O3 ; flats

6.6K 613 18
                                    

Haechan buru-buru membuka pintu mobil dan menutupnya kasar, ia sangat excited bertemu dengan nuna kesayangan nya itu. Pasti akan banyak makanan enak.

Sedangkan Jaehyun hanya menggeleng kan kepalanya heran, sembari menurunkan sedikit topinya. Lalu berjalan mendekati Haechan yang sudah berada didepan gerbang rumah Chaeyoung.

"Hyung, lihat pagarnya di kunci!"

Jaehyun menyeringitkan dahinya, lalu menunduk sedikit melihat gembok yang melingkar di gagang pagar.

"Sepertinya Chaeyoung pergi lama, biasanya jika sebentar dia tidak akan menggemboknya." Jaehyun berdiri tegap sebelum melanjutkan perkataan, "Kita tunggu saja dimobil, mudahan dia pulang secepatnya."

Terlihat raut kekecewaan di wajah coklat Haechan dari balik maskernya, padahal dia sangat tidak sabar memakan semua masakan nuna kesayangan. Haechan sampai rela tadi tidak makan siang agar ia puas makan dirumah Chaeyoung.

Haechan mengangguk lesu lalu berjalan mengikuti Jaehyun yang sudah jalan terlebihi dahulu ke mobil, mungkin cacing didalam perutnya bisa di ajak kerja sama sebentar sambil menunggu nuna nya datang.

Satu jam dalam kebosanan, Haechan akhirnya menyerah dan meminta Hyung nya mengantarkan nya ke Restaurant terdekat, sungguh ia sangat lapar setelah menunggu Chaeyoung yang tak kunjung menampakan dirinya.

Sekarang Haechan dan Jaehyun sedang berada di Restaurant terdekat dari rumah Chaeyoung. Hari sudah mulai gelap, karna tadi mereka memutuskan menambah setengah jam lagi untuk menunggu Chaeyoung. Entah apa yang membuat mereka ingin sekali bertemu Chaeyoung.

"Hyung! Kenapa tadi kita tidak menelfon nuna Chaeyoung! kan dia bisa langsung pulang jika tahu kita menunggu nya."

Oke, ini terdengar sangat bodoh. Mengapa Jaehyun dan Haechan baru menyadari nya ketika mereka baru selesai makan? Mungkin efek karna lapar atau semacamnya? entahlah, hanya mereka yang tahu.

"Kau bodoh Haechan." Ucap Jaehyun.
"Hey! kau juga hyung." Jawab Haechan tak terima. "Kau lebih bodoh! mengapa tidak mengatakan nya dari tadi huh?"

"Kau yang lebih bodoh hyung! dari tadi kan aku lapar, jadi di otak ku hanya makanan, kau tahu kan otak ku kecil, nah aku baru menyadari nya ketika selesai makan, jadi kau yang bodoh hyung!"

Jaehyun hanya memutarkan bola matanya malas, tidak berminat menanggapi omongan Haechan dan memilih menelfon Chaeyoung.


⸝⸝﹫pregnancy , jaerose 。


Chaeyoung menggandeng tas besarnya dan menyeret koper besar nya ke salah satu rumah susun yang tidak jauh dari tempatnya berhenti.

Chaeyoung pindah disalah satu desa di provinsi Gyeongsang Utara , Korea Selatan.

Merasakan sesuatu di saku nya bergetar, Ia buru-buru merogoh sakunya dan mengambil benda persegi panjang itu.

Bodoh. Bodoh. Bodoh. Mengapa aku lupa mematikan handphone ku?. Batin Chaeyoung.

Buru-buru Chaeyoung mengangkat nya setelah mengerutuki kebodohan nya yang lupa mematikan handphone nya.

"Yeoboseyo?"

"Chaeyoung-ah, kau dimana? aku sedari tadi menunggu mu bersama Haechan."

"Lebih tepatnya menunggu masakan nuna!"

Teriak Haechan disebrang sana, membuat Chaeyoung tertawa kecil. Tapi tak bertahan lama, otaknya langsung memikirkan alasan apa yang harus di beri Chaeyoung agar Jaehyun percaya.

Ah ayolah, Jika Chaeyoung pergi begitu saja tanpa Jaehyun tahu, pasti itu akan mencurigakan, lebih baik ia mencari alasan agar Jaehyun tidak mencarinya lalu menemuinya.

"Chaeyoung? Apa kau masih disana?"

Suara Jaehyun dari sebrang sana membuyarkan lamunan Chaeyoung

"Ah, nee. aku sedang berlibur, refreshing sebentar sebelum aku melamar kerja."

"Ah, begitu. Yasuda tidak apa, Cepat kembali, aku menunggu mu dahhh!"

Bip-

Telfon itu di matikan sepihak oleh Jaehyun. Chaeyoung menghembuskan nafasnya lega, lalu melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi.

Chaeyoung melihat alamat yang dicatat nya tadi, lalu melihat kembali nomor rumah yang akan di tinggalkan nya.

"403-"

"Benar, ini rumahnya."

Chaeyoung tersenyum, lalu membuka Rumah itu. Kembali menyeret koper dan menggandeng tas besar nya, lalu menutup pintu rumah. Mendaratkan bokong nya di sofa sembari membuang nafas kasar. Perjalanannya cukup melelahkan.

Tak butuh waktu lama , Chaeyoung bangkit dari duduknya dan berniat membersihkan diri lalu tidur. Berharap besok kisah hidupnya tidak seburuk apa yang di bayangkan nya.

𓂃 𓂃 𓂃 𓂃 𓂃 𓂃 𓂃 𓂃 𓂃 𓂃

tbc

pregnancy ; jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang