"terkadang hanya dengan kehadiran mu membuat aku tenang sobat"
_Tania_
____________________
"Tania...taniaa..woi!!! Blengak blengok aja Lo..." Kejut Tia melambaikan tangan di hadapan Tania yang terbawa lamunannya.
"Lo mikirin apaan sih?!"
Tanya Tia yang hanya di gelengkan oleh Tania ."Iya,mikirin apaan sih Lo Tan..
Kaya orang udah punya anak lima aja"
Repet Ica sambil meneguk jusnya."Guys,gue cabut dulu.."
Tanpa basa basi lagi Tania langsung pergi dari kantin, meninggalkan kedua sahabatnya."Ini nih! Teman ga tau diri. ...
Main ninggal-ninggalin aja tuh anak"
Cemohan Tia melihat kepergian Tania yang buru buru itu.Tania menuju ke belakang kampus,tempat kejadian tersangka Lisa bunuh diri.
Tempat itu sudah di tutupi oleh polisi,satu orang pun tidak ada yang boleh menginjak kaki di sana.
"Apa ini tempatnya?!..." bisik Tania bertanya dan mendekati tempat itu perlahan.
'hahh!!'
Tania terkaget mundur sambil menutup mulutnya,benar saja tempat itu dipenuhi oleh lumuran darah.
Tania sedikit berjalan kedepan melihat situasi yang lainnya."Tania...! Tolong... tolong gue..!"
Suara halus seseorang dari belakang Tania, berhasil mengejutkan tania yang hendak mendekat ke arah kecelakaan itu.Dengan segera Tania menoleh. namun aneh, tidak ada seorang pun di sana.
"Mbak! Ngapain disana?" Tanya pak Karto mendekat ke arah Tania, seorang penjaga keamanan kampus tersebut.
"Eh bapak! Ga ada pak!"
Jawab Tania kaku dengan sedikit senuyum hambarnya."Yasudah! Kamu masuk sana!"
"I-iya pak!"
Tania langsung berjalan menjauh dari belakang kampus,sesekali ia menoleh melihat pak Karto berlakuan aneh, tidak seperti biasanya.°°°
"Tania! Lo dari mana aja si?!" Tanya ica khawatir mendekat ke arah tania."Eng-engga, tadi gue cuma habis dari toilet"
Bohong Tania dan langsung menarik tangan ica menjauh."Ada apasi...!"
"Eh ca! Lo ngerasa aneh ga si sama pak Karto?"
"Aneh gimana maksud Lo?.."
Tanya ica tak mengerti."Ya...ya gue ngerasa aneh aja gitu..." Ucap tania sambil memungut dagunya bingung dan diikuti oleh ica
"Au ah! Lo ga berfaedah banget ngomong nya...yuk!!"
Timpal Tania berlalu yang mampu membuat ica pusing tujuh keliling kali lebar :∆"Lah! tu anak makin hari kok makin sinting aja ya...demi apa coba gua punya sahabat ga jelas gituh"
Ica menepuk keningnya,bergeleng bingung dan beranjak mengejar Tania."Woi tunggu!!"
>_<°°°°°°
"Seandainya aja raka masih ada,pasti gue ga bakalan gini...gue kangen banget sama raka ca!"
Keluh Tania memegang kepalanya.
Ica hanya bungkam,mengelus lembut pundak Tania."Gue juga ga tau kenapa ini bisa terjadi sama raka tan "
Saut ica dengan nada prihatin nya."Lo sabar aja ya,Lo harus kuat!!!
Tania yang dulu ga lemah gini...
Strong donk!!!!"
Seru ica menyemangati tania sambil mengepalkan tangannya.tania menoleh,menatap ica yang tersenyum disampingnya.
"Hm,iya ca....makasi ya! Lo sahabat terbaik gue"
Ucap Tania tersenyum dan memeluk tubuh ica erat."Iya Tan..gue akan selalu ada buat Lo.."
Batin ica tersenyum dan membalas pelukan Tania." kok ada acara meluk ga ngajak ngajak sii.."
Tiba tiba suara tia membuyarkan lamunan tania di pelukan ica.Tia mendekat dan memejamkan matanya ingin memeluk mereka berdua
" ih lo apa apaan si tia...
Dasar lesbian loo!!"
Cegah ica sebelum tia memeluknya."lah lo mah..sini...gue kan pengen juga di peluk!"
Ucap tia memanyun kan mulutnya,merasa kesal dengan ica."Manja boleh! Bego jangan..."
"Sini..sini..peluk mama nak!"
Lanjut ica melentangkan tangannya ke arah tia,dengan ekspresi tawa yang ditahan.Tania tersenyum geli,sifat mereka yang suka kekanakan dari smp masih saja kumat sampai sekarang.
"Jijik!"
Tia langsung berdiri sambil berdacak pinggang,dan membuang pandangannya tak ingin menatap ica, layak anak TK yang merajuk karna tidak kebagian permen.Ica mergedik geli,sangat suka melihat wajah gemeys itu merajuk
"Ah! Yuk pergi!"
Ajak tania berdiri membuyarkan suasana."Kemana?" tanya tia dan ica bersamaan membuat wajah tania menatap ngeri wajah bloon sahabatnya itu.
" mau beli celemek sama nasi goreng pake ayam semur ga lupa ikan bakar sama telor mata sapi juga dan sosis pake saus kecap sambala sambala..sambalado terasa pedas terasa panas...."
(Cie yang baca sambil nyanyi ><')Tia dan ica saling menatap sesat kemudian kembali melihat tania dengan mulut me-nga-nga nya.
(Tak mengerti,plus bingung bin pusing)<> -Alias bego lo pada-"Ya masuk kelas lah...emang lo pada..,mau? di hukum karna telat lagi?!"
Sergah tania dan langsung meninggalkan kedua bocah payah itu yang masih bengong di taman kampus.(Nayla keycha)
(Tiana Nadella)
*****
Maaf ya geje:\
Don't forget saran dan kritikannya.
tinggalkan jejak sebagai Readers yang setia.Jangan menjadi pembaca gelap.
Tinggal kan jejak starrs:)Vote!
Coment!
Follow!
See UU!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightstalker🥀
De TodoSANG PENGINTAI MALAM Tania,seorang remaja berusia 19 tahun ini sering melihat penampkan aneh Yang tiap malam mengintai disetip tidurnya.Tak hanya itu,mereka terus saja mengikuti kemanapun ia pergi. Hingga membuat rasa penasarannya muncul dengan sebu...