3. Kehidupan Baru

14 2 0
                                    

Happy Reading y'all

📚📚📚

Setelah Agra dan keluarganya kembali ke Jogja, Agla menjadi pribadi yang lebih pemurung. Tak banyak bicara seperti biasanya. Tak banyak pula dia beraktivitas di luar rumah. Ayah dan Bundanya sangat cemas. Karena itu, 3 tahun setelahnya mereka memutuskan untuk mengajak Agla pindah ke Bandung agar is bisa sejenak melupakan Agra.

Mengapa di Bandung? Karena banyak keluarga Bunda Agla yang tinggal disana. Selain itu, Ayah Agla juga bekerja di sebuah perusahaan di Bandung. Dan hari ini mereka akan segera meninggalkan Jakarta dan meninggalkan segala memorinya.

Awalnya Agla tidak setuju dengan keputusan kedua orang tuanya. Tapi lambat laun dia akhirnya luluh juga. Sebenarnya ia juga jenuh seperti ini. Menjadi pendiam bukanlah yang dia inginkan. Maka dari itu, Agla berpikir mungkin ia akan bertemu dengan teman-teman baru. Mungkin juga dia menemukan seseorang seperti Agra dalam versi lain.

📚📚📚

Beberapa jam sebelum mereka berangkat ke Bandung, Agla sempat memeriksa kembali barang-barang yang ada di kamarnya. Takut-takut ada yang tertinggal dan tak terbawa.

Matanya tertuju pada sebuah kardus berukuran sedang. Pada bagian depan kardus itu terdapat tulisan "OUR MEMORIES - AGLA & AGRA". Dilihat dari tulisannya, pasti isi dari kardus itu ada hubungannya dengan masa kecil mereka.

Agla tersenyum simpul dan membuka kardus itu. Sorot matanya sangat berbinar melihat banyak foto mereka berdua. Entah itu saat di sekolah, saat mereka bermain di taman perumahan kompleks, atau saat mereka bermain mandi bola.
Senyumnya memudar ketika menemukan secarik kertas yang diberikan Agra saat ia akan pergi ke Jogja. Ia membuka kembali surat itu dan membacanya.

Kamu jangan nakal ya.
Pasti kita ketemu lagi.
Boneka itu kamu simpan ya sampai kita ketemu.

Tanpa Agla sadari air matanya sudah membasahi pipinya. Sudah berulang kali ia membaca surat itu, tapi tidak tau kenapa setiap kali membacanya, dada Agla terasa sangat sesak.

"Kalau kamu aja yakin kita bisa ketemu lagi. Aku juga harus yakin. Pasti kita ketemu lagi," kata Agla sambil menghapus air matanya.

📚📚📚

Bandung

Menjadi murid pindahan merupakan sebuah tekanan bagi beberapa orang. Akan sulit bagi mereka untuk beradaptasi dan mendapatkan teman. Tapi tidak untuk Agla. Ia sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya dan berbaur dengan teman di sekolahnya. Oleh karena itu, mudah baginya mendapatkan teman- teman baru. Selain itu, karena parasnya yang cantik membuat banyak kaum adam terpesona.

Tak terasa sudah 5 tahun Agla tinggal di kota dengan ikon Gedung Sate ini. Menetap di Bandung tak seburuk yang ia pikir dulu. Disini dia bisa melupakan Agra dan sibuk dengan kehidupan di sekolahnya. Apalagi sekarang ia menjadi seorang anggota OSIS di SMA nya.

"Gla, lo pulang sekolah mau kemana?" tanya Ara, sepupu sekaligus teman SMA nya.

"Pulang lah, lagipula gak ada kumpul OSIS juga hari ini. Kenapa?"

"Syukur deh kalo gitu. Ikut gue ke toko buku,yuk. Ada novel bagus banget baru keluar. Gue mau ikutan Pre-Order tapi udah keburu ditutup,"

"Berdua aja,nih? Si Key? Kemana tuh anak?"

"Key? Gak bakal mau lah dia ikut, lagian dia lagi ngebucin tuh sama Kak Raka,"

Agla tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Tak sangka temanya satu lagi memiliki sifat bucin level dewa.

"Emang kalau orang udah jatuh cinta,ya. Beda. Bentar, gue kabarin Bunda gue dulu," kata Agla.

"Iya udah cepet, gue order taxi online dulu kalau gitu,"

📚📚📚

Setelah sampai di toko buku tersebut, Ara terlihat senang bukan main mendapati novel yang diidamkannya terpampang jelas di bagiak rak buku bestseller.

"Gila sih,udah jadi novel bestseller aja," kata Agla.

"Yaiyalah. Secara gitu, genrenya romance. Siapa sih yang gak demen?"

"Gue gak suka,tuh. Lagian,ya novel romance paling juga ujung-ujungnya cuma bikin baper. Gak seru banget. Mending baca novel horror lebih asik,"

"Duh,males banget kalo udah debat sama lo,Gla. Gue bayar ini dulu abis itu kita makan, perut gue udah demo nih. Lo disini atau ikut gue?"

Agla sedikit bepikir.

"Gue liat liat buku lain dulu bentar, nanti gue nyusul,"

"Oke," Ara melangkah pergi.

Saat Agla sedang melihat banyak novel yang berjajar di rak, tiba-tiba ada seseorang yang dengan sengaja menyenggol tangannya.

"Sendiri aja? Gue temenin sini," kata seseorang itu.

Agla merasa tidak asing dengan suara itu. Ia menatap si pemilik suara dengan tatapan sinis.

"Yaelah,Gla gitu amat lo sama gue,"

Agla menghela napas berat.

"Gak di sekolah gak disini ketemu sama titisan dakjal mulu gue. Mau apa sih lo?" sengak Agla

"Mau temenin lo,"

Agla merasa jengah dengan cowok disampingnya itu.

"Gatra,udah deh ya. Lo gausah sok sok kecakepan gini. Mending lo pergi aja,nanti gue sawan deket lo," kata Agla sambil setengah mendorong Gatra. Setelah itu ia pergi meninggalkan Gatra dan menghampiri Ara.

📚📚📚

HALLOOOO
Woww ada tokoh baru nih. Kira-kira kenapa ya Agla sebel banget sama Gatra? Tunggu next part ya😘

*JANGAN LUPA VOTE,COMMENT,DAN SHARE CEITA INI YA😊❤

Annisa Ric

CONFUSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang