007

32 3 1
                                    


Padang, Sumatera Barat , 2 tahun lalu.

Kyra berjalan menuruni minibus yang dinaikinya. Matanya terbelalak, ia terperangah dengan pemandangan indah yang disajikan kota Padang. Ia melepas earphone yang melekat pada telinganya sejak ia turun dari pesawat di Bandar Udara Internasional Minangkabau itu.

Kyra sendiri datang ke Padang bukan tanpa alasan, ia adalah utusan dari DKI Jakarta yang mewakili provinsi untuk lomba OSN Geografi yang kebetulan tahun ini diadakan di Padang.

"Wah gila bagus banget." Ucap Kyra.

"Lo tau ga, jembatan ini tuh kalo kita terus, ada Gunung Padang, konon disana Siti Nurbaya dimakamin. " Ucap Rey, salah satu peserta lomba OSN dari DKI Jakarta.

"Oh gitu.." Kyra mengangguk sembari melayangkan pandangannya ke arah gunung yang nampak dari ujung jembatan Siti Nurbaya.

"Dibawah jembatan ini, ada sungai namanya Batang Arau, panjangnya 156 meter. " lanjut Rey.

"Lo nampak terlihat tau segalanya, Lo asli padang? Tanya Kyra penasaran.

"Kalo gue gak tau segalanya, kenapa gue di bis ini sekarang?" Balas Rey sembari tertawa.

"Elah, internet banyak kali info kayak gitu. " Jawab Tia, perwakilan DKI Jakarta untuk OSN Fisika.

"Eh sotoy, enggak yaa. "

"Halah siniin hpnya gua liat history nya. "

"Nggak ngapain. "

Merekapun mulai berdebat, Kyra menggelengkan kepalanya dan melihat ke sekeliling. Menatap senja di Jembatan Siti Nurbaya mungkin adalah ide terbaik untuk menikmati alam.

Kyra mengeluarkan smartphone nya, melepas casing hp nya yang salah type itu, dan mulai mengabadikan momen indah dalam foto.

Kyra mendekat, mencari spot terbaik dari jembatan ini untuk diabadikan. Saat ia mencoba mencari cari spot, ia menangkap sesosok pria di kamera itu. Pria itu nampak sangat lesu, ia berada di sisi kanan jembatan itu. Kyra sedikit mendekat. Tatapan kosongnya membuat siapapun yang melihatnya bergidik. Pria ini menaikkan satu kakinya ke atas pagar pembatas yang lebih tinggi dari pijakannya.

Kyra berharap, seseorang akan mencegahnya melakukan apapun yang akan pria itu lakukan. Namun entah mengapa jembatan yang biasanya ramai pengunjung ini tiba tiba mendadak sepi.

.
.
.

Pria itu menghela nafasnya berulang kali, sudah ratusan kali ia memikirkan apakah langkah yang dilakukannya ini benar. Namun Tuhan, semesta, dan dirinya nampaknya tak kunjung memberi jawaban. Ia menaikkan kakinya ke atas pagar pembatas yang lebih tinggi dari pijakannya. Bersiap mengucapkan selamat jalan pada dunia. Ia me-

"Mas" satu panggilan berhasil menagetkan pria itu. Kakinya yang semula naik ia kembalikan ke tempat asal. Jantungnya berdegup kencang, napasnya memburu.

"Bole minta tolong fotoin ga? Hehehe. " Kyra tersenyum ramah.

"Oke." pria itu menjulurkan tangannya yang bergetar. Kyra memberikan smartphone milik nya dan memberikannya pada pria itu. Sedangkan ia pergi ke tempat teman temannya sudah mengatur pose untuk foto bersama.

"Eh mas casingnya dicopot dulu!!" Teriak Kyra dari jauh

"Hah napa musti copot dah?" Tanya Gina, perwakilan OSN Biologi

"Order casing, baru sampe kemaren, tapi ternyata salah tipe olshopnya, tapi daripada tu hp bonyok, casingin aja dah. " Jawab Kyra.

Pria itu menurut, ia membuka casing anticrack yang masih putih bersih itu. Namun sebuah foto terjatuh. Pria itu menoleh ke arah polaroid yang terjerembab di lantai semen, dan hendak mengambilnya.

"Ayo mas, capek nihh gayaa. "  satu teriakan dari 6 manusia itu membuatnya mengurungkan niatnya.

CEKREK CEKREK CEKREK

Beberapa foto dengan berbagai gaya berhasil diabadikan lewat kamera smartphone Kyra.

"Anak-anak ayo !! kita sudah harus stay di hotel jam 7, akan ada sedikit materi buat besok!!" Teriak Pak Ardan, guru pembina yang mendampingi dan membimbing para siswa-siswi peserta OSN dari DKI Jakarta.

"Okee pakk. " jawab mereka serempak

Kyra pun berlari menghampiri pria yang memegang handphonenya itu.

"Makasih mas. " ujarnya sambil tersenyum saat pria itu memberikan handphone dan casing miliknya.

Pria itu menatap punggung Kyra yang menjauh.

"Mbak, fotonya!" Ia memanggil Kyra. Ia teringat masih ada foto dibalik casing yang tadi terjatuh. Namun terlambat, Kyra sudah memasuki Bus dan menghilang.

Didalam bus, Kyra tersenyum menatap jalanan. Hari ini ia menyelamatkan nyawa manusia yang nyaris terenggut.
Mungkin takdir yang memberinya kepercayaan, agar pria ini tetap hidup dan tidak meloncatkan dirinya diatas jembatan Siti Nurbaya.
Dan tetap hidup, layaknya manusia.

Kyra berhasil menerbitkan matahari di senja Padang hari ini. Sesuai namanya, Kyra, dia matahari, yang membawa terang dalam dunia.

Yap sesuai yang thor perna bilang, eps hari ini itu Flashback!!
Trus author juga udah baik hati nih sehari 2 part //jarang jarang loh.

Jadi gimanah? Mantap?
Ada apa si dengan masalalu Kyra nih?
Btw OSN itu Olimpiade Sains Nasional, biasanya nanti itu tahap pertama ada seleksi tingkat kabupaten, abis itu tingkat provinsi, trus baru dipilih siapa yang akan mewakili untuk maju ke OSN. Bidangnya macem macem, ada fisika kimia biologi, sejarah geografi, ekonomi, matematika dkk. Kegiatan ini rutin diadakan tiap tahun, tempat pelaksanaannya juga berbeda beda!!

// Kok tau sih thor?

Author pernah pinter ehehe, sempet ikut OSN IPS seleksi tingkat kabupaten, hampir maju provinsi sih, tapi ga sampe wkwkwkwk.

Dahlah ini part dikit mala banyak curhatnya. Wkwkwk udah itu dulu.

Fyi author rela ga jdi nonton CLOY demi nyelesain part ini gengs! Ehehe. Gapenting ya? Oke makasi

ASUPAN TIME

ASUPAN TIME

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Menulis tak terbatas dan melampauinyaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Menulis tak terbatas dan melampauinyaaaa

étoileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang