Pulang Sekolah#3

44 2 4
                                    

Setelah melalui hari yang biasa saja, akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi, beberapa siswa lebih memilih untuk langsung keluar kelasnya daripada melaksanakan jadwal piket, ra nduwe akhlah tenan yo ra.

"Tik mau balik kapan nih?" Tanya dika kepada tika.

"Lah kalian pulang bareng?" Tanya dinda yang tak mengerti apa apa.

"lo gatau klo mereka kakak adik?" Tanya rifki kepada dinda.

"Lah, mereka kakak adik? Seriusan lo?" Tanya dinda semakin penasaran.

"Welah, mereka anak kembar din, ya allah masa kagak tau si lu" ucap vero heran.

"Mbeh mereka kembar? Kagak mirip keknya, njir kirain gebetan:v" celutuk dinda sambil tertawa.

"Bukan lah, yakalik kembaran sendiri di embat" ucap dika dengan kesal.

"Sing tenang dik sing tenang" ucap rikha sambil menenangkan dika.

"Ekhem, klo itu baru gebetan" goda tika sembari menepuk pundak rikha.

"Weh mah piye wi, wagu wagu" jawab dika ragu.

"Yaudah woy, bu hajah vero mau pulang bareng mas robi?" Tanya robi kepada vero.

"Punten yak Robi Bakhrul Astaghfirullah hal adzim, najis gue pulang bareng lo" sembari menatap sinis robi.

"Robi sabar nggih:v mbak vero belom peka, hahaha" celutuk cepay sambil tertawa dan diikuti tawa teman temannya yang lain.

"Lah, jadi disini yang jomblo cuma gue?" Tanya dinda dadakan.

"Santai din, gue juga jomblo kok, jangan jangan kitaaa Jo.......doh" jawab cepay sok sok an.

"Idih ogah gue sama anak alay kayak lo, haha" kata dinda sambil tertawa.

"Ati ati ntar jodoh lho" kata robi asal nyerocos.

"Heh liat si tika noh" bisik vero kepada robi.

"Etdah ni bocah malah pada bisik bisik, ntar malah jadian beneran lho" kata dika sambil tertawa.

Vero menyadari tika yang kesal karena dinda dan cepay, vero tau betul tentang tika, dan vero juga tau bahwa tika masih menyimpan sedikit rasa kepada cepay, vero kira mereka sudah selesai, tapi ternyata vero salah.

Tika yang tidak bisa menahan rasa kesalnya pun segera mengajak dika untuk pulang.

"Dik balik yuk, gue capek nih" ajak tika kepada dika.
Dika yang ngeh sama sifat kembarannya pun segera mengiyakan.
"Yaudah guys kita duluan ya, sampe ketemu besok, bye guys" ucap dika sembari berjalan keluar kelas bersama tika.

"Bye dik" ucap mereka serempak.

"Raffles ko diem aja daritadi?" Tanya dinda kepada raffles.

"Mager ah" jawab raffles sambil merapikan buku buku nya.

"Etdah dari dulu sampe sekarang lo ga berubah ya fless, tetep stay sama sifat mageran lo" ucap rikha kepada raffles.

"Gue ga suka basa basi, ribet" jawab raffles sambil menekankan kata ribet.

"Sing tenang fles, santuy tetep kalem" kata vero sembari menenangkan raffles.

"Yaudah gue balik dulu ya guys sama vero, bye" ucap robi sambil menarik tangan vero.

"Ciee yang main tarik tarik an" ucap rifki.

"Pajak jangan lupa woy!" Celutuk rikha tak mau kalah.

"Yaudah guys gue duluan ya, udah dijemput sama bokap nih, bye" ucap dinda.

"Cieilah bokap ga tuh" kaya rikha sambil tertawa.

"Gue sama cepay juga duluan ya" ucap rifki sembari mengajak cepay pulang.
Setelah cepay dan rifki keluar kelas, tiba tiba aldi mengahampiri rikha dan raffles.

"Lo pulang naik apa?" Tanya aldi kepada raffles.

"Gue ga ada yang jemput nih di, anterin gue yuk:v" pinta rikha kepada aldi.

"Njir gue tanya raffles, bukan lo" jawab aldi ketus.

"Ayok lah di, plis, gue ga ada yang jemput nih" ucap rikha memohon kepada aldi.

"Dika mana?" Tanya aldi.

"Udah pulang bareng kembarannya lah, si tika" ucap rikha kesal.

"Ga bareng dia?" Tanya aldi lagi.

"Lah emang gue siapanya bisa pulang bareng dia? Lagian lo kenapa si nanya nanya ga jelas" ucap rikha mulai kesal.

"Klo lo pulang naik apa?" Tanya aldi kepada raffles dan menghiraukan pertanyaan rikha.

"Etdah si aldi, ratoto tenan e we, setidaknya jawab dulu pertanyaan gue kek" ucap rikha tidak terima.

"Gue bawa sepeda, lo anterin rikha aja" jawab raffles.

Aldi yang notabennya adalah temen yang cuma bisa deket sama rikha dan raffles pun akhirnya mengiyakan rikha pulang bareng dengannya.

"Asik, makasih raffles, yok di buruan, bye raffles" ucap rikha sembari menarik tangan aldi keluar dari kelas.

"He'em" jawab aldi dengan ketus.

"Etdah dinginnya kumat lagi" ucap rikha.

"Bodo"

*bisa bisa nya dia suka dika tapi pulang bareng gue, gimana ceritanya gusti* batin aldi.

"Gausa mbatin lo, gue gasuka sama lo, lo kan tau sendiri gue sukanya sama dika:v gue cuma bingung mau pulang naik apa" ucap rikha seperti paham apa yang sedang di batinin aldi.

"Oh" jawab aldi hanya ber oh ria.

"Kambink lo di" ucap tika sambil memukul kepala aldi.

"He"

Raffles pun segera keluar kelas dan mengambil sepedanya diparkiran, lalu pulang ke rumah.
YEAY :v
-
-
-
-
Maaf banget ges jarang update, lagi mager e:v btw gue bingung peran utamanya siapa hehe, jadi semuanya bisa jadi peran utama :v
Thanks yang udah baca, jangan lupa vote + comment.

9RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang