1

442 16 0
                                    

Author pov

"Kak, kita ke rumah sakit lagi?"

Sandara atau perempuan cantik bermata coklat, berkulit putih, berambut lurus sepundak agak bergelombang di bawah berwarna hitam pekat dengan tubuh menjulang yang biasa dipanggil Dara ini mengalami kecelakaan beberapa bulan lalu.

" kan ada Kakak, tenang aja deh"

Seorang lelaki bernama Sandi yang mirip sekali dengannya hanya saja hidungnya lebih mancung bagaikan gunung fuji yang di putar 90 derajat, orang berambut hitam lurus yang tersisir rapi ini sudah bekerja di sebuah restaurant, dia berumur 24 tahun,umurnya berbeda 5 tahun dengan Sandara, walau perbedaan umur yang terbilang jauh mereka sangat akrab.

Sandi selalu menjaga Sandara, terutama saat ini, karena Sandara sedang mengalami amnesia sebab kecelakan waktu itu, tetapi sandi tidak terlalu khawatir dengan amnesiannya, karena dokter bilang kemungkinan besar amnesianya akan cepat pulih jika dibantu mengingat lagi semua memorynya dan diperiksa ke dokter , yang dikhawatirkannya adalah kini Sandara bukan anak 19 tahun yang bisa menjalani hidupnya dengan mudah seperti anak anak lain, hidupnya akan selalu diganggu atau terganggu karena kelebihannya yaitu dapat melihat makhluk gaib, atau biasa disebut indigo.

Sandara berjalan di koridor rumah sakit bersama Sandi, dia selalu menggenggam tangan Sandi agar hantu hantu itu tidak berani kedekatnya, itulah kelebihan Sandi, walau dia tidak bisa melihat hantu, setiap dia menggandeng tangan adiknya semua hantu akan menghilang dari pandangan Sandara

Koridor rumah sakit tidak hanya seram dipenuhi hantu, tetapi ayahnya yang meninggal karena telat dibawa kerumah sakit semakin teringat dibenak Sandara, Sandara masih memikirkan betapa jahat dan kejamnya seorang yang melakukan tabrak lari seperti itu, andai saja ayahnya cepat dibawa ke rumah sakit, itulah yang diingat Sandara saat bangun dari koma yang dideritanya selama 3 bulan.

Sandara adalah anggota paling kecil di keluarganya, dia sangat disayang dan dimanja oleh kakak dan orang tuanya, tetapi saat ayah meninggal semua berubah, Bunda harus pergi keluar negri karena tuntutan pekerjaan biasanya Bunda menolak tetapi sekarang ayah sudah tiada dan bunda harus bekerja semakin keras.

"Minggiiiiiir!!"

Seseorang berteriak dari belakang mereka, ternyata seorang pasien yang sudah pingsan harus segera di bawa ke ruang gawat darurat, Dara memperhatikan wajah pasien itu, kulitnya yang pucat, rambut berwarna cokelat, hidung mancung dan alis yang tebal.

Apakah ayah dibawa seperti itu juga?

Benak Sandara

"Dara, ayo cepat, sebentar lagi kita sampai ke ruang dokter sarafmu"

Kak Sandi ternyata sudah berjalan 3 langkah lebih dulu, dan itu membuat Sandara melihat sesosok hantu yang mirip sekali dengan orang tadi, ia membeku sebentar lalu menjawab kakaknya.

"Iya kak"

*******

Selesai mereka ke dokter saraf otak, ternyata tidak ada kesalahan dan Sandara sudah tidak harus kedokter lagi, ia hanya butuh perawatan di rumah.

"Kak, aku boleh kuliah? Aku sudah telat 6 bulan untuk kuliah, aku akan memasuki jurusan seni agar tidak butuh memakai banyak ingatan kak, aku janji"

Dara sebetulnya ingin sekali menjadi arsitek, karena kepintaran menghitungnya dan menggambar, tetapi apa boleh buat, tidak semua rumus bisa dia ingat dengan baik.

"Boleh dara, kebetulan kemarin Bunda baru saja mengirimkan uang, besok akan kakak daftarkan di Universitas Casamora"

"Makasih kak!"

"Tapi kamu ga ngerasa kesulitan ikut kuliah di semester kedua?"

Sebetulnya Sandara sudah lama menyiapkan kuliahnya, dia banyak membeli buku buku tentang seni dan grafik, jadi selama 3 bulan setelah dia bangun dari komanya dia tidak hanya berdiam dan membiasakan diri dengan hantu hantu di sekelilingnya.

"Kakak remehin aku?"

"Bukan begitu.. mm.. ayo naik, itu mobilnya"

Sandara melihat kearah Sandi sambil menyipitkan matanya, dan langsung masuk ke dalam mobil mengikuti Sandi.

**************************

" Dara? Lo kuliah disini? Nomor lo ganti ya? Gua telfon ga pernah nyambung, rumah lo pindah? maaf gue ga bisa ngeliat lo bangun, soalnya gue ada masalah waktu itu, kangen deh gue sama lo"

Baru saja masuk kuliah Dara dikejutkan dengan kemunculan vira yang tiba tiba dan langsung nyerocos kaya kereta lewat, Vira langsung memeluk Dara yang tidak lain adalah sahabat SMAnya

Kebetulan handphone Sandara rusak dan saat Bundanya pergi, Sandi dan Sandara tinggal di sebuah kontrakan kecil

"Maaf, kamu siapa ya?"

Vira sangat kebingungan, malah dia berfikir bahwa dia salah orang, tapi tidak mungkin ada dua orang yang sama persis.

"Lo beneran Sandara Euginia yang selalu dapet nilai sempurna di mapel MTKkan?, yang selalu temenin gue saat gue ada masalah sama keluarga"

Sandara berfikir sebentar, ia benar benar tidak ingat sama sekali, tapi Sandara fikir mungkin ini teman SMAnya karena dia tahu nilai Matematikanya, padahal Sandara sendiri tidak mengingatnya.

"Mmm..... maaf, bisakah kau memberi tahuku pelan pelan, dan juga aku perlu tahu namamu, oh iya, aku terkena amnesia, jadi maaf sekali lagi, aku tidak mengenalmu"

Dengan mulut kecilnya, vira menganga, matanya melotot bagai mata koala, perempuan pendek, berambut panjang itu sangat terkejut karena penyakit amnesia yang hanya pernah dia dengar di televisi sekarang datang dalam hidupnya sendiri dan dialami oleh sahabatnya sendiri.

"menurut sinetron, yang harus dilakukan pertama kali adalah temui dukun eh salah, temui orang yang benar benar mempunyai hubungan erat dengan yang terkena amnesia, oke akan ku lakukan!"

Benak, Vira

Vira pun menceritakan semua tentang masa SMA Sandara, dan mereka sudah memiliki janji untuk bertemu pria paling pintar, kaya, dan seorang kapten basket tampan di SMA Teguh, pria itu bernama Ricky, Ricky adalah anak seorang pemilik hotel bintang 5 dan kebetulan juga dia adalah pacar Sandara.

Tidak diragukan lagi bahwa Sandara dan Ricky adalah pasangan yang paling membuat orang orang disekelilingnya iri, itulah yang terjadi saat orang tercantik dan tertampan di suatu sekolah terlihat sangat romantis jika mereka bersama.

Tapi Sandara masih bingung, apakah yang dikatakan temannya ini benar? Kak Sandi pernah bilang bahwa Sandara belum pernah berpacaran, walau saat itu memang Sandi sangat aneh, dia kaget saat sandara bertanya

"kak,aku punya pacar ga? Kata kakak aku sering cerita sama kakak"

Sandi terdiam dan berkata

"Kamu ga punya pacar, kayanya kamu pacaran terakhir itu pas SMP, makannya udah? Yaudah tidur gih"

AmnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang