh Taehyung kalau istriku menghilang sewaktu perjalanan ke sini.  Ah tidak hanya istri ku tapi yang lain juga kecuali pacar kalian?" Tanya Jimin tak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya. Bagaimana tidak, kondisi istrinya saat ini tengah hamil dan Jimin tentu tidak akan tenang jika tau istri dan calon anaknya hilang.

Hoseok berdiri dari tempat duduk, "Apa itu benar? Itu berarti Wendy juga,"

"Hooh, Wendy juga ikut." celetuk Seokjin muncul dengan ponsel di tangannya, berusaha menghubungi nomor sang istri.

Jungkook ikut bergabung, "Apa sebaiknya kita pergi cari mereka saja?"

Namjoon mengaruk tengkuknya. Apa bedanya Taehyung dan dirinya, mereka berdua tidak ahli menyembunyikan apapun dari para member.

"Apa belum ada kabar dari staff?" tanya Hoseok mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Wendy padahal sebelumnya dia cukup meyakinkan diri tak akan menelpon wanita itu sebagai bentuk gengsi seorang pria.

Clekk

Pintu ruang tunggu tiba-tiba terbuka. Ketiga wanita yang sejak tadi menjadi alasan kekhawatiran sebagian pria dalam ruang tersebut melangkah masuk dengan santai sambil berteriak serempak.

"Surprise." teriak Seulgi dan Yerim kompak kecuali Irene yang memang terlampau dingin.

Hoseok mengernyit, ia memandang ketiga wanita yang baru masuk itu, melirik ke belakang pintu memastikan apa ada yang terlewatkan.

"Apaan surprise! Bikin panik saja kamu, By." seru Jungkook ketika Yerim berhamburan memeluknya.

"Iya, maaf." bibirnya mengerucut lucu membuat suaminya tak tega melayangkan omelan lagi.

"Jangan lari." tegur Jimin panik melihat istrinya berlari menghampirinya. Seulgi menurut, ia berjalan pelan sebelum berakhir dalan rengkuhan suaminya.

"Kangen."

"Sudah tau mau di omelin makanya ngerayu ya?" balas Jimin yang juga tak kuasa menahan gemas akan tingkah manja istrinya yang tengah hamil muda, "Ah paling bisa memang."

"Sayang." panggil Seokjin mengulurkan tangan yang kemudian diraih oleh Irene.

"Hey, i miss you."

"Finally." kekeh Seokjin yang pada akhirnya bisa melihat wajah menggemaskan Irene yang sangat jarang di perlihatkan, "Kalau begini aku mending sering saja ke luar negeri."

"Ya sudah nanti aku cari suami cadangan aja."

"Eyy, aku secara tegas tidak mengijinkan hal itu " protes Seokjin mengecup singkat bibir istrinya membuat seisi ruangan gaduh.

"Kayaknya ada yang kurang." celetuk Namjoon menyadari ketidakberadaan salah satu istri dari membernya.

"Ah itu Wendy lagi di toilet, bentar lagi datang."

"Eh iya bener sih, Wen. Nanti kapan-kapan saja ya bareng sama yang lain, tidak keberatan kan?"

Suara dua orang gadis tengah tertawa bersama terdengar sebelum Wendy terlihat muncul di balik pintu bersama Jisooya.

Because Of You (Wenhope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang