Tiga

27 12 5
                                    

Happy Reading!✨

Udara di hari minggu pagi cukup segar. Ashila menggerak-gerakan tubuhnya ke kanan dan kiri. Melakukan sedikit gerakan senam seperti biasanya.

Teman disampingnya hanya duduk sambil meneguk air dari botol minumnya. Lalu, menatap Ashila dengan tatapan bosan.

"Dira, ayo lari lagi!" ajak Ashila.

"Males, Shil. Kamu ga capek apa?"

"Ihh kan namanya juga olahraga. Ayo ah jangan mager!"

Ashila menarik tangan Dira. Tapi, Dira tak mau berdiri juga. Memang Dira ini punya sifat mager yang mendarah daging. Kadang sifat mager nya ini membuat Ashila dan dua sahabat lainnya geram.

Andai saja ada Rahma dan Loly, mereka akan memarahi Dira karena sifat magernya ini.

"Ayoooooo!!" Ashila terus menarik tangan Dira sampai akhirnya Dira pun pasrah.

"Tapi abis ini anter aku jajan yaaa!" Kata Dira.

Ashila hanya menggeleng kepala. Ada-ada saja Dira ini. Baru juga olahraga, sudah mau jajan saja.

Mereka berlari di sekitar kampusnya. Banyak juga mahasiswa ataupun warga sekitar yang berolahraga di sana. Ashila selalu suka melihat orang-orang berolahraga pagi. Sejak kecil ia selalu lari pagi dengan papa, mama dan kakak nya setiap hari minggu. Hufftt.. Ashila merindukan ketiga nya.

Sejak masuk kuliah, ia belum sempat pulang ke rumahnya. Mama dan papa nya sesekali menjenguk Ashila, tapi hanya sebentar saja karena mereka juga hanya bisa mengambil cuti sehari saja.

Azril, kakaknya Ashila masih kuliah juga namun di universitas dan kota yang berbeda. Ashila hampir setiap hari berkomunikasi lewat telpon. Tapi, kadang kakaknya itu tidak memberi kabar seharian karena terlalu sibuk di kampusnya. Apalagi, Azril sedang penelitian untuk tugas akhir.

Tak terasa, ternyata waktu begitu cepat berlalu. Ashila sekarang sudah besar dan sibuk dengan urusannya sendiri. Ingin rasanya saat weekend seperti ini ia habiskan waktunya dengan keluarga. Bahkan mungkin setelah Ashila selesai kuliah akan lebih sulit lagi untuk kumpul dengan mama, papa, dan kakaknya.

"Shila, jangan ngelamun!" Dira menepuk pundak Ashila.

"Ahh iyaa iyaa" Ashila tertawa kecil.

"Kita larinya lanjut ke jalan Melati 4 aja. Di sana banyak makanan." Kata Dira dengan antusias.

"Hah?! Jauh amat ke Melati 4?"

"Ayooo Ashila jangan mager, namanya juga olahraga" kata Dira dengan nada mengejek.

Mereka pun tertawa lalu berlari saling mengejar satu sama lain.

Saat sampai di jalan Melati 1 mereka memutuskan untuk jalan kaki. Lari dari kampus ke jalan Melati 1 saja ternyata cukup melelahkan.

Mereka berjalan santai sambil bercerita banyak hal. Dari mulai kejadian lucu, seram, dan kejadian-kejadian lain yang sedang trending. Terlihat seru sekali, sampai-sampai orang yang berpapasan dengan mereka memperhatikan mereka.

Tak terasa mereka sudah sampai di jalan Melati 3. Saat itu juga mereka melihat seseorang yang tidak asing. Seorang lelaki dengan jaket hitam dan topi andalannya. Siapa lagi kalau bukan Ricko, pacar sahabat mereka.

Ricko terlihat sedang mengunci pagar suatu rumah, mungkin kostannya.

"Ehh Dira, Ashila. Kalian mau kemana?"

Ternyata Ricko yang juga melihat Ashila dan Dira menyapa mereka.

"Kita mau ke Melati 5 nihh.. Dira mau jajan" jawab Ashila.

Kita Tanpa KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang