Minta maaf lah sama sang Kaka bagaimana pun Kaka kamu butuh penjelasan dari dia jangan membuat Kaka kamu semakin marah sama kamu karna Kaka kamu lah satu satu nya mengantikan posisi orang tua kamu " kata kata itu selalu terbayang oleh omongan jibah
Lalu Afifa pun datang ke ruangan sang Kaka membuat Afifa tertunduk
" Assalamualaikum kak" ujar Afifa sedikit takut lalu ka Ardan pun tetap diam di kursi
Ia FA minta maaf lah samperin ke ruangan ka Ardan setelah kamu minta maaf mungkin ka Ardan gak akan marah lagi sama kamu , mungkin dia akan menjelaskan nya
Omongan jibah Sampai menghantui ya Afifa harus meminta maaf sama sang Kaka lalu Afifa pun mulai menarik nafas dalam-dalam dan hembuskan nafas perlahan lahan" Kak ,Afifa minta maaf , Kaka mau marah sok, engga juga gak apa apa ,"ujar Afifa sedikit takut
" Kalo kamu terpaksa gak mau nikah sama Erik silahkan ambil beasiswa kamu"!!" Ujar Ardan marah lalu Afifa pun menangis
" ka.afifa siap menikah tapi gak seharusnya sama Erik juga kan kak Afifa sayang sama Zidan " ujar Afifa terisak baru kali ini Afifa mengeluarkan uneg uneg nya
" Kamu bilang sayang sama Zidan hah!!!! " Ujar ka Ardan emosi
" Mana Zidan chat kamu gak? Ngabarin kamu gak? Gak ada kan ? Jangan percaya sama omogan cowok modus deh, kalo dia benar benar sayang sama kamu , bukan berarti gak pernah ngabarin kan" ujar Ardan emosi benar benar lalu Afifa pun terdiam
" Lebih parah sama Erik kan kak bukan separah zidan " ujar Afifa meredakan emosi nya
" Itu Erik yang dulu sekarang Erik baik " ujar Ardan
" Kaka bilang Erik baik, baik dari mana hah kak, dia bilang ke Afifa itu si pembunuh, Sampai sampai afifa di kurung di penjara apa Kaka Gak sakit hah" !!! Bentakan Afifa lalu Ardan pun terdiam dan ia berfikir gak enak juga kan sang adik di tuduh
" Kenapa gak bilang kalo kamu itu di tuduh " ujar Ardan berbalik bertanya
Afifa pun menangis sejadi jadinya nya dan mulai menjelaskan. Pada sang Kaka membuat sang Kaka terdiam seketika..
Flashback on
Pada suatu hari Afifa pun ke pasar membeli kebutuhan dia dan tiba tiba ketemu sang Adelia istrinya Erik lalu Afifa pun tersenyum dan menghampiri
" Ciee bumil kemana aja " ujar Afifa tersenyum
" Ada ko mba suster kalo mba suster kemana aja" ujar Adelia
" Alhamdulillah ada malahan lagi banyak pasien " ujar Afifa
" Mba maafin Adel ya seharusnya mba yang ada di posisi Adel ini kenapa Adel yang jadi sama Erik" ujar Adelia
" Udah gak usah di bahas lagi lagian juga saya ikhlas kok mungkin Erik jodoh kamu" ujar Afifa seraya tersenyum
" Mba maafin aku juga ya kado dari mba Erik yang buang " ujar Adelia mengakui kesalahan sang suami
" Ia gak usah di bahas lagi , ngomomg ngomomg Erik kemana ya kok kamu sendirian di pasar gini? Tanya Afifa membuat Adelia tersenyum
" Erik kerja mba oh ia mba aku pamit ya duluan assalamualaikum
" Walaikum salam hati hati Adel.... Tiba tiba pas Adelia mau menyebrang datanglah sebuah motor yang mengebut
"ADELIAAA AWASSSSSS .... Teriak sang Afifa membuat Adelia tergempar ke jalan membuat Adelia terjatuh akibat benturan dari aspal membuat kepala nya berdarah gak lama kemudian Afifa pun menghampiri
Brakk.. suara jatuhan Adelia di saat ketabrak sebuah motor membuat ia mengepal ke aspal
" Adel bangun Del , Bangun Del semangat untuk hidup Del bangun Del ingat di dalam kandungan ada anak kamu dan Erik Del bangunn" ujar Afifa menepuk nepuk sambil menangis gak lama kemudian mobil ambulance pun datang tak lama Afifa pun membawa Adelia ke RS yang dia kerja di situlah Afifa pun menunggu
" Sayangggggg" teriak sang Erik membuat Afifa terdiam
" Ka Erik Adel " ujar Afifa gemetaran
" Saya tau Adel kenapa bisa begini "? Tanya Erik tegas membuat Afifa terdiam
" Adel tertabak kak" ujar Afifa gemetaran
" Kamu pelaku nya " tuduh sang Erik membuat Afifa mengeleng
" Gak kak bukan Afifa yang menabrak Adelia " ujar Afifa seraya. Jujur akibat tuduhan sang Erik
" Alah saya tau kamu itu balas dendam kan gara gara saya nikahin Delia " ujar Erik membentak Afifa membuat Afifa terus mengeleng
" Saya bukan pelaku yang menabrak Delia tapi " ujar afifa terjeda di saat kedatangan sang dokter
" Istri saya gak apa apa kan dok? Tanya Erik membuat dokter pasrah
" Maaf pak saya tidak bisa menyelamatkan nyawa pasien bernama ibu Delia dan soal Bayi bapa Alhamdulillah perempuan selamat" ujar sang Dokter jujur membuat Erik menangis dan masuk keruangan dan di ikuti oleh Afifa
" Bangun Del bangunn" ujar Afifa mennagis lalu di kipaskan oleh Erik
" Gak usah cari perhatian kalo kamu itu pembunuh istri saya!!!! Ujar Erik lalu Afifa pun mengeleng
" Saya tidak memb..... Datanglah sebuah polisi yang akan mengambil Afifa
" Saya bukan pembunuh pak polisi mana saya cuma nolongin saja " ujar Afifa terisak dan Afifa pun terpaksa
" Bawa saja pak si pembunuh" ujar Erik membuat Tania tertawa renyah
" Bay bay Afifa akhirnya gua bisa balas dendam juga walaupun kamu itu gak punya salah tapi saya bisa menghancurkan hidup mu yaitu dengan menyelakain istri Erik Adelia membuat Erik semakin benci.. batin Tania begitu kejam ..
Flashback of
" Maaf Kaka gak tau " ujar Ardan seraya memeluk Afifa membuat Afifa terisak di pelukan sang Kaka
" Lalu apa yang Kaka akan menjelaskan soal Adelia menyuruh Erik menikahi Afifa " tanya Afifa membuat sang Kaka mengeleng kan kepala
" Gak Kaka gak akan menjelaskan sekarang fokus pada Zidan" ujar Ardan mengeleng
" Jangan jelaskan saja Afifa penasaran" ujar Afifa
" Kamu yakin akan menangung resiko nya nanti kalo kamu akan mengikuti wasiat Adelia hmm" ujar Ardan lalu Afifa pun terdiam seketika
" Insha Allah kak yakin " ujar fifa memelankan kata kalimat "Insha Allah kak yakin" membuat Ardan pura pura tidak mendengar
" Kaka gak akan maksakan kamu nikah sama Erik , Kaka tau kamu udah gak ada rasa lagi sama Erik apalagi Erik udah benci sama kamu sekarang kamu mau lanjut S2 sok engga juga gak apa apa masalah wasiat Adelia suruh menikahi Erik Kaka gk akan maksa " ^_^ ujar Ardan lalu Afifa pun memeluk sang Kaka lalu sang Kaka membalas nya ..
KAMU SEDANG MEMBACA
sahabat surga ku ♥️
Teen Fiction"Pesahabatan bukanlah sesuatu yang engkau pelajari di sekolah. Namun jika engkau belum pernah mempelajari apapun mengenai persahabatan maka sungguh engkau belum mempelajari apapun. Karena saat kita jujur bertanya pada diri sendiri siapa yang paling...