PERFECT

Bersabar

Aku berangkat ke sekolah bersama Ayahku.

Sesaat sampai di sekolah, aku ragu ragu untuk berjalan menuju gerbang sekolah.
Aku lupa hari ini Hari senin, Akupun memaksakan diri, Berjalan sambil menutupi muka menggunakan jaket karena besarnya rasa malu ini.

" Ri kenapa muka lu ditutup tutupin? " ujar temanku wendi

" Eh engga apa apa, lagi pingin aja "

Lalu datang ketua genk sekolah bersama teman temannya sedang berjalan jalan, Dia bernama Roni.

Roni tak sengaja melewati kelasku, dan melihat aku yang sedang memakai jaket.

" hey Lu! Lepas jaket nya! Gak sopan banget di kelas pake jaket " ujar teman sebaya Roni.

" Siapa? Mana orangnya? " ujar Roni

Temannya pun menjawab " dia tuh bos, kayanya Fahri anak IPS "

Aku pun dipaksa untuk menghadap Roni sampai diseret seret.

" Eh kenapa? Mau apa? Bukannya kalian pada Upacara sana.. " Ujarku sambil menahan diri.

Roni pun menghampiri ku, dan membuka penutup jaketku.
Teman sebaya Roni pun tertawa terbahak bahak melihat mukaku.

" hahahaha... di sekolah kita kedatangan Joker " ucap Roni.

Akupun tersipu malu, dan menahan diri bersabar menahan emosi.
Tiba-tiba datang Guru BP ke kelasku

" Hey kalian bukannya pada Upacara malah pada kumpul kumpul dikelas! Ayo ke lapang! Kalau ngga sama saya seret satu satu! " Bu Liya Guru BP yang terkenal Killer.

Akhirnya, Roni dan teman-temannya ke Lapangan. Aku pun ikut ke lapang tapi aku berbelok ke UKS berpura pura sakit.

" Aaa! Kenapa! Kenapa! " aku di UKS yang sambil menahan emosi.

~~~

Upacara selesai, Aku masih berdiam di UKS. Aku menolak ke kelas, aku berpura pura bilang kepada petugas PMR bahwa aku masih Pusing dan masih butuh istirahat.

Wendi sahabatku, menjengukku ke UKS melihat keadaanku. Aku menceritakan semua kejadian kepada Wendi. Wendi pun mendengarkannya dan siap menolong apabila aku Butuh bantuan.

Hati akupun lumayan lega, karena ada sahabat terbaikku yang siap menolongku apabila ada yang mengolokku.