Masa Lalu Bag 2

809 20 0
                                    

Raka tidak perduli dengan apa yang di katakan Nana, dengan kasar dia merobek baju Nana dan hanya meninggalkan baju dalam Nana.

Melihat Nana hanya menggunakan baju dalam, Raka langsung menyerang leher Nana dengan buas, dan tanganya berusaha menekan kedua tangan Nana ke atas kepalanya.

Nana sangat takut dan terpukul, hatinya sudah di cabik-cabik , kini kehormatanya ingin di renggut.

dengan putus asa Nana berkata, "Raka tolong jangan lakukan ini, bukankah kamu mengatakan kalau kamu mencintaiku? tapi kenapa kamu ingin merenggut kehormatanku? apakah begini caramu mencintaiku? jika iya silahkan nikmati tubuhku sesukamu aku tidak akan melawan sedikitpun, tapi setelah itu kamu tidak akan pernah melihatku lagi di dunia ini !"

Mendengar suara lemah Nana, Raka menghentikan aktivitasnya, dia mendongak dan menatap wajah Nana yang habis di basahi oleh air mata.

Dia merasa patah hati dan bersalah telah membuat Nana merasa hancur, dengan cepat dia mengambil jaketnya dan membungkus Nana yang masih menutup tubuhnya yang hanya menggunakan pakaian dalam dengan kedua tanganya.

"Sayang tolong maafkan aku, aku melakukanya hanya karena aku tidak ingin kehilanganmu" kata Raka sambil menitikkan air mata.

Nana menunduk sambil menangis. "Aku ingin pulang.. tolong bawa aku pulang..!"

Raka langsung merapikan pakaian Nana, dan menyembunyikan bajunya yang robek dengan jaketnya.

Setelah kejadian itu Nana tidak pernah dekat dengan lelaki manapun, dia benar-benar membenci cinta, dia troma akan cinta, setelah pernikahanya batal semua keluarga dan rekanya mencemoh nya, dia berusaha menguatkan hatinya, dia tidak menyangka kalau pernikahan yang sudah lama dia rencakan bersama Raka, ternyata semua itu dia siapkan untuk pernikahan kekasihnya dengan wanita lain.

»Back«

Suara klakson mobil menyadarkan Nana dari lamunanya akan masa lalu yang pahit, dia melirik ke arah mobil yang berhenti di depanya.

"Kamu Nana kan? " tanya seorang pemuda yang ada di dalam mobil.

"Park Jeha, apakah itu kamu? " tanya Nana sambil bangun dari duduknya dan menyeka air matanya.

Jeha mengangguk dan keluar dari mobilnya, kemudian duduk di samping Nana. "Aku heran, kenapa setiap kali bertemu denganku, kamu selalu dalam keadaan seperti ini?"Jeha duduk miring dan menatap Nana yang tampak kusut. "Bukankah kita teman jadi bisakah kamu bercerita padaku sebenarnya kamu kenapa? "

Nana menarik nafas. "Hee..gak ada apa-apa kok"

Jeha menatap lembut Nana, meski Nana mengatakan tidak apa-apa tapi air matanya tidak bisa bohong, dengan lembut Jeha menyeka air mata Nana, sontak Nana tercengang melihat tindakan Jeha.

Dengan sedikit grogi Nana menyingkirkan tangan Jeha yang masih setia menyeka air matanya. "Ahh...kamu tidak perlu menyeka nya, saya sengaja kok menangis karena saya pernah dengar kalau air mata bisa membersihkan mata hee"

Jeha menjepit alisnya, dia merasa lucu dengan jawaban Nana. "Benarkah ? waoo.. kalau begitu saya juga akan menangis.. "

Setelah mengatakan itu Jeha langsung mencoba menangis dengan usaha yang keras, melihat ekspresi Jeha yang berjuang untuk menangis, Nana tidak bisa menahan tawanya.

"Aahh... Jehaaa...wajahmu lucu tau.. Jelek banget" Nana terkekeh sambil memegang perutnya.

Jeha melirik Nana yang tertawa lepas, dia merasa sangat senang karena telah berhasil membuat Nana tertawa.

"Kamu juga jelek banget kalau ketawa tapi aku malah senang melihatnya.. Hahaha... "Jeha juga ikut terkekeh sambil memegang perutnya.

Di halte yang tadinya sepi mendadak menjadi ramai oleh suara tawa mereka.

"Oh ya kamu mau kemana sekarang? " tanya Jeha.

"Aku ingin pulang, kalau kamu? " tanya Nana.

Jeha nampak menjepit alisnya. "Mmm...aku sekarang mau ke kantor"

"Kamu kerja di mana? " tanya Nana.

"OneSoft " jawab Jeha.

Nana nampak bingung karena dia benar-benar tidak tau tentang perusahaan itu. "Itu perusahaan di bidang apa? "

"Game Online" jawab Jeha singkat.

"Ohhh...iya iya... tapi aku tidak pernah main game online, paling kalau main game itu senengnya angry birtd yang lucu hee" kata Nana nyengir.

"Pantes kamu kayak burung.. hahaha.. "Jeha benar-benar senang melihat ekspresi lucu Nana ketika dia menggodanya.

OneSoft adalah salah satu perusahaan Game Online yang terkenal di korea. Jeha membangun perusahaan itu beberapa tahun yang lalu sebelum berangkat wajib mileter.

Meskipun itu bukan jurusanya dan hanya berangkat dari hobinya yang suka main game namun dalam waktu dua tahun saja perusahana Jeha lansgung mendunia dengan jumlah perngguna terbanyak.

Aku antar ya?" kata Jeha lagi setelah selesai menggoda Nana.

"Mmmmm..... gak perlu, aku bisa naik bus" Nana menolak dengan halus karena tidak mau merepotkan.

Jeha tersenyum licik, dengan cepat dia menarik Nana dan memaksanya masuk ke mobil.

"Eh kok maksa? " tanya Nana yang sudah duduk di samping Jeha.

"Soalnya kalau gak di paksa kamu pasti nolak, sedangkan aku tidak tega membiarkanmu menunggu bus sendirian sampai malam, karena bus yang kamu tunggu sudah lewat beberapa menit yang lalu waktu kamu ngelamun " jelas Jeha.

Nana nampak cembrut karena dia merasa apa yang di katakan Jeha memang benar, diapun duduk dengan patuh di samping Jeha, setelah itu dia memperhatikan mobil Jeha yang tampak mewah.

"Ini mobilmu? " tanya Nana.

Jeha melirik Nana, "Mmmm...ya, emang kenapa? "

"Mmmm... heran aja sama pertemuan pertama kita, kamu punya mobil mewah tapi kenapa waktu itu kamu malah naik bus? " tanya Nana dengan heran.

Jeha tersenyum memperlihatkan gigi taringnya yang manis dan tentunya lesung pipitnya. "Ohh...waktu itu.. aku lagi pengen naik bus saja sepulangku dari wajib militer, emang nya ada aturan ya kalau orang yang punya mobil tidak boleh naik bus?"

Nana menggeleng. "Enggak sih"

Ketika Cinta Menemukan TuannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang