O1 ; night of destruction

11.9K 713 37
                                    

Seoul 23.55 KST

Tok Tok Tok

Ketukan pintu dari luar sana terdengar begitu jelas ditelinga gadis berambut pirang itu. Namun ia tidak mengubris nya karna terlalu lelah untuk berjalan dan juga ia takut jika yang datang pencuri atau semacamnya.

Menarik selimut bercorak garis hitam putih itu hingga menutupi seluruh tubuhnya. Tapi tetap saja pelaku yang terus mengetok pintunya tak kunjung berhenti. Ada rasa was - was pada dirinya sendiri. Sebab ia hanya tinggal sendiri. Orang Tuanya telah tiada 3 tahun lalu. Membuat nya harus mandiri dan menjaga diri sendiri.

Tok Tok Tok

Meremas selimut yang menutupi tubuhnya, Gadis itu semakin keringat dingin. Ia tidak mau mati atau semacamnya diusia begini. Ia ingin membanggakan dulu orang tuanya walaupun mereka sudah tiada didunia.

Akhirnya ketokan pintu itu berhenti. Membuatnya bernafas lega dan menurunkan sedikit selimutnya hingga bahu. Menatap langit-langit kamar bernuansa putih merah muda itu dalam diam.

Ting!

Satu pesan yang berasal dari kontak bernama 'Jung Sialan Jaehyun' tertera di lockscreen handphone nya. Gadis itu mengulurkan tangan untuk mengambil handphone miliknya yang berada dinakas tepat disamping kasur.

Jung Sialan Jaehyun
buka pintunya , aku lelah karna terus mengetuk tapi kau tidak kunjung membuka pintunya.

Read.

Gadis itu berdecak kesal, menyibakan selimut yang ia gunakan, menuju pintu utama rumahnya dan membukakan pintu untuk tamu yang tidak diundang nya itu.

"Yakkk! Jung Sialan Jaehyun! dengan cara mengetuk tanpa bicara, kau membuat ku takut bodoh !"

Jaehyun tertawa kecil, lalu menjawab ucapan sahabat nya itu. "Apa kau lupa? aku sangat suka membuat mu kesal."

"Yayayaayayaya, terserah mu. Kau bawa apa?" Sebut saja Chaeyoung. Ia melihat Jaehyun membawa kantung plastik berwarna hitam. Pikirnya itu makanan.

Jaehyun memajukan wajahnya sedikit, membuat Chaeyoung mundur satu langkah. "Aku membawa soju." ucap Jaehyun berbisik membuat pupil mata Chaeyoung melebar.

"Kau ingin minum bersama ku? kenapa tidak dengan teman - teman mu saja? kau tau kan aku tidak bisa meminum minuman seperti itu."

"Aku bosan didorm, jadi aku membawanya kesini, setidaknya kau harus mencobanya walaupun sedikit."

"Tidak."

"Jika kau tidak mau meminumnya, ijinkan aku meminum nya disini. Aku sangat stress karna jadwal ku akhir - akhir ini sangat padat."

Chaeyoung menghembuskan nafas nya kasar, dan memberi akses Jaehyun untuk masuk kedalam rumahnya.

Jaehyun berjalan masuk kedalam rumah Chaeyoung menuju dapurnya, mengambil dua gelas dan meletakkan dimeja makan.

"Yakkk ! kenapa kau mengambil dua gelas? memang nya siapa yang kau ajak minum bersama? hantu?"

"Tidak. aku mengajak mu."

Chaeyoung memutar kan bola matanya malas, tidak ingin berdebat dengan Jaehyun yang tentu saja akan membuat nya kesal. Ia lebih memilih duduk dibangku yang ada dimeja makan itu.

15 menit menatap Jaehyun bosan yang sepertinya sudah terpengaruh alkohol, Chaeyoung beranjak kelemari pendingin dan mengambil sekaleng soda.

Chaeyoung membuka kaleng soda itu dan meneguknya ditempat. "Chaeyoung - ah." Chaeyoung berbalik ketika merasa namanya dipanggil. "Yaa-" Chaeyoung membeku mendapati Jaehyun yang tepat didepan nya dengan keringat yang membasahi wajah dan juga rambutnya.

"Yakkk! kau mengaget-mphhh"

Chaeyoung melebarkan bola matanya, tak percaya apa yang sedang dilakukan sahabatnya itu. Jika ini mimpi. tolong cepat bangun kan Chaeyoung.

5 menit diam tanpa memberontak, Jaehyun mulai melumat bibir Chaeyoung dan mengunci tubuhnya.

Hingga Chaeyoung tersadar dari lamunannya, mencoba memukul dada bidang Jaehyun namun nihil, Jaehyun tidak kunjung melepaskan ciumannya. Ini tidak boleh terjadi.

Chaeyoung terus memberontak ketika Jaehyun mulai meraba perut mulusnya. Tapi sama saja hasilnya, Jaehyun malah makin mendekat kan dirinya.

Jaehyun melepaskan ciumannya, dan beranjak keleher putih milik Chaeyoung membuat tanda kemerahan. "Jaee, sadarlah." Chaeyoung berusaha menepuk pipi chubby Jaehyun. "Jangan lakukan ini." Chaeyoung sudah menintikan air matanya, Ia tidak mau masa depan nya dan Jaehyun hancur.

Terus memberontak hingga lelah, hasilnya tetap saja, Jaehyun tidak kunjung sadar, entah berapa gelas ia minum malam itu. Dan malam itu, Malam dimana drama ini akan dimulai.

⸝⸝﹫pregnancy , jaerose。

05.30 KST

Chaeyoung terbangun dari tidurnya ketika matahari belum menampakkan dirinya dibumi. Perlahan matanya terbuka, dan betapa kagetnya dia melihat Jaehyun tepat didepan wajahnya, dengan tangan kekar yang melingkar dipunggung nya.

Berusaha mengumpulkan nyawanya, mengingat terjadi apa tadi malam. Setelah mengingat nya, Chaeyoung buru - buru beranjak dari kasur dengan perlahan, takut sahabatnya itu terbangun. Ia berjalan kekemar mandi, tapi langkahnya terhenti. Ketika Ia merasakan selangkangan nya sangat perih.

Dengan paksa, Chaeyoung melanjutkan langkah kekamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya. Selesai itu, Ia mulai membersihkan kekacauan yang dibuat Jaehyun, agar terlihat tidak terjadi apa - apa tadi malam. Chaeyoung tidak ingin Jaehyun tau apa yang terjadi, Jika suatu hari nanti ia hamil, Jaehyun tidak perlu menanggung nya dan tidak akan pusing dengan karrir nya nanti.

Setelah selesai, Ia memakai kan Jaehyun celana, jangan berfikir negatif, Chaeyoung terus saja memalingkan wajahnya, walaupun tadi malam ia sempat melihat nya sebentar.

Dilihat nya sudah beres, Chaeyoung beranjak mengambil jaket dan dompetnya, menuju toko kesehatan yang buka 24jam.

𓂃 𓂃 𓂃 𓂃 𓂃 𓂃 𓂃 𓂃 𓂃 𓂃

tbc



pregnancy ; jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang