2. Miss Dangdutters

0 0 0
                                    

"Wah bener-bener nih si cantik ratu gopoh mantul suaranya" Sharen saat ini tengah melihat video tasya rosmala a.k.a ratu gopoh menyanyikan lagu dangdut terbaru yang judulnya sinar.

"Gendangnya juga pas banget buat koplo-an" ucapnya sambil menggoyangkan dua jempolnya. "Ajib bener".

Sharen tengah duduk di meja belajarnya. Sebenarnya niat Sharen itu ingin mengerjakan PR-nya yang besok harus dikumpulkan, tetapi saat melihat handphone di atas meja, buyar sudah niat awalnya. Malah sekarang ia asyik dengan lagu baru tersebut.

'Tok tok tok'

"Ya" jawab Sharen.

"Sha, kamu udah belajar? Jangan dangdutan terus" ucap Sonia, sang mama dari luar kamar Sharen.

"Mampus, bisa didamprat nyokap nih" buru-buru Sharen menekan tombol lock pada handphonenya.

"Iya ma, ini lagi belajar".

"Bener ya, awas kalo kamu malah dangdutan" kata Sonia mengancam anaknya.

"Iya-iya".

Merasa sang mama sudah pergi dari depan kamarnya, Sharen kembali membuka handphonenya. Sekarang ia beralih lagu lagi, judulnya 'Gede roso' dan penyanyinya ganti, bukan yang tadi.

"Wasek nih, goyang~~~" kali ini Sharen berdiri dengan goyangan tubuhnya, tak lupa dua jempol diangkat sambil goyang.

'Gede roso tresno iki tulus marang sliramu
Yo mung ono koe neng atiku~u~u' begitulah penggalan lagu yang sedang diputar Sharen, tak lupa Sharen pun ikut menyumbangkan suaranya yang pas-pasan.

"Asekk goyang mang~".  Sambil goyang Sharen mundur-mundur tak melihat belakangnya lemari, jadilah ia menabrak lemari tersebut dan membuat suara kegaduhan, membuat sang mama masuk ke kamarnya.

"Oh bagus ya, katanya nggak dangdutan. Itu apa!" Sonia menunjuk handphone Sharen yang tengah menampilkan video dangdut.

"Eh mama, enggak itu paling bunyi sendiri ma, orang Sharen aja kan lagi berdiri disini, jauh dari handphone kan" Sharen mencari alasan agar sang mama percaya.

"Mana mungkin handphone bunyi sendiri, paling juga kalo bunyi itu ringtone panggilan masuk, itu apa? Mau ngeles apa lagi kamu?" tuduh Sonia, mama Sharen.

Sonia mengambil handphone anaknya yang berada di meja belajar dan mematikan video dangdut yang sedang diputar sang anak.

"Handphone mama sita, nggak bakal mama balikin sebelum kamu belajar dan selesaikan PR kamu".

"Yah jangan dong ma, Sharen kan cuman putar lagu doang, nggak mainin game" elak Sharen.

"Pokoknya handphone mama sita. Orang kamu juga kalau putar musik dangdut malah nggak belajar" ucap Sonia.

"Mama balikin besok, habis belajar langsung tidur. Nggak ada main-mainan handphone" Sonia melangkah keluar dari kamar anaknya dengan handphone di genggaman tangan kanannya.

"Yah mama nggak asik" gerutu Sharen kembali duduk dan mulai membuka buku PR-nya.

🎧🎧🎧

Sharen berjalan mengendap-endap melewati tangga lantai 2 menuju lantai 1 rumahnya, ia akan mengambil handphone yang disita mamanya. Ia tahu tempat biasa mamanya menyembunyikan handphonenya, karena ini bukan kali pertama mamanya menyita handphone Sharen.

Pukul sebelas malam, rumahnya sudah gelap. Pertanda sang mama sudah berada di singgasananya. Jadi Sharen yakin tak akan ketahuan oleh sang mama.

Sharen sudah berada di ruang keluarga, yang terdapat tv LED berukuran 40 inch. Ia sengaja tak menyalakan lampu, takut sang mama bangun karena rumah padang benderang. Ia merogoh beberapa laci meja.

"Mana sih? Kok daritadi nggak ketemu, mana gelap banget lagi".

Ia beralih ke laci meja yang lain, "mana ya? Ayo dong Sha, cepet. Keburu ketahuan mama" ucapnya pada diri sendiri sambil merogoh laci.

"Ih kok nggak ada juga" Sharen beralih laci lagi.

"Nah tem--" baru saja mendapatkan handphonenya, lampu ruang keluarga menyala dengan terangnya.

"Lagi apa kamu? Mau ambil handphone?" Sonia sudah berdiri berkacak pinggang di tempat saklar lampu berada.

"Eh mama, enggak ma, tadi tuh anting aku copot, jatuh di sini. Aku cariin susah banget ma, malah nemunya handphone" Sharen mengelak.

"Bukannya kamu nggak punya anting ya, kan mau sendiri yang nggak mau pasang anting. Kamu pasti cuman alesan kan biar bisa ambil handphone kamu" Sonia menatap tajam anaknya.

"Eh~~ masak sih ma, perasaan aku pasang anting deh" elaknya lagi agar sang mama percaya.

"Mama nggak percaya, lagian kan udah lama kamu nggak mau pakai anting, nggak mungkinlah sekarang pakai" ujar Sonia.

"Siniin handphonenya, masih mama sita. Dan bakal mama balikin besok malem, nggak jadi besok pagi" Sonia mengulurkan tangannya meminta handphone anaknya.

"Ih kok gitu? Janganlah ma, pliss" dengan handphone masih di genggaman tangannya, Sharen menangkupkan tangan meminta agar handphonenya dikembalikan .

"Nggak, siniin".

"Ma aku tuh nggak bisa hidup tanpa handphone Ma, jangan diambil ya handphone Sharen" Sharen menggenggam erat handphonenya ketika Sonia - mamanya- ingin merebut handphone tersebut secara paksa.

"Siniin handphonenya, atau kalau nggak mama bakal sita selamanya. Biar kamu nggak main handphone lagi, mau kamu?".

"Ya jangan lah ma, yaudah nih handphone Sharen. Tapi jangan disita selamanya ya ma, mama kan baik" rayu Sharen sambil memberikan handphonenya pada Sonia.

Sonia melenggang pergi ke kamarnya setelah mendapat handphone sang anak.

"Yah gagal" gerutu Sharen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miss DangduttersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang