chapter 18

35 11 5
                                    

Afifa pun ijin kerja karna ia benar benar gak enak badan ataupun ia sedang kepikiran apa yang harus ia lakukan untuk saat ini ia benar Benar pusing kepala akibat memikirkan hal yang gak masuk akal suara hp pun berbunyi " Erik" guman afifa membuat Afifa semakin aneh

Assalamualaikum warahmatullahi Afifa anda bisa ketemuan dengan saya!

Walaikum salam bisa dimana?

Di cafe dekat sekolah saya tunggu

Ia walaikum salam

Di akhir kalimat itu kah Afifa benar Benar sakit rasanya Afifa pun. Ganti baju dan segera menghampiri Erik ..
Sampai di cafe Erik pun sudah menunggu Afifa

" Assalamualaikum" ujar Afifa basa-basi

" Walaikum salam" ujar Erik seraya duduk di sebelah Andin sedangakan Andin terlihat antusias

" Jadi tujuan Anda itu mau ngomong apa "? Ujar Afifa

" Tujuan saya ketemuan dengan Anda saya mau nikahin anda " ujar Erik datar lalu Afifa pun terbelalak mata nya

" Saya tau ini wasiat dari Adelia kan untuk nikahin saya sama anda" ujar Afifa terlihat datar

" Bagus kalo anda sudah tau tentang ini jadi gak perlu di bahas lagi" ujar Erik datar dan tersenyum kecut

" Kalo hanya terpaksa saya gak akan maksa anda untuk menikah dengan saya" ujar Afifa berkaca kaca

" Saya memang terpaksa kalo seadanya anda bukan pembunuh Adelia saya gak akan membenci anda" ujar Erik amarah lalu Afifa pun ingin sekali menampar

" Stop untuk mengatakan tuduhan saya pembunuh Adelia"!! " Ujar Afifa

" Emang Anda itu pembunuh, permpuan alim tapi sok suci kelakuan seperti hewan !!" Ujar Erik membisikkan kata-kata di telinga Afifa membuat Afifa semakin geram

" Sudah cukup anda mengatakan dan menuduh saya pembunuh dan menyamakan saya seperti hewan , saya tidak akan Sudi untuk menikah dengan lelaki yang hanya bersandiwara " ujar Afifa tak mau kalah

" Hahhahaha ia saya memang sandiwara terhadap anda tapi di balik sandiwara itu saya akan balas dendam dengan cara menikahinya dengan anda" ujar Erik lalu Afifa pun tak masuk akal tak terasa Andin pun benar benar nangis

"Stop "!!!! Ujar Afifa melihat anak Erik menangis gak lama kemudian  Nadia datang dan menampar muka Erik

" Plak" sebuah tamparan di pipi Erik  membuat Erik mematung

" Bersyukur anda  akan  menikah dengan Afifa dia rela berkorban untuk melupakan Zidan dia rela di tuduh dan persahabatan dia hampir putus gara-gara anda"!!! Ujar Nadia kesal sedangkan Afifa masih mengedong Andin  seketika Erik terdiam  sedangkan Nadia semakin benci

" Saya benci sama anda bahkan dari dulu juga saya benci apalagi Afifa ia sangat benci namun apa dia rela akan menikah dengan anda karna lihat Andin butuh sosok ibu dia rela tidak melanjutkan S2 nya dia rela untuk berdebat pada sang Kaka gara gara ini nih " ujar Nadia sedangkan Erik terdiam   seketika dan setelah itu Afifa pun  mendudukan Andin sedangkan andin masih nangis tanpa bicara apa apa Afifa pun dan Nadia pergi meninggalkan Erik ..

" Arghhhhhhhhhhhhhhhhhh" ujar prustasi Erik sedangakan Andin menangis mmebuat Erik tersenyum gila dan hampir semua pelayan cafe terdiam ..

  

sahabat surga ku ♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang