Chapter 2: dewi yang psiko (part3)

74 20 4
                                    


Sekarang ini hidup ku diujung tanduk. Bagaimana tidak, kalau pisau itu hampir menusuk leher ku.

"Mati! Mati! Mati! "

Seorang dewi yang psiko mengatakan itu tepat diatas ku. Aku yang lemah terebah karena nya, meminta tolong kepada jigon.

"Tolong jigon!!!, selamat kan aku... Aku memang mau mati ditangan dewi tapi bukan dewi seperti nya! "

"Apa yang kau bilang?... Jangan bergerak, jigon jika kau bergerak tamat lah riwayat anak ini"

Keliatan nya dia semakin marah. Bukannya aku memprovokasi nya tapi aku mengatakan hal yang sebenarnya. Mana ada dewi seperti nya. Aku lebih memilih dewi gak guna dibanding dia.
(Notes: dewi gak guna adalah julukan dari salah satu chara anime isekai).

"Hentikan lah ersa! Tidak ada gunanya untuk membunuh nya! "

"Dia akan menyebabkan kerusakan di dunia ini! Jadi aku harus membunuh nya"

Mendengar kata-kata itu dari mulut dewi tersebut aku bergumam 'jelas bukan itu tujuan nya, dia membunuh karena rasa puas, begitulah ciri-ciri orang yang psiko'.

"Kau bilang sesuatu? "

"Ti-tidak"

Karena takut akan lebih memprovokasi nya aku pura-pura tidak mengatakan sesuatu.

Aku harus mencari celah dari dewi ini. Ayo berpikir lah hiro, kau adalah jelmaan dari pengantin goblin kau pasti tau cara licik untuk lepas dari nya.

"Bau ini, bau lavender"

"Wah kau hebat juga bisa mencium bauku. Tapi aku tidak akan mengasiani mu walau kau memuji ku! "

Bau? Aku baru terpikirkan suatu hal yang licik dan menjijikkan.

"Kau cantik sekali dewi ersa"

"Eh... ×2"

Jigon dan ersa tiba-tiba terkejut ketika aku mengatakan itu.

"Aku baru sadar sekarang kalau kau sangat cantik"

"A-apa maksud mu?! Jangan bicara yang aneh! "

Mantap dia termakan.

"Kau tahu melihat sikap kau yang psiko seperti ini membuat ku ingin mengatakan satu hal"

"A-apa itu"

"S-e-x-s-y"

Mengatakan itu dengan menggoda aku bermaksud untuk menggoda ersa, untuk mencari kesempatan mengeluarkan senjata rahasia ku.

"Ja-jangan kau kira aku akan tersipu oleh godaan seperti itu! "

Tidak salah lagi dia memang tersipu. Itu terbukti dari wajahnya yang memerah.

Sedikit usaha lagi untuk membuat ersa lengah. Aku menggoda ersa sambil menggerakkan kaki ku untuk melepaskan sepatu yang kupakai.

"Kau tahu ersa? "

"A-apa"

"Aku ingin jujur kepada mu tapi aku sedikit malu"

Ayo Hiro ulur lah waktu sebanyak mungkin. Jika dia lengah itu lah kesempatan ku.

"Sebenarnya aku ini seorang yang masokis"
(Note: masokis adalah orang yang memiliki kesukaan untuk disiksa)

"Eeh... ×2"

Jigon dan ersa sama-sama terkejut. Jigon terlihat tidak ingin ikut campur dia pun bersiul seperti melepaskan tanggung jawab nya.

Sementara itu ersa terlihat bingung dan gugup mengatasi situasi seperti ini.

"A-apa maksud mu ha?! Kau kira aku akan melepaskan mu?! "

"Bukan begitu ersa chan"

"Chan?! "

Dia terlihat gugup seperti ada seseorang yang menembak nya. Aku pun memegang tangan nya yang memegang pisau tepat diatas leherku.

"Ayo ersa chan kau bilang kau akan bermain dengan tubuh ku? Aku sudah siap menerima siksaan mu"

"Ha-hah?! "

Aku tidak menyangka dia tersipu. Sebenarnya aku tidak pernah tahu bagaimana jika reaksi orang yang psikopat bertemu dengan orang yang masokis asli. Tapi keliatan nya ini berhasil untuk membuat dewi psiko ini bingung.

"Ayo ersa chan. Bagi ku setiap sayatan pisau mu adalah sebuah belaian, setiap tusukan dari pisau mu adalah sebuah kecupan, dan melihat mu dari bawah sini sungguh sensasi yang luar biasa"

"Ja-jangan bicara seperti itu!, ka-kau membuat ku seperti aku ingin memperkosa mu"

"Memang itulah yang kuingin kan"

"A-apa?! Coba lihat lah situasi nya jigon pun akan salah paham dengan ku"

Melihat ersa yang sudah kehilangan nafsu membunuh nya aku pun mendorong pisau itu menjauhi leher ku dan melepaskan sepatu ku. Bukannya ingin menendang nya aku malah menaruh kaki ku tepat dimuka nya.

"Inilah senjata rahasia ku kaos kaki ini telah diblacklist oleh komunitas laundry karena baunya yang dahsyat dan kekal"

Ersa ingin melarikan diri dari kaki ku tapi aku mencegahnya. Aku menarik tangan nya untuk tidak kabur, dan menekan lebih kuat kaki ku.

"Emmm!!! Emm!!! "

"Hahaha bahkan dewi seperti mu tidak akan tahan dengan baunya. Ini lebih bau dibanding kaos kaki ayah sinchan atau pun milik flying ducthman"

Ersa tidak bisa berkata apa-apa karena mukanya tertutup oleh kaki ku.

"Benar-benar?! aku tidak heran kalau kau memang jadi pengantin goblin "

"Woi jangan berkata seperti itu. Aku masih punya hati, aku bisa sakit hati mendengar perkataan mu itu"

Jigon yang melihat situasi seperti ini memandang ku seperti orang rendahan.

Setelah mencapai klimaks nya, dan melihat dewi tersebut sudah tidak ada tenaga lagi untuk melawan, aku pun menjauhi dewi tersebut.

"Aku bingung untuk bilang kau itu hebat atau licik? Aku baru pertama kali melihat ada orang yang membuat dewi ersa terpapar lemah seperti itu"

"Ini bukan saatnya untuk ngobrol, jigon ayo cari tali untuk mengikat nya! Akan gawat jika dia bangun kembali"

Saat baru ingin mencari tali tiba-tiba tangan ersa bergerak.

"Healt"

Apa?! Dia menggunakan skill healt, ngomong-ngomong aku tidak tahu kalau kaos kaki ku dapat menimbulkan efek tosik sehingga perlu healt.

"Dia menyembuhkan dirinya!"

Sementara jigon mengatakan itu tiba-tiba aura dungeon menjadi lebih mengerikan. Ini bukan aura dungeon tapi ini aura ersa, dia memperlihatkan hawa membunuh nya.

"Kyaaa! Jigon tolong aku. Dia akan membunuh ku! "

"Bukan kah kau suka disiksa? "

Penjaga roh ini bodoh nya minta ampun.

"Nee nama mu hiro kan? Ayo kemari"

Dia mengatakan itu dengan nada yang yang mengerikan.

"Ayo kemari. Aku ingin memberi mu sebuah belaian dan kecupan"

Dengan kata lain dia ingin memberi sayatan dan tusukkan. Gawat ini gawat!

Sementara ku panik dan ingin berlutut meminta ampun kepada dewi tiba-tiba langit dungeon meledak.

"Bind"

Mendengar seseorang mengucap bind, tubuh ku terikat oleh tali.

"Eh tunggu apa ini?... Wooiii"

Aku pun tertarik ke atas oleh seseorang yang menggunakan sihir pengikat, dan rupanya dalang dari semua ini adalah goblin.

"Akhirnya kami bisa menjemput mu calon pengantin"

"Tidaaak!!! "

Jika kalian suka cerita saya
Tolong support saya
Dengan cara vote dan comment ya
#readforfun

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KIBOKAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang