TELAT

14 2 0
                                    

Visha membuka matanya setelah mendengar alarm milik ponselnya berbunyi . Entah untuk yang ke berapa kalinya.  Visha membuka mata secara perlahan lalu menyambar ponsel yang berada di atas meja sebelah kasurnya . 

" WHAT ?!! . UDAH TUJUH KURANG DUA PULUH MENIT ?!! " pekik Visha panik

Dengan segera , Visha berlari ke kamar mandi . Setelah lima belas menit berlalu . Visha telah selesai dengan seragam yang melekat di tubuhnya . Visha lantas menyambar kunci motor yang berada di atas nakas . 

Visha melajukan motor ninja kesayangannya dengan kecepatan di atas rata - rata .  Visha adalah tipe gadis yang memiliki hobi mengendarai motor dan Visha bukanlah tipe gadis yang mau membuang waktunya hanya untuk mengendarai mobil . Sebenarnya Visha memiliki mobil yang terkenal mahal , tetapi mengingat dirinya lebih menyukai motor ninja dari pada mobil tersebut . Jadi Visha lebih memilih untuk mengendarai motor kesayangannya.

" Ck , gw telat " decak Visha kesal setelah sampai di gerbang sekolah yang telah tertutup rapat 

Visha celangak - celinguk melihat keadaan sekitar . Tiba - tiba terlintas niat untuk memanjat pagar sekolah . Setelah beberapa saat memikir , akhirnya Visha memilih untuk menunggu di depan gerbang tersebut . 

" Anjir telat " gerutu seseorang di belakang Visha 

Visha membulatkan matanya sempurna . Setelah melihat orang yang menggurutu di belakangnya adalah Sakya . Sakya datang dengan motor cbr miliknya dan menggunakan hoodie berwarna hitam . Visha mencoba mengendalikan mimik wajahnya . Sakya yang melihat hal tersebut hanya dapat memasang ekspresi datar . 

Deru motor terdengar mendekat . Menandakan kedatangan seseorang . Visha menyipitkan matanya untuk melihat lebih fokus suilet tubuh tersebut . Jantung Visha berdegup dengan kencang , setelah mengetahui bahwa orang tersebut adalah Theo . 

" Visha ? " sapa Theo melihat Visha tak jauh dari tempat ia berdiri . 

" Lho ? Theo ? , lo juga telat ? " tanya Visha bingung

" Iya tadi nganterin bokap sama nyokap ke bandara dulu " jawab Theo tersenyum " Lo sendiri ? "

" Gw tadi kesiangan " Visha gugup 

Sakya yang sedari tadi hanya menyimak percakapan antara kedua orang tersebut . Sakya merasa dirinya terabaikan . Terutama Sakya merasa Visha mengabaikannya . Theo yang merasakan aura tak enak di pancarkan oleh Sakya . Akhirnya Theo mengalihkan perhatiannya kepada Sakya .

" Kalo Sakya , lo telat karena apa ? " tanya Theo 

" Tadi motor mogok pas perjalanan " jawab Sakya datar

Tiba - tiba seorang pria bertubuh tambun datang . Pria tersebut berjalan menuju mereka bertiga. Sakya , Theo , mau pun Visha menyudahi percakapan . 

" Kalian semua telat ya ? " tanya seorang pria tambun tersebut yang tak lain adalah pak Mamad. Satpam sekolah 

" Iya pak , kita semua telat " jawab mereka serempak 

Satpam tersebut menatap mereka secara satu - persatu . Betapa kagetnya pak Mamad setelah mengetahui bahwa yang telat adalah deretan murid teladan semua. 

" Lho kok kalian semua yang telat ?, murid teladan semua ? " pak Mamad tak dapat menyembunyikan keterjutannya " Ck ck ck , tumben - tumbenan kalian telat " 

Sakya hanya dapat memasang ekspresi jengkel . Bagaimana tidak jengkel . Menurut Sakya pria yang di depannya ini terlalu banyak berbasa -basi . Sedangkan Theo  dan Visha menunduk  . Merasa bersalah .

" Pak, udah cepetan . Kalo mau ngasih hukuman langsung kasih aja . Jangan banyak basa - basi , emang dikira gak panas di sini terus " cecar Sakya sebal 

Refleks Visha dan Theo menengok ke arah Sakya . Merasa tak percaya dengan apa yang Sakya ucapkan tadi . Satpam tersebut melakukan hal yang sama dengan Visha dan Theo . 

" Oh... kamu berani sama saya ? " satpam tersebut mulai terpancing oleh Sakya 

" Yasudah . kalian bertiga lari keliling lapangan lima belas kali " lanjut satmpan tersebut " gak boleh ada yang jalan saat berlari " 

' Shit ! , gara - gara Sakya gw jadi kena batunya ' batin Visha kesal 

Tanpa basa - basi . Sakya , Theo , dan Visha masuk ke dalam area sekolah mereka . Mereka memakirkan kendaraannya terlebih dahulu , setelah itu mereka menjalankan hukuman yang di berikan oleh pak Mamad.

Sakya dan Theo merasa biasa - biasa saja , tetapi Visha , Saat putaran ke delapan , Visha sudah merasa sangat kelelahan . Mengingat dirinya bukanlah pelari yang baik seperti Theo dan Sakya .

' Aduh , gw capek banget , mana gak boleh istirahat ' batin Visha Lelah 

Akhirnya dengan memaksakan dirinya . Visha dapat berlari sebanyak putaran yang di berikan oleh pak Mamad . Selesai mereka melakukan hukuman , Visha langsung menepi ke arah tempat duduk yang tak jauh dari dirinya .

Visha mengelap keringat yang sedari tadi telah mengucur deras dari keningnya . Theo yang melihat hal tersebut langsung berjalan untuk memberikan minum miliknya kepada Visha.

" Nih , ambil aja . Gw ngeliat lo kecapean " ucap Theo menyodorkan botol minum miliknya 

Visha mendongakkan kepalanya . Melihat Theo yang terkena terpaan sinar matahari dan embusan angin dapat menambahkan kadar ketampanan yang di milikinya .

' Terimakasih Tuhan telah mengirimkan malaikat setampan dan sebaik Theo ke sini ' batin Visha ngaco 

Visha menerima botol minum tersebut sembari tersenyum lalu meminumnya dengan rakus . Theo yang melihat hal yang di lakukan Visha  lantas ia terkekeh geli . Melihat betapa lucu nya seorang Visha minum serakus itu.

" Minum nya pelan - pelan " ujar Theo duduk sebelah Visha 

Visha akhirnya merasa dahaga yang sedari tadi ia pikul telah hilang . Visha mendongakkan kepala nya untuk melihat Theo.

" Lo gak haus ? " Visha menyodorkan botol minum milik Theo " Eh , sorry banget . Gw habisin minumnya " 

Theo membalasnya dengan tersenyum . Sebenarnya sedari tadi Theo merasa haus , tetapi ia juga tak tega untuk melihat Visha kelelahan .

" Gak papa . Gw udh minum kok tadi " balas Theo tersenyum 

Sakya yang sedari tadi melihat interaksi antara ke dua manusia tersebut, hanya dapat menggerutu sebal . Sakya merasa terabaikan untuk yang ke sekian kalinya . Sakya lalu berjalan ke arah Visha dan menyodorkan botol minum miliknya yang masih terisi penuh .

" Nih ambil " Sakya menarik paksa tangan Visha lalu menaruh botol minumnya

Visha mematung . Menahan mati - matian keterjutannya . Bagaimana tidak , Sakya yang terkenal dengan musuh besar nya Visha dengan tiba - tiba memberikan botol minum miliknya ke Visha.

" Jangan ge - er , gw ngasih , karena gw pengen ngerekam lo yang minumnya kayak kerasukan tadi " jelas Sakya 

' Emang ini bocah kagak ada akhlak dari dulu ' batin Visha kesal 

Theo yang mendapatkan pemandangan seperti itu hanya tersenyum tipis . Dengan kasar , Visha mengembalikan botol minum milik Sakya ke tangan Sakya .

" Nih gw gak butuh , btw gw juga udah cukup kok dari punya Theo . Gak usah sok - sok ngasih " ucap Visha pedas

Visha yang merasa telah selesai dengan hukumannya lekas mengambil tas miliknya lalu berjalan ke arah kelas . Meninggalkan Sakya dan Theo yang masih mematung .









Hola , maaf ya klo update nya telat :)) . Semoga terhibur 

                                                                                 - alnufer - 





La diferenciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang